"

ICEL Luncurkan Portal Khusus Putusan Pengadilan Perkara Lingkungan, Simak Isi dan Harapannya

Sejumlah petugas Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyegel lahan perusahaan asal Malaysia PT Adei Plantation and Industry di Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat, 13 September 2019. Penyegelan lahan ini untuk penyelidikan kasus kebakaran hutan dan lahan di Riau. ANTARA/Hadly Vavaldi
Sejumlah petugas Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyegel lahan perusahaan asal Malaysia PT Adei Plantation and Industry di Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat, 13 September 2019. Penyegelan lahan ini untuk penyelidikan kasus kebakaran hutan dan lahan di Riau. ANTARA/Hadly Vavaldi

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) meresmikan sebuah portal berisi putusan-putusan pengadilan tentang penegakan hukum lingkungan hidup. ICEL menyadari bahwa putusan pengadilan memiliki pengaruh penting dalam mewujudkan keadilan lingkungan di Indonesia. 

Portal bernama “Indonesia Landmark Environmental Decision (I-LEAD)” itu diresmikan pada Kamis, 26 Januari 2023. Diharapkan, keberadaannya dapat menjadi wadah pembelajaran bagi seluruh kalangan untuk terus mengawal pembaruan hukum lingkungan di Indonesia. 

Raynaldo G. Sembiring, Direktur Eksekutif ICEL, berharap portal I-LEAD akan hidup dan terus berkembang. “Yang kami kumpulkan belum terlalu banyak, masih sekitar 50-an putusan pengadilan,” katanya saat peluncuran portal itu. 

Baca juga: Pengadilan Batalkan Izin Lingkungan PLTU Tanjung Jati A Cirebon

Angka tersebut dihimpun dari kasus putusan pengadilan tentang lingkungan yang telah melewati berbagai analisis. Raynaldo mempersilakan kritik dan masukan. “Kita tunjukkan bahwa kini ada pusat putusan yang baik, yang penting untuk dibahas terus dan diharapkan berguna bagi Indonesia dan juga komunitas global," katanya. 

Ketua Mahkamah Agung, Syarifuddin, menyambut baik adanya portal yang spesifik berisi tentang putusan lingkungan hidup yang sudah terpilih tersebut. Ia membandingkan dengan web di MA.

“Di situ sudah ada tujuh juta putusan dan kami sudah berupaya untuk mengkotak-kotakkan lingkungan hidup, korupsi, dan sebagainya. Tapi, masih terlalu besar," katanya sambil menambahkan, "Saya ingin yang lebih spesifik. Ini yang kita harapkan dari portal ini.”

Syarifuddin berharap, I-LEAD bukan hanya berguna bagi masyarakat atau akademisi, tapi juga hakim. "Karena bisa jadi rujukan yang cepat."

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, berharap I-LEAD menjadi wadah serta gagasan dan referensi bagi pemerintah terutama KLHK. Dia juga berharap portal dapat berkembang menjadi sebuah komunitas lingkungan yang solid, yang mendukung kerja-kerja regulasi dan penegakan hukum.

Selain membuka perspektif kemajuan bangsa melalui dimensi hukum. "Ini bertujuan untuk dapat bersama-sama mewujudkan hukum yang adil dan melindungi generasi saat ini dan mendatang,” kata Menteri Siti.

Langkah ke Depan ICEL 

Raynaldo menyatakan, Portal Putusan I-LEAD hanyalah salah satu dari usaha ICEL untuk berkarya di bidang lingkungan dan hukum. Pembuatan I-LEAD disebutnya bagian dari membangun inventarisasi dan basis data.

“Kami akan menginventarisasi dan melihat perkembangan hukum lingkungan melalui putusan-putusan lingkungan hidup,” katanya. Selain itu, memperkuat basis data sebagai dasar bukti ilmiah di pengadilan serta merancang gugatan berbasis rencana restorasi. 

ICEL, Raynaldo mengungkapkan, juga bersiap merancang forum multipihak. Dia memisalkan forum knowledge-sharing para ahli, masyarakat sipil dan penegak hukum. "Atau yang sejenisnya, seperti penegakan hukum satu atap atau Forum Ahli Hukum Lingkungan."

Forum kemudian bisa membuat kajian dampak perubahan iklim dalam instrumen perencanaan dan pencegahan serta merespon putusan pengadilan dengan kebijakan. 

Tantangan dari Sudut Pandang Pencari Keadilan

Semua itu diyakini akan dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dari sudut pandang pencari keadilan di bidang lingkungan hidup. Raynaldo memberi gambaran hal-hal yang dihadapi oleh para pencari keadilan itu adalah sebagai berikut, 

Pembuktian ilmiah 

- Pembuktian ilmiah penyebab dan dampak, misalnya beban pembuktian kausalitas antara usaha dan/atau kegiatan terhadap perubahan iklim 
- Akses ke laboratorium dan kebutuhan penelitian lainnya 
- Basis untuk menyusun rencana pemulihan

Kesiapan instrumen pencegahan

- Penghitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk basis pengambilan keputusan seperti perizinan

Pembuktian aspek prosedural tidak dipisahkan dengan pembuktian substansial

- Kerugian potensial dinilai tidak cukup untuk syarat kepentingan hukum untuk dapat mengajukan gugatan tata usaha negara 
- Amdal/teknologi menjadi alasan bahwa potensi kerugian bisa dicegah sehingga kepentingan hukum penggugat ditolak

Salah satu rumah ibadah di Kota Pekanbaru dengan latar belakang kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Rabu, 18 September 2019. Lahan gambut di Rimbo Panjang kembali terbakar besar karena cuaca panas dan tiupan angin. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Sifat dinamis dan kompleksitas isu lingkungan 

- Pengaruh inovasi atau pengetahuan baru terkait lingkungan hidup yang dinamis berpotensi menimbulkan gap antara amar putusan dengan kebutuhan pemulihan di lapangan saat tiba saatnya melakukan eksekusi

Persebaran ahli 

- Ahli yang ada relatif sedikit dan persebarannya terbatas 
- Kasus lingkungan hidup kerap kali membutuhkan keahlian sub-spesifik

Baca juga: Gugatan Dicabut, Guru Besar Lingkungan IPB Bebas dari Tuntutan Rp 510 Miliar

Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat 

- Interpretasi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat belum mendalam 


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Erick Thohir Terima Doktor Kehormatan dari Universitas Brawijaya, Mahasiswa Gelar Demo

21 hari lalu

Puluhan mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, menggelar demonstrasi menolak pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat, 3 Maret 2023. TEMPO/EKO WIDIANTO
Erick Thohir Terima Doktor Kehormatan dari Universitas Brawijaya, Mahasiswa Gelar Demo

Mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, menolak pemberian Doktor Honoris Causa untuk Menteri BUMN Erick Thohir.


5 Destinasi Wisata Pilihan di Kota Padang, Mencari Jejak Siti Nurbaya dan Malin Kundang

33 hari lalu

Jembatan Siti Nurbaya saat malam. (Sumber: Wikimedia commons)
5 Destinasi Wisata Pilihan di Kota Padang, Mencari Jejak Siti Nurbaya dan Malin Kundang

Kota Padang memiliki ragam destinasi wisata, antara lain mencari jejak Siti Nurbaya dan Malin Kundang. Di mana saja?


Apapun Film HIM Damsyik Tetap Datuk Maringgih Dikenalnya

49 hari lalu

Cuplikan adegan sinetron Siti Nurbaya dengan pemeran Novia Kolopaking dan mendiang HIM Damsyik. Screenshoot dari YouTube
Apapun Film HIM Damsyik Tetap Datuk Maringgih Dikenalnya

Di dunia perfilman, HIM Damsyik mulai debut aktor di film pada 1959. Perannya sebagai Datuk Maringgih di serial Siti Nurbaya lekat di hati masyarakat.


Di Tengah Isu Reshuffle, Menteri LHK Absen dalam Rapat Soal Beras dengan Jokowi

52 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar (kanan) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) berjalan di area persemaian saat peresmian Persemaian Rumpin di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 10 Juni 2022. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Di Tengah Isu Reshuffle, Menteri LHK Absen dalam Rapat Soal Beras dengan Jokowi

Di tengah isu reshuffle, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar tak hadir dalam rapat soal beras dengan Presiden Jokowi di Istana Negara hari ini.


Dapat Peringkat Kebun Binatang Terbaik, Gembira Loka Tak Mau Asal Perbanyak Satwa

57 hari lalu

Wisatawan berinteraksi dengan satwa Gembira Loka. Dok. Visiting Jogja
Dapat Peringkat Kebun Binatang Terbaik, Gembira Loka Tak Mau Asal Perbanyak Satwa

Terakreditasinya Gembira Loka sebagai lembaga konservasi dengan kategori sangat baik dapat digunakan untuk menghindari praktik buruk manajemen.


Menteri Siti Nurbaya Minta Hujan Buatan Lebih Awal, Ini Alasannya

21 Januari 2023

Penerbangan saat operasi modifikasi cuaca menurunkan hujan untuk mencegah kebakaran hutan di wilayah Riau, Minggu 25 Mei 2020, atau hari kedua Lebaran. (BBTMC)
Menteri Siti Nurbaya Minta Hujan Buatan Lebih Awal, Ini Alasannya

Tim teknologi modifikasi cuaca atau biasa dikenal juga dengan teknologi hujan buatan akan segera terbang lagi.


Marah Roesli, Penulis Novel Siti Nirbaya Ternyata Seorang Dokter Hewan

18 Januari 2023

Marah Rusli. Wikipedia
Marah Roesli, Penulis Novel Siti Nirbaya Ternyata Seorang Dokter Hewan

Pada 17 Januari 1968 Marah Roesli penulis novel Siti Nurbaya wafat pada usia 79 tahun. ia keturunan Panglima Pangeran Diponegoro dan dokter hewan.


3 Aktor Utama di Sinetron Siti Nurbaya, Siapa Pemeran Datuk Meringgih?

18 Januari 2023

Cuplikan adegan sinetron Siti Nurbaya dengan pemeran Novia Kolopaking dan mendiang HIM Damsyik. Screenshoot dari YouTube
3 Aktor Utama di Sinetron Siti Nurbaya, Siapa Pemeran Datuk Meringgih?

Novel Siti Nurbaya karya sastrawan Marah Roesli pernah menjadi sinetron favorit penonton TVR pada era 1990-an. Siapa pemeran Datuk Meringgih?


RI Dapat Dana Lingkungan Rp 1,56 Triliun

17 Januari 2023

Proyek Food Estate yang disebutkan sudah gagal di Gunung Mas, Kalimantan Tengah.  Situasi hutan yang sudah gundul ini ditunjukkan dalam aksi bagi pemimpin dunia di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP27 dan KTT G20, pada Kamis 10 November 2022.  (Greenpeace)
RI Dapat Dana Lingkungan Rp 1,56 Triliun

Wamen LHK menyatakan Indonesia mendapat dana lingkungan Global Environment Facility (GEF) siklus ke-8 yang digelar di Bali.


Kader PDIP Getol Dorong Menteri Partai NasDem Mundur dari Kabinet Jokowi, Ini Rekam Jejaknya

7 Januari 2023

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Steering Comitee Kongres V PDIP Djarot Saiful Hidayat dalam konferensi pers menjelang Kongres PDIP di Grand Inna Beach, Bali pada Rabu, 7 Agustus 2019. Dewi Nuria/TEMPO
Kader PDIP Getol Dorong Menteri Partai NasDem Mundur dari Kabinet Jokowi, Ini Rekam Jejaknya

Pengurus PDIP getol mendorong menteri Partai NasDem mundur dari kabinet Jokowi. PDIP minta Presiden evaluasi 2 menteri dari partainya Surya Paloh itu.