Petisi Kerja dari Rumah, Ini Untung Rugi WFH Menurut Pakar dari UGM

Reporter

Editor

Devy Ernis

Ilustrasi perempuan bekerja dari rumah. (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi perempuan bekerja dari rumah. (Pixabay/Free-Photos)

TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama ini viral di media sosial sebuah petisi kembalikan work from home (WFH) di Jakarta. Sejumlah perkantoran telah menerapkan work from office (WFO) kembali. Dalam petisi tersebut, salah satu yang disoroti adalah kemacetan yang ditimbulkan karena kembali WFO.  Kondisi itu memengaruhi para pekerja menjadi stres dan berdampak pada performa kerja yang kurang optimal.

Pengamat tata rancang kota sekaligus Ketua Pusat Studi Transportasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Ikaputra menanggapi persoalan tersebut. Menurutnya, petisi yang disampaikan ini cukup logis. Terlebih melihat dari pengalaman saat pandemi Covid-19 banyak pihak terutama pekerja kantoran yang merasakan sejumlah manfaat dengan sistem kerja secara WFH. Mulai dari efisiensi waktu, penghematan bahan bakar, menekan emisi gas dan polusi akibat penggunaan kendaraan menuju tempat kerja, dan lainnya.

Ikaputra mengatakan jauh sebelum pandemi Covid-19 sebenarnya sudah dikenalkan teknologi komunikasi secara online, namun masih jarang digunakan untuk mendukung proses kerja. Hingga adanya pandemi memaksa sebagian besar orang menggunakannya untuk mendukung kerja dari rumah. Dari situasi tersebut muncul pemahaman tentang keuntungan penggunaan teknologi komunikasi secara online ini untuk para pekerja.

Baca juga:Heboh Gaji Rp 5 Juta Kena Pajak 5 Persen, Ekonom Unair Beri Penjelasan Ini

“Namun, juga perlu dipahami ada banyak sektor termasuk transportasi yang tidak bergerak dan tidak produktif terutama yang bekerjanya harus bertatap muka dan memanfaatkan mobilitas, bukan kantoran. Ketika tidak bergerak, di rumah saja, ada banyak orang yang tidak mendapatkan penghasilan,” tuturnya pada Kamis, 5 Januari 2023.

Komunikasi Jadi Faktor Penting

Dosen pada Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik UGM ini menyampaikan bahwa persoalan yang sebenarnya bukanlah pada kebijakan WFH atau WFO. Namun, lebih ke arah bagaimana menggunakan sistem komunikasi yang memudahkan orang-orang berkegiatan dalam berbagai aspek kehidupan.

“Bukan WFH atau WFO tapi pengelolaan tentang komunikasi online atau offline ini yang lebih penting, semuanya harus jadi opsi,” katanya.

Lalu, terkait kemacetan di Ibu Kota karena kembalinya sistem kerja dengan WFO, Ikaputra mengatakan hal tersebut bisa ditekan apabila masyarakat memiliki kesadaran dan kemauan untuk memanfaatkan transportasi publik sebagai wahana transportasi menuju tempat kerja ataupun menjalani aktivitas lainnya.

Namun, sampai saat ini masih banyak masyarakat di Jakarta yang memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai alat mobilitas sehari-hari daripada memakai transportasi publik. “Untuk itu penting membangun mindset dan budaya memahami  keuntungan menggunakan transportasi publik itu banyak manfaatnya,” ujarnya.

Ikaputra melihat bahwa persoalan transportasi di Jakarta adalah pada layanan dan jumlah penduduknya. Namun, Jakarta terus berbenah untuk mewujudkan transportasi publik yang lebih baik dengan penambahan dan perbaikan berbagai fasilitas.

Seperti yang belum lama dilakukan, pemerintah telah meresmikan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral dan terbesar di Indonesia. Pengembangan Stasiun Manggarai ini akan meningkatkan kapasitas jumlah penumpang yang transit di sana.

“Lima tahun lalu ada sekitar 800 ribu orang per harinya yang berpindah melalui stasiun ini dan sekarang ada sekitar 1,1 juta-an orang per hari. Orang yang berpindah lebih banyak, artinya kan semakin banyak yang menggunakan, ada perbaikan layanan jadi semakin baik,” paparnya.

Apabila kebijakan WFH kembali diterapkan, Ikaputra menyebutkan akan menghambat bahkan menghentikan kerja transportasi publik. “Perputaran ekonomi di sektor transportasi akan berhenti, perputaran ekonomi hanya terjadi di kantor saja. Ini yang harus dipahami juga,” terangnya.

Transportasi Publik Harus Memadai

Sementara itu, pengamat transportasi UGM, Ahmad Munawar, menyebutkan bahwa WFH bukan menjadi jawaban untuk mengatasi persoalan kemacetan transportasi di Jakarta. Masalah kemacetan bisa diselesaikan dengan penyediaan fasilitas angkutan umum yang memadai serta pengurangan kendaraan pribadi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

“Kalau penyelesaian macet itu dengan sistem transportasi yang baik dan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi,” katanya.

Ahmad Munawar mengungkapkan bahwa dari semua kota di Indonesia, penggunaan angkutan terbaik adalah Jakarta. Di provinsi ini memiliki transportasi umum yang tergolong lengkap mulai dari MRT, Trans Jakarta, ada integrasi dan keterpaduan angkutan umum di Jakarta dengan kabupaten kota di sekitarnya.

“Jakarta itu sudah terbaik dalam penggunaan angkutan umumnya, tapi karena jumlah penduduknya yang sedemikian banyak sehingga perlu diperbaiki lagi. Persentase penggunaan angkutan umum di Jakarta termasuk tinggi, tetapi banyak yang tinggal di luar Jakarta sehingga perlu penambahan angkutan umum dan susbsidi yang tinggi,” urainya.

Sedangkan kebijakan bekerja akan dilakukan secara WFH atau WFO ini sebaiknya tidak ditetapkan sama rata di setiap sektor. Sebaiknya pengaturan kebijakan sistem kerja dilakukan oleh instansi masing-masing disesuaikan dengan jenis pekerjaan maupun kondisi pegawainya.  

Ia mencontohkan di sektor pendidikan. Dari pengalaman mengajar selama pandemi, ia merasakan pembelajaran berjalan kurang efektif dengan WFH menggunakan sistem online. Ada hal-hal yang tidak tercapai dengan maksimal saat dilakukan secara online seperti interaksi dan diskusi antara dosen dengan mahasiswa.

Namun, saat pembelajaran kembali dilakukan di kampus pembelajaran berlangsung lebih efektif, interaksi berjalan dengan baik sehingga kemampuan mahasiswa berdiskusi sangat tinggi. “Harus dilihat kalau bisa efisien dan efektif WFH ya silakan, tapi kalau tidak ya kerja di kantor,” katanya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Jokowi Sebut Pembangunan Transportasi Publik di Jakarta Terlambat 30 Tahun

15 jam lalu

Presiden Joko Widodo meluncurkan Tunnel Boring Machine (TBM) MRT Jakarta Fase 2A di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Februari 2022. Sumber: Biro Setpres
Jokowi Sebut Pembangunan Transportasi Publik di Jakarta Terlambat 30 Tahun

Akibat keterlambatan itu, Jokowi menyebut kemacetan terjadi sepanjang hari di Jakarta.


UGM Raih 6 Penghargaan Simulasi Sidang PBB Nasional dan Internasional

19 jam lalu

UGM Model United Nations (MUN) Community berhasil meraih enam penghargaan pada konferensi Model United Nations di tingkat nasional dan internasional. ugm.ac.id
UGM Raih 6 Penghargaan Simulasi Sidang PBB Nasional dan Internasional

Komunitas simulasi sidang PBB di UGM berhasil meraih 6 penghargaan pada konferensi MUN di Nanyang Technological University dan Universitas Hasanuddin.


30 Top Universitas di Indonesia Versi SIR 2023, Bisa Jadi Referensi SNBT

23 jam lalu

Universitas Syiah Kuala. Kredit: Antara
30 Top Universitas di Indonesia Versi SIR 2023, Bisa Jadi Referensi SNBT

Scimago Institutions Rankings (SIR), lembaga pemeringkatan perguruan tinggi dunia telah merilis hasil pemeringkatan top universitas di Indonesia 2023.


Kampus Favorit di SNBP 2023: UB dan UGM Bersaing

1 hari lalu

Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]
Kampus Favorit di SNBP 2023: UB dan UGM Bersaing

Dari 137 PTN yang membuka penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNBP, Universitas Brawijaya menjadi kampus paling banyak diminati peserta.


SNBP 2023: 2.802 Mahasiswa Baru Diterima di UGM, UPN Yogyakarta Tampung 1.068 Peserta

1 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
SNBP 2023: 2.802 Mahasiswa Baru Diterima di UGM, UPN Yogyakarta Tampung 1.068 Peserta

Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menerima calon mahasiswa baru dari jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2023 sebanyak 2.802 orang.


20 PTN Penerima Peserta KIP Kuliah Terbanyak di SNBP 2023: UNY Hengkang dari Daftar

1 hari lalu

Mobil peserta melaju saat mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) Tahun 2018 untuk Kategori Urban, di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Rabu, 28 November 2018. Beberapa kategori yang dilombakan pada kontes ini di antaranya, kelas prototype, urban concept dengan jenis bahan bakar yaitu motor pembakaran gasoline, ethanol, diesel, dan motor listrik. ANTARA
20 PTN Penerima Peserta KIP Kuliah Terbanyak di SNBP 2023: UNY Hengkang dari Daftar

Sebanyak 20 PTN menjadi penerima peserta KIP Kuliah terbanyak di jalur SNBP 2023.


3 Siswa Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta Diterima di 13 Kampus Luar Negeri

2 hari lalu

Siswa MAN 4 Jakarta diterima di universitas luar negeri. Kemenag
3 Siswa Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta Diterima di 13 Kampus Luar Negeri

Sebanyak tiga siswa Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta (MAN 4 Jakarta) berhasil diterima di 13 universitas di luar negeri.


Lestarikan Orangutan, UGM Jadi Tuan Rumah Roadshow Peduli Orangutan Tapanuli

2 hari lalu

Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre Fransisca Ariatiningsih memberikan pemaparan saat Road Show Kampanye Orangutan Tapanuli di Kampus UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu 25 Maret 2023. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Lestarikan Orangutan, UGM Jadi Tuan Rumah Roadshow Peduli Orangutan Tapanuli

UGM menjadi tuan rumah Roadshow Peduli Orangutan Tapanuli, spesies baru orangutan yang ditemukan pada 2017.


Hindari Gorengan Saat Berbuka Puasa, Ini Penjelasan Pakar di UGM

2 hari lalu

Ilustrasi gorengan. Shutterstock
Hindari Gorengan Saat Berbuka Puasa, Ini Penjelasan Pakar di UGM

Pakar di UGM tidak menyarankan gorengan dikonsumsi sebagai menu buka puasa. Ini alasannya.


UGM Bikin Aplikasi Penanganan Pasien Tuberkulosis Resisten Obat

5 hari lalu

Pusat Kedokteran Tropis (PKT) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan aplikasi
UGM Bikin Aplikasi Penanganan Pasien Tuberkulosis Resisten Obat

Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan sebuah aplikasi untuk mendukung penanganan pasien tuberkulosis resisten obat.