AK-47 telah banyak menjadi saksi perang-perang yang terjadi setelah Perang Dunia II. Antara lain Perang Vietnam, Perang Soviet-Afganistan, Perang Chechnya I, Perang Chechnya II, Perang Saudara Libya, Perang saudara Suriah, dan banyak perang lainnya.
Pada 2001, saat kejatuhan Taliban di Afghanistan, AK-47 jadi senjata yang paling banyak ditemukan di sana. Menurut laporan wartawan Tempo Qaris Tajudin, senjata mematikan ini disebut bagai alat komunikasi sehari-hari kala itu. “Saat itu, senjata dipegang oleh siapa saja dan bisa diarahkan kepada siapa pun,” tulis Qaris.
Spesifikasi AK-47
AK-47 dikenal sebagai senjata yang sederhana, mudah dioperasikan, biaya pembuatannya yang tidak mahal, dan tidak rewel perawatannya. Senjata ini juga disebut sebagai legenda senjata api karena ketahanan dan keandalannya dalam menembak.
Piston gasnya yang besar, keleluasaan jarak pada bagian-bagian mekanik, serta desain pelurunya, membuat senjata ini tetap dapat menembak dengan lancar walaupun komponen dalamnya terisi kotoran atau benda asing. Kelemahannya, senjata ini memiliki akurasi yang kurang karena luasnya jarak bagian mekanik itu.
Spesifikasi lainnya, bidikan belakang AK-47 bisa diatur dengan setingan jarak masing-masing selisih 100 meter. Sementara bidikan depannya bisa diatur sesuai elevasinya di lapangan. Sedangkan untuk setingan horizontal, diatur secara pabrikan di gudang senjata sebelum diberikan ke pemakai.
Standarnya, setingan bidikan diatur untuk membidikkan peluru di titik bidik pada jarak 250 meter. Setingan standar ini dipakai agar penembak tidak perlu mengubah setingan alat bidik pada jarak dekat.
Rahasia di baik ketahanan AK-47 adalah adanya lapisan krom pada lorong laras dan kamar peluru, serta piston gas dan interior silinder gas AK-47. Keberadaan krom ini sangat membantu memperpanjang umur komponen karena mencegah korosi dan karat.
Senjata abad ke-20-an rentan karat lantaran amunisi seringnya mengandung unsur merkuri yang bersifat korosif. Solusinya, membersihkannya secara teratur. Beruntung, dewasa ini, pelapisan krom pada senjata sudah hal lazim.
Vladimir Putin mencoba mock-up senjata legendaris AK-47 di galeri menembak elektronik pada saat mengunjungi pusat riset dan teknologi Russian Railways, pada April 2012. SPUTNIK/ALEXEI DRUZHININ
AK-47 memiliki berat 4,3 kilogram, dengan panjang 870 milimeter. Sedangkan panjang larasnya sendiri mencapai 415 milimeter. Senjata ini menggunakan peluru berukuran 7,62 x 39 milimeter.
Adapun mekanisme kerjanya menggunakan gas dan...