TEMPO.CO, Jakarta - Pada 1808, kimiawan dan fisikawan Joseph Louis Gay-Lussac mengumumkan eksperimen yang dikenal sebagai hukum Gay-Lussac. Merujuk Science History Institute, Gay-Lussac menyimpulkan, gas dalam suhu dan tekanan konstan digabungkan dalam proporsi numerik sederhana berdasarkan volume. Produk yang dihasilkan jika gas juga menghasilkan perbandingan sederhana volume pereaksi.
Siapa itu Joseph Louis Gay-Lussac?
Mengutip Britannica, Gay-Lussac lahir pada 6 Desember 1778. Ia putra tertua dari seorang pengacara dan pejabat kerajaan. Ayahnya mengirimnya ke sekolah berasrama di Paris untuk mempersiapkan dia belajar hukum. Di awal sekolahnya, Gay-Lussac berminat mempelajari sains. Kemampuan matematika memungkinkan dia untuk lulus ujian masuk École Polytechnique.
Baca: Kimiawan Amerika Tegaskan Molnupiravir bukan Kemasan Ulang Ivermectin
Meskipun sekolah dirancang terutama untuk melatih para insinyur, pelajaran kimia merupakan bagian penting dalam kurikulum. Gay-Lussac terbukti menjadi siswa teladan selama studinya di sana dari tahun 1797 hingga 1800. Setelah lulus, ia masuk ke École Nationale des Ponts et Chaussées. Namun, dia mengundurkan diri dari sekolah itu pada tahun 1801 untuk menjadi asisten ahli kimia Claude-Louis Berthollet.
Berthollet mendirikan laboratorium di rumah pedesaan di Arcueil. Laboratorium itu menjadi fokus masyarakat ilmiah swasta yang kecil, namun sangat berpengaruh. Memoar pertama diterbitkan pada tahun 1807, termasuk kontribusi dari Gay-Lussac.
Bersama rekan profesornya di École Polytechnique, Louis Jacques Thénard, Gay-Lussac juga berpartisipasi dalam penelitian elektrokimia awal. Ia menyelidiki unsur-unsur yang ditemukan dengan cara itu. Adapun di antara pencapaian lainnya menguraikan asam borat dengan menggunakan potasium yang menyatu, sehingga menemukan unsur boron.
Keduanya juga mengambil bagian dalam debat kontemporer mengubah definisi yang diusulkan ilmuwan Antoine-Laurent de Lavoisier tentang asam. Gay-Lussac dan Thenard melanjutkan program analisis senyawa organik untuk kandungan oksigen dan hidrogen.
Baca: Kekayaan Qatar Bersumber dari Minyak dan Gas
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
