TEMPO.CO, Jakarta - Pada hari Kamis, 12 Januari 2023, ada sebuah komet yang belum pernah mengunjungi Bumi atau tata surya sejak zaman es terakhir akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari, yang juga dikenal sebagai perihelionnya.
Komet, yang diberi nama C/2022 E3 (ZTF), akan mencapai jarak sekitar 160 juta kilometer dari Matahari. Mengikuti perihelion, komet itu kemudian akan bergerak menuju Bumi membuat pendekatan terdekatnya ke planet kita, perigee-nya, pada 2 Februari ketika akan melewati kita pada jarak 42 juta kilometer.
Jika tidak akan terlihat dengan mata telanjang selama perjalanan yang semakin dekat dengan Matahari, komet masih bisa diamati dengan teropong. Kemungkinan melihat dengan mata telanjang memang bisa dengan catatan C/2022 E3 (ZTF) terus menjadi terang seperti saat ini.
Bagi yang tidak bisa melihat langsung serta tidak memiliki peralatan memadai untuk memantau, Proyek Teleskop Virtual akan menjadi tuan rumah streaming langsung gratis dari komet mulai pukul 11:00 malam EST pada 12 Januari (0400 GMT pada 13 Januari). Anda dapat menonton webcast langsung dari situs web proyek atau di saluran YouTube-nya.
Komet C/2022 E3 (ZTF)
Jet Propulsion Labs NASA (NASA JPL) memberikan periode komet ini 50.000 tahun. Ini berarti terakhir kali orbit C/2022 E3 (ZTF) membawanya begitu dekat dengan Bumi saat Bumi pada periode glasial terakhir atau "zaman es" dan Homo sapiens awal serta Neanderthal masih hidup.
Menurut In the Sky dari New York City, C/2022 E3 (ZTF) di perihelion akan terlihat di langit fajar, terbit pada pukul 23:18. EST (0418 GMT) dan mencapai ketinggian 64° di atas ufuk timur. Komet akan menghilang dari pandangan saat fajar menyingsing sekitar pukul 6:07 EST (1107 GMT).
C/2022 E3 (ZTF) pada akhirnya akan mencapai titik terangnya pada 2 Februari saat berada paling dekat dengan Bumi, terlihat di konstelasi Camelopardalis.
Komet tersebut pertama kali diidentifikasi pada Maret 2022 oleh kamera survei lapangan luas di Zwicky Transient Facility. Awalnya diyakini sebagai asteroid, pencerahan cepat C/2022 E3 (ZTF) saat bergerak dari orbit dalam Jupiter menunjukkan sifat komet yang sebenarnya.
Kecemerlangan komet bisa sulit untuk diprediksi, tetapi jika C/2022 E3 (ZTF) tidak cukup cerah untuk terlihat dengan mata telanjang, komet masih dapat diamati selama bulan Januari dan awal Februari dengan teropong dan teleskop kecil.
Menurut NASA, pengamat di Belahan Bumi Utara seharusnya dapat menemukan C/2022 E3 (ZTF) di langit pagi, saat bergerak ke barat laut sepanjang Januari. Komet tersebut akan terlihat oleh para pengamat langit di Belahan Bumi Selatan pada awal Februari 2023.
Fase bulan baru, ketika Bulan benar-benar tidak bercahaya pada 21 Januari akan memberikan langit gelap ideal yang diperlukan untuk melihat C/2022 E3 (ZTF), jika cuaca memungkinkan.
SPACE