TEMPO.CO, Jakarta - Orang biasa mengenal Mark Zuckerberg sebagai pendiri Facebook. Namun, tak banyak orang mengetahui, Zuckerberg tidak sendirian dalam merintis platform media sosial yang menjadi pelopor dalam aplikasi interaksi di jagad maya itu.
Selain Zuckerberg, ada sosok lain yang turut berjasa dalam pendirian Facebook. Sosok itu adalah Eduardo Saverin.
Siapa Eduardo Saverin?
Dilansir dari famous-entrepreneurs.com, Eduardo Saverin lahir pada 13 Maret 1982 di São Paulo, Brasil dari keluarga kaya. Mereka pindah ke AS pada tahun 1993 dan menetap di Miami, Florida. Di sini Saverin pergi ke Sekolah Persiapan Gulliver dan kemudian kuliah di Universitas Harvard tempat dia menjadi bagian dari banyak klub bergengsi seperti Phoenix S.K Club, persaudaraan Alpha Epsilon Pi dan Asosiasi Investasi Harvard yang juga dia pimpin. Pada tahun 2006 ia lulus magna cum laude dengan gelar di bidang ekonomi.
Selama di Harvard dia juga menginvestasikan $300.000 di industri minyak. Kecerdasan investasinya sudah ada sejak awal.
Di Harvard dia bertemu Mark Zuckerburg yang merupakan mahasiswa tahun kedua saat itu. Bersama-sama mereka membahas perlunya situs jejaring sosial dan meluncurkan Facebook pada tahun 2004. Saverin berperan sebagai manajer bisnis dan kepala keuangan Facebook. Saat situs web berkembang, konflik meningkat antara kedua pendiri yang mengakibatkan berkurangnya keterlibatan Saverin dalam urusan situs web dan saham yang terdilusi dari 34,4% menjadi 0,03%.
Dia mengajukan gugatan terhadap Facebook yang diselesaikan di luar pengadilan dan dia diberi gelar sebagai salah satu pendiri Facebook. Setelah penyelesaian, dia juga menandatangani kontrak non-disclosure.
Saverin akhirnya terbuka untuk majalah Forbes mengatakan bahwa tidak ada perasaan sulit antara dia dan Zuckerburg dan dia hanya mengatakan hal-hal baik tentang dia. Sejak 2010, Saverin telah melikuidasi $250 juta saham Facebook kepada investor seperti Digital Sky Technologies dan Sharespost.
Prestasinya sebagai investor telah berkontribusi terhadap tingkat kekayaannya saat ini. Dia melepaskan kewarganegaraan Amerika Serikat pada tahun 2011. Ini jelas merupakan langkah cerdas oleh Saverin untuk menghindari pembayaran pajak capital gain.
Saverin menolak gagasan ini dengan mengatakan "Keputusan saya untuk menjadi ekspatriat semata-mata didasarkan pada minat saya untuk bekerja dan tinggal di Singapura, tempat saya berada sejak 2009," ujarnya.
Namun, langkah ini tidak menghalangi dia untuk berinvestasi di perusahaan Amerika. Dia juga berinvestasi di perusahaan rintisan teknologi seperti Crowdmob, situs web promotor aplikasi, ShopSavvy, Qwiki, dan Jumio. Dia juga mengatakan kepada Forbes bahwa akhir-akhir ini dia banyak berinvestasi dan selain dari AS dia juga ingin berinvestasi di Brasil karena dari sanalah dia berasal tetapi itu harus terkait dengan teknologi.
Dia telah dicirikan dalam sebuah film 2010 bertajuk The Social Network yang menceritakan kisah dua pendiri Facebook. Namun Saverin menyangkal bahwa ada kebenaran dalam kisah tersebut dan menolak gambar tersebut hanya sebagai 'fantasi Hollywood'. Dia tinggal di Singapura sejak 2009 tempat dia menjalani gaya hidup mewah dengan miliaran dolar yang dimilikinya.
HAN REVANDA PUTRA
Pilihan editor : Meta Facebook Kembali PHK Massal, 10 Ribu Orang Kehilangan Pekerjaan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.