Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim Dokter RSHS Bandung Pisahkan Bayi Kembar Siam Usia 11 Bulan

Bayi kembar siam Ayesha Azalea Putri Amira dan Aleeya Azelea Putri Emira dipisahkan tim dokter RSHS Bandung, Rabu, 21 Desember 2022. Dok.RSHS
Bayi kembar siam Ayesha Azalea Putri Amira dan Aleeya Azelea Putri Emira dipisahkan tim dokter RSHS Bandung, Rabu, 21 Desember 2022. Dok.RSHS
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam perempuan berusia 11 bulan, Rabu, 21 Desember 2022. Kedua bayi itu bernama Ayesha Azalea Putri Amira dan Aleeya Azelea Putri Emira asal Kabupaten Bandung Barat.

"Bayi dempet di bagian dada dan perut," kata Ketua Tim Bayi Kembar Siam RSHS, Dikki Drajat Kusmayadi.

Dikki menerangkan, operasi yang dimulai pada pukul 09.45 WIB itu berjalan lancar. Lama pemisahan berlangsung selama 3 jam 25 menit. Selanjutnya tim dokter masih harus mengatasi masalah kekurangan jaringan yaitu tulang di bagian dada yang dinilai cukup lebar pada bayi kembar tersebut.

“Keduanya dimungkinkan dipasang pelapis supaya enggak ada gap thorax atau dada yang lebar,” ujar Dikki.

Baca juga: Cerita Dokter RSHS Bandung Bedah Kepala Pasien Stroke Pendarahan 

Kedua bayi seberat 14,6 kilogram itu memiliki organ liver atau hati yang menyatu. Sementara organ tubuh lain seperti jantung, limpa, usus, dan ginjal dimiliki masing-masing bayi.

Tim dokter mengalami kesulitan di bagian dada karena di bagian dalamnya pada bagian depan, selaput jantung kedua bayi bersatu. Pemisahan lain pada liver atau hati dan pembuluh darah besar yang posisinya menyilang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Operasi pemisahan bayi kembar siam itu, menurut Dikki, melibatkan cukup banyak dokter. Di masa persiapan operasi, kedua bayi ditangani oleh dokter spesialis anak yang didukung oleh hasil laboratorium, ahli kardiologi, dan radiologi. Hasil pemeriksaan itu berupa data seperti bagian mana saja tubuh bayi yang dempet dan tidak.

“Tim operasi melakukan evaluasi agar pelaksanaan berjalan lancar,” kata Dikki.

Baca juga: Kata Dokter Soal Rencana Google Bikin Fitur Pembaca Tulisan Tangan di Resep Obat

Di ruang tindakan, tim menyiapkan dokter bedah, anastesi, spesialis bedah anak, bedah plastik, perawat, serta dibantu residen atau yang sedang menempuh pendidikan dokter spesialis. Adapun tim lain menangani pasca operasi yang menjaga bayi supaya tetap sehat.

“Setelah bayi pulang nanti ada perawatan berkelanjutan,” ujar Dikki menambahkan.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

3 hari lalu

Ilustrasi jamur putih. Shutterstock
Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

Penelitian menyebut makan jamur dapat membantu mengendalikan tekanan darah sehingga bahan makanan tersebut berguna bagi penderita hipertensi.


Beda Penyakit Kawasaki dengan Penyakit Jantung Biasa

3 hari lalu

Ilustrasi anak demam. saidsupport.org
Beda Penyakit Kawasaki dengan Penyakit Jantung Biasa

Penyakit Kawasaki tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan komplikasi pelebaran pembuluh darah arteri koroner. Cek dampaknya.


Mengenal Sindrom Alagille, Kondisi Menumpuknya Empedu di Hati

5 hari lalu

Kantung empedu. Shutterstock
Mengenal Sindrom Alagille, Kondisi Menumpuknya Empedu di Hati

Sindrom Alagille mempengaruhi 1 dari 70.000 bayi. Angka ini didasarkan pada diagnosis penyakit hati pada bayi.


Alasan Dokter Enggan Ditugaskan di Daerah Terpencil

8 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Alasan Dokter Enggan Ditugaskan di Daerah Terpencil

Ketua umum PB-IDI menyebut sejumlah alasan dokter enggan bekerja di wilayah pedesaan dan terpencil sehingga berdampak pada layanan kesehatan.


Tanda-tanda Serangan Jantung yang Muncul Sebulan Sebelumnya

8 hari lalu

Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com
Tanda-tanda Serangan Jantung yang Muncul Sebulan Sebelumnya

Penelitian telah menemukan bahwa lebih dari 50 persen kasus serangan jantung telah menunjukkan tanda-tanda sejak sebulan atau lebih sebelumnya.


Penyebab Obesitas yang Harus Diwaspadai

14 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Penyebab Obesitas yang Harus Diwaspadai

Pengidap obesitas difaktori oleh konsumsi makanan dan minuman yang tinggi kalori atau energi yang biasanya berasal dari glukosa dan karbohidrat


Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

18 hari lalu

Ilustrasi DNA (Pixabay.com)
Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

Diperkenalkan pertama di Inggris, teknik tiga-bagian DNA ini diterapkan pertama oleh tim dokter Amerika di Meksiko.


Faktor Risiko Sirosis Hati, Termasuk Minum Alkohol dan Obesitas

21 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Faktor Risiko Sirosis Hati, Termasuk Minum Alkohol dan Obesitas

Selain minum alkohol, infeksi virus, gangguan metabolisme tubuh, obesitas, diabetes, serta kolesterol juga menjadi faktor risiko sirosis hati.


Dokter Muda Sebut Manfaat RUU Kesehatan

23 hari lalu

Ribuan tenaga kesehatan saat melakukan aksi damai di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin 8 Mei 2023. Dalam aksinya 5 Organisasi Profesi Kesehatan yang terdiri dari Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, dan Ikatan Bidan Indonesia melakukan penolakan atas RUU Kesehatan Omnibuslaw. TEMPO/Subekti.
Dokter Muda Sebut Manfaat RUU Kesehatan

Koordinator JDMI mengungkapkan RUU Kesehatan menguntungkan dokter muda untuk mempermudah karir dan memberi perlindungan hukum profesi.


Alasan RUU Kesehatan 2023 Dinilai Tidak Adil dan Banyak Masalah

24 hari lalu

Ribuan tenaga kesehatan saat melakukan aksi damai di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin 8 Mei 2023. Dalam aksinya 5 Organisasi Profesi Kesehatan yang terdiri dari Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, dan Ikatan Bidan Indonesia melakukan penolakan atas RUU Kesehatan Omnibuslaw. TEMPO/Subekti.
Alasan RUU Kesehatan 2023 Dinilai Tidak Adil dan Banyak Masalah

RUU Kesehatan dinilai tidak adil dan banyak masalah. Pasal-pasal yang dinilai mengandung kriminalisasi disorot.