TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau adanya dua bibit siklon tropis di sekitar Indonesia, yaitu bibit siklon tropis 94S di Samudra Hindia barat daya Lampung dan bibit siklon tropis 95S di Samudra Hindia selatan Jawa.
Bibit siklon tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1.004,4 mb bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia. Potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombag tinggi di sekitar wilayah bibit siklon tropis.
Sementara bibit siklon tropis 95S memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1.007,1 mb dengan arah gerak stasioner. Potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.
Meskipun demikian, sistem ini terpantau membentuk daerah konvergensi memanjang di Samudra Hindia selatan Jawa. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombang tinggi di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di Pulau Jawa bagian selatan.
Sirkulasi siklonik terpantau di Kalimantan Barat dan Australia bagian utara yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Pulau Kalimantan bagian utara dan Samudra Hindia selatan NTT hingga Laut Timor.
Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang dari pesisir barat Sumatra Barat hingga Sumatra Selatan, Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Sulawesi Barat hingga Sulawesi Tenggara serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Banda.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Hujan berpetir pada hari Selasa, 31 Januari 2023, diperkirakan terjadi di Yogyakarta. Hujan intensitas sedang kemungkinan terjadi di Banda Aceh, Jakarta Pusat, Gorontalo, Bandung, Pontianak, Ternate, Mamuju dan Makassar.
Hujan intensitas ringan diperkirakan terjadi di Denpasar, Bengkulu, Jambi, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Tarakan, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Ambon, Mataram, Kupang, Manokwari, Pekanbaru, Kendari, Manado, Padang, Palembang dan Medan.
Suhu udara berkisar 20-34 derajat Celcius dengan suhu terendah di Bandung dan tertinggi di Pontianak.
Prakiraan berbasis dampak hujan lebat dengan status siaga di Kepulauan Riau.
Gelombang Tinggi
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 31 Januari-1 Februari 2023.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari utara ke timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Pulau Enggano, perairan selatan Jawa Timur, Laut Natuna Utara, dan perairan utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi dengan kisaran 2.5-4.0 meter di perairan barat Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Mentawai-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa-Pulau Bali, Selat Bali bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa-NTB, perairan timur Bintan, Laut Natuna, Samudra Pasifik utara Halmahera-Papua Barat.
Gelombang di kisaran lebih tinggi 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan perairan utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna.
Baca:
Prakiraan Cuaca BMKG: 2 Bibit Siklon, Hujan, Gelombang Ekstrem, Siaga 3 Provinsi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.