TEMPO Interaktif, Jakarta: Tak ada musik atau suara Veronika yang menjawab ponsel Arif Kirdiat. Yang ada suara komentator menyiarkan pertandingan sepak bola. Pada bagian akhir, sang komentator menyebut adanya peringatan dari Partai Keadilan Sejahtera: “Memilih Arif Kirdiat, insya Allah dapat mengakibatkan rakyat sejahtera, Kota Serang maju, musnahnya gizi buruk, dan meningkatnya taraf kehidupan rakyat."
Sejak awal Maret, Arif membagikan nada dering itu kepada rekan-rekannya. “Sekitar 5.000 ponsel memiliki nada dering buatan tim sukses saya,” kata Arif, yang menjadi calon anggota legislatif dari PKS nomor 4 untuk DPRD Kota Serang, Provinsi Banten. Dia mengaku tidak mengeluarkan biaya untuk membuat nada dering yang durasinya satu menit tersebut. Semua, ujarnya, sumbangan teman-teman sesama alumnus SMA Negeri I Serang dan Universitas Tirtayasa, Banten. Mereka bekerja sama dengan Telkomsel dan XL.
Sejak awal, Arif, 31 tahun, membidik warga Kota Serang dari lapisan atas untuk menjadi obyek kampanye. Nada dering, ujar lulusan pascasarjana IDSS Singapura itu, merupakan pilihan cerdas dan belum dilakukan calon anggota legislatif lainnya. Selain nada dering, dia menjadikan radio sebagai sarana kampanye.
Ada tujuh sukarelawan yang membantunya. Masing-masing diberi uang Rp 600 ribu untuk membeli ponsel bekas dan pulsa. Mereka dibagi tugas memantau delapan radio di Kota Serang. Pada saat acara kontak dengan pendengar atau permintaan lagu, anak buahnya menelepon. “Minta lagu ditujukan ke Bang Arif Kirdiat calon anggota DPRD Kota Serang dari PKS nomor urut 4.”
Arif, yang membuka usaha travel, juga menyebarkan poster dan profil dirinya pada kertas kecil. Dia tidak membuat banner seperti yang dilakukan kandidat anggota DPR lainnya. “Masyarakat muak karena banyak pohon di pinggir jalan kini berbuah banner,” katanya. Upayanya membawa harapan. Banyak orang yang ditemui memberi salut atas idenya yang unik. “Pak Arif, kapan main bolanya,” kata mereka.
UNTUNG WIDYANTO