TEMPO.CO, Jakarta - Dua gempa dengan magnitudo di atas 5 mengguncang wilayah Indonesia timur pada hari Sabtu, 12 November 2022, dengan rentang waktu yang berdekatan.
Gempa pertama dengan magnitudo 5,1 terjadi pada pada pukul 17.48 WIB pada titik 2.13 Lintang Utara dan 129.24 Bujur Timur atau 105 kilometer timur laut Daruba, Maluku Utara, pada kedalaman 10 kilometer.
Sedangkan gempa kedua dengan magnitudo M 5,4 terjadi pada pukul 18.01 WIB pada titik 1.35 Lintang Utara dan 123.26 Bujur Timur, atau 48 kilometer barat laut Boroko, Sulawesi Utara, pada kedalaman 10 kilometer.
Pembaruan Parameter Gempa Pertama
Plt. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan wilayah Laut Filipina, Pulau Morotai, Maluku Utara, diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 4,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,08° Lintang Utara dan 129,25° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 106 kilometer arah timur Laut Daruba, Maluku Utara, pada kedalaman 43 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Filipina,” ujarnya Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Morotai Timur, Pulau Morotai dan daerah Maba Utara, Halmahera Timur, dengan skala intensitas III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan truk berlalu. Di daerah Morotai Utara, Pulau Morotai, dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI.
Selain itu, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 18.06 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Pembaruan Parameter Gempa Kedua
BMKG melaporkan wilayah Gorontalo Utara dan sekitarnya diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,35° Lintang Utara dan 123,28° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 48 kilometer arah timur laut Boroko, Sulawesi Utara, pada kedalaman 20 kilometer.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Sulawesi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelas Daryono.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara dengan skala intensitas III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan truk berlalu. Di daerah Kabupaten Gorontalo Utara dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI, sementara di daerah Pohuwato dirasakan dengan skala intensitas II MMI.
Gempa ini juga tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 18.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Daryono mengajak warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Baca:
Gempa Guncang Pantai Barat Daya Bengkulu, Kekuatan M5,1
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.