Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Problem Sampah Plastik di Laut, EAS Hackathon Dorong Solusi dari Generasi Muda

image-gnews
Ilustrasi Sampah Plastik di Laut. shutterstock.com
Ilustrasi Sampah Plastik di Laut. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Australia, India dan Singapura menggelar East Asia Summit atau EAS Hackathon dengan tema “Combating Marine Plastic” di Jakarta, 13-16 Desember 2022. Ada sebanyak 13 tim terlibat di dalamnya. Mereka berasal dari antara negara anggota EAS, yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand dan Vietnam. 

Yohan Totting, Mentor EAS Hackathon, mengungkap para peserta antusias mengikuti lomba, antara lain, karena pengalaman pertama kali travel ke negara lain. Juga, menurut dia, karena bertemu dengan teman-teman baru dari negara lain. “Beberapa kali saya lihat mereka melakukan Tik Tok video, dancing bareng. Dan memang itu goal kami,” kata Yohan di Sheraton Grand Hotel, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Desember 2022.

Dia menambahkan kalau penyelenggara tidak ingin peserta tertekan, sebaliknya mampu menggali pengalaman positif. Yohan menuturkan seluruhnya ada 13 tim dengan 26 peserta terlibat dalam EAS Hackathon ini. Sebagian disebutkannya masih duduk di bangku kuliah dan sebagian lain sudah bekerja. Yohan juga mengatakan, sekitar 25 persen peserta adalah perempuan.

Yohan menjelaskan beberapa ide dari peserta dalam lomba. Misalnya, pemantauan sampah harian lewat satelit sebagai pengganti penggunaan drone yang dinilai sangat mahal. Pemantauan dengan drone juga dianggap tak se-kontinyu dan se-luas menggunakan satelit. “Menurut saya solusi yang mereka buat menarik, cukup profesional,” kata Chief Technology Officer di Asumsi itu.

Ada juga tim dari Vietnam yang mengangkat persoalan sampah imbas negara tetangga. Sampah bawaan dari sungai Mekong yang melintasi wilayah negaranya berasal dari Cina, Thailand, Kamboja, dan Laos. “Mereka membuat teknologi di mana bisa mengidentifikasi volume sampah yang masuk sebelum masuk ke Vietnam dan bisa mengetahui, 'Oh, ternyata sampah Vietnam itu sekian saja',” kata Yohan.

Tim Vietnam, Yohan mengungkapkan, berharap bisa menuntaskan solusi masalah sampah ini dengan peserta negara lain. Sayangnya, tim Indonesia yang menyorongkan ide bisnis, menurut Yohan, "tidak lolos ke babak berikutnya."

Baca juga: Ada India di Pameran Riset dan Inovasi Indonesia 2022, Ini Alasannya


Latar Belakang dan Tujuan EAS Hackathon

Lomba EAS Hackathon dengan tema “Combating Marine Plastic” diresmikan oleh Duta Besar Australia untuk ASEAN Will Nankervis, Duta Besar India untuk ASEAN Jayant Khobragade, dan Wakil Tetap Singapura untuk ASEAN Borg Tsien Tham. Duta besar dan pejabat EAS lain, pejabat senior dari Sekretariat ASEAN, The ASEAN Foundation, The Asia Foundation, CSIRO (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation Australia), organisasi masyarakat sipil, dan perwakilan sektor swasta juga turut hadir.

Penyelenggaraannya merupakan kelanjutan dari Lokakarya EAS Marine Plastic Debris 14-15 Februari 2022, dan terselenggara berkat kerja sama dengan The Asia Foundation (TAF), ASEAN Foundation, dan CSIRO. Para ahli yang dilibatkan berasal dari Badan Lingkungan Nasional Singapura dan Pusat Riset Perairan Pantai dan Layanan Informasi Kelautan India.

Tujuan EAS Hackathon adalah mendorong generasi muda dari negara-negara anggota EAS berkompetisi dalam menciptakan inovasi berupa aplikasi digital yang akan membantu memonitor sampah plastik di laut lebih akurat. Selain juga mendorong pelaku bisnis untuk meminimalisir penggunaan plastik dan melakukan daur ulang.

Butuh Solusi dari Generasi Muda

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Disebutkan bahwa polusi plastik di laut telah menjadi isu lingkungan hidup yang masif. Sebanyak 80 persen pencemaran di laut berasal dari sampah plastik dengan 8 hingga 14 metrik ton plastik yang berakhir di laut setiap tahunnya. Masalah ini berdampak serius, tak hanya bagi kehidupan ekosistem laut, tetapi juga pada ketahanan pangan dan kesehatan manusia.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah sampah plastik di laut, di antaranya memberlakukan larangan plastik sekali pakai, mendirikan bank pengelola sampah, serta mendorong upaya daur ulang sampah plastik. Aplikasi hasil Hackathon ini diharapkan dapat melengkapi upaya dalam mengatasi tantangan tersebut.

“Masalah sampah laut tidak akan terpecahkan tanpa partisipasi terus menerus dari generasi muda,” kata Duta Besar Australia untuk ASEAN, Will Nankervis. Sedangkan Duta Besar India untuk ASEAN, Jayant Khobragade, menekankan kesadaran dan partisipasi yang sebesar-besarnya dari pemerintah, sektor swasta dan masyarakat adalah hal yang krusial.

Adapun Wakil Tetap Singapura untuk ASEAN Borg Tsien Tham turut menggarisbawahi bahwa hackathon memberikan ruang yang aman dan menyenangkan bagi para generasi muda untuk berlatih dan menghasilkan ide-ide baru dan kreatif. 

Yang Mee Eng, Executive Director of ASEAN Foundation, setuju melibatkan generasi muda sangat penting dalam meningkatkan kesadaran tentang sampah plastik laut. “Kami percaya pada kekuatan kaum muda untuk menjadi bagian dari solusi," katanya.

Berdasarkan ide-ide yang masuk dari para peserta, Yang optimistis akan ada terobosan dan inovasi yang berpotensi besar untuk mengatasi masalah sampah plastik di laut. "Kami berharap Hackathon ini akan membuka jalan bagi penelitian dan inovasi, serta semakin membuka kesadaran publik, terutama di kalangan anak muda.”

Selama kompetisi, para tim finalis dimentori dan dinilai oleh para ahli berbagai bidang, yaitu teknologi, sampah laut plastik, dan entrepreneur. Pemenang utama EAS Hackathon akan menerima hadiah uang tunai sebesar US$7 ribu setara Rp 103 juta, berkesempatan mempresentasikan idenya pada forum penting, dan akan berpartisipasi dalam program inkubator Pusat Inovasi Plastik CSIRO.

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

1 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN


Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo (tengah) menekan tombol didampingi (dari kiri) Dirut PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) Dormatua Siahaan, Dirut PT Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo, PJ Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi, Dirut Defend ID Bobby Rasyidin dan Dirut PT DAHANA Wildan Widarman saat peresmian pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis 29 Februari 2024. Presiden mengapresiasi pembangunan pabrik amonium nitrat oleh BUMN yang mampu memproduksi 75.000 metrik ton amonium nitrat per tahun dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun dan diharapkan mampu menjadi substitusi impor dalam menjawab kebutuhan amonium nitrat dalam negeri. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.


Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

2 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat meresmikan pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Gowa, Kamis 1 Februari 2024.
Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

3 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

4 hari lalu

Dua orang penyelam mengumpulkan sampah yang telah diambil dari dasar laut saat aksi bersih  pantai di Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu, 27 Januari 2024. Aksi yang digelar Gerakan Selamatkan Lingkungan Hidup yang melibatkan Polairud Polda Maluku Utara tersebut sebagai upaya melindungi ekosistem bawah laut dari pencemaran sampah sekaligus mengampanyekan laut bebas sampah plastik. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

7 hari lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

7 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

7 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

9 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.