Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Unair Jadi Runner-Up Presentasi Riset di University of Cambridge

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
(ki-ka) Mohammad Alawami Founder ReachSci, Mochamad Zakki Fahmi Kepala Departemen S1 Kimia UNAIR, Fariz Rizky Alfian, Sharon Brigidte Noya, dan Maharani Azzahra selepas persentasi. Foto: Istimewa
(ki-ka) Mohammad Alawami Founder ReachSci, Mochamad Zakki Fahmi Kepala Departemen S1 Kimia UNAIR, Fariz Rizky Alfian, Sharon Brigidte Noya, dan Maharani Azzahra selepas persentasi. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Empat mahasiswa jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (FST Unair) menjadi runner-up presentasi riset dalam program ReachSci dari University of Cambridge yang berlangsung dari Juli hingga Maret 2023. Keempat mahasiswa tersebut yakni Fariz Rizky Alfian, Sharon Brigidte Noya, Maharani Azzahra, dan Daquin Gady Albana dari angkatan 2020.

Fariz menjelaskan tujuan program itu adalah untuk meningkatkan kemampuan dan minat riset dari mahasiswa S1 hingga S3. Dalam hal ini, University of Cambridge memilih beberapa universitas top dunia, termasuk Unair. 

“Kualifikasinya mahasiswa dari background sains. Kemudian seleksinya mengirimkan esai seputar bagaimana proses menghadapi suatu masalah dalam riset, lalu pengumuman by email,” ungkapnya dilansir dari laman Unair pada Kamis, 30 Maret 2023.

Sebelum berangkat ke University of Cambridge, mereka telah melakukan riset mengenai presisi glukometer dan akurasinya terhadap senyawa interferences seperti vitamin C, maltosa, galaktosa, dan lain-lain. 

“Kami kaitkan riset itu ke permasalahan diabetes. Jadi sejak Juli 2022, kami masih di Indonesia melakukan preparasi bahan dan proses ambil darah. Itu dibantu oleh Departemen Kimia, Kesehatan Masyarakat dan Institute of Tropical Disease (ITD),” jelas Fariz selaku ketua tim.

Tim yang awalnya hanya berniat mengikuti pelatihan riset ini tidak menyangka dapat berangkat ke Cambridge. Partisipan diminta aktif datang ke konferensi di Inggris pada penghujung program. Fariz bercerita, meski hanya tiga hari, tetapi pengalaman dan ilmu yang didapat luar biasa. 

Pengalaman di Cambridge
Fariz dan tim berkeliling pusat Cambridge mulai dari beberapa kampus seperti King’s College, St. John’s College, Cavendish Laboratory, hingga tempat bersejarah DNA ditemukan serta pohon Isaac Newton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Alhamdulillah kami menjadi runner-up research poster presentation, ditambah best Instagram story selama di sana,” ungkap mahasiswa kimia itu.

Melalui kesempatan ini, timnya belajar berbagai hal. Mereka kagum dengan karakter penduduk di negara tersebut. Dia berpikir orang-orang di Cambridge dingin, cuek, dan keras. "Nyatanya mereka sangat amat ramah," ujarnya.

Fariz berpesan bagi mahasiswa lain agar jangan takut mencoba berbagai peluang untuk mencapai mimpi meski harus melewati berbagai tantangan. Dia bercerita ketika mengikuti program tersebut, Fariz harus membagi waktu antara mengikuti kelas dengan kegiatan di sana. 

“Awalnya kami takut karena waktu libur terpotong dan stres karena tugas bertambah. Belum lagi pernah kelas pukul 01.00 WIB sebab harus menyesuaikan jam di sana. Tapi, itu semua worth it lantaran bisa mengunjungi universitas top 2 dunia serta membawa nama Indonesia dan Unair,” tuturnya.

Ia juga menegaskan tidak perlu memikirkan perkara biaya, sebab Unair akan mendukung penuh hal itu. FST dan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, & Community Development (RICD) memberikan pendanaan kepada mereka. Selain itu, Airlangga Global Engagement (AGE) membantu semua akomodasi termasuk  pemberkasan visa, tempat tinggal, hingga transportasi.

Pilihan Editor: Wisudawan Tertua ITS Lulus Usia 69 Tahun, Punya 10 Gelar Magister dan 2 Doktor

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bagaimana Awal Mula Patroli Sahur? Antropolog Unair Jelaskan Sejarahnya

11 jam lalu

Masyarakat melakukan patrol sahur di Dusun Wonolelo Desa Bandongan Kecamatan Bandongan Magelang, Selasa (31/8) dini hari. TEMPO/Anang Zakaria
Bagaimana Awal Mula Patroli Sahur? Antropolog Unair Jelaskan Sejarahnya

Tradisi bunyi-bunyian subuh saat sahur sudah berlangsung sejak era Rasullulah. Di Indonesia, patrol sahur berkembang sesuai tradisi di daerah.


Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

3 hari lalu

Siswa SDN 295 Pinrang, Sulawesi Selatan, sedang belajar bahasa daerah aksara Lontara Bugis, Sabtu 13 Februari 2021. TEMPO | Didit Hariyadi
Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.


Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

5 hari lalu

Queensland University of Technology, Australia. Gotoaustralia.com.au
Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).


BEM FISIP Unair Sambut Mahasiswa Phillip Universiteit Marburg Jerman: Rayakan Diversitas Kebudayaan

5 hari lalu

BEM FISIP Universitas Airlangga (Unair) menyambut tamu mancanegara, 35 mahasiswa dan professor dari Philipps-Universitt Marburg, Jerman, Kamis, 7 Maret 2024. Foto: Istimewa
BEM FISIP Unair Sambut Mahasiswa Phillip Universiteit Marburg Jerman: Rayakan Diversitas Kebudayaan

Pertukaran budaya dilakukan mahasiswa Phillip Universiteit Marburg, Jerman dengan BEM FISIP Universitas Airlangga (Unair).


Krisis Beras, Ahli Gizi Unair Beberkan Proses Pembuatan Beras Analog Sebagai Alternatif

10 hari lalu

Ilustrasi Beras Analog Sebagai Alternatif Beras (Foto: Shutterstock)
Krisis Beras, Ahli Gizi Unair Beberkan Proses Pembuatan Beras Analog Sebagai Alternatif

Beras analog di satu sisi dapat dianggap sebagai solusi untuk mengatasi krisis beras.


Tips Jaga Kesehatan Menjelang dan Selama Puasa Ala Pakar Kedokteran Fisik Unair

10 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Tips Jaga Kesehatan Menjelang dan Selama Puasa Ala Pakar Kedokteran Fisik Unair

Kecukupan nutrisi dalam tubuh dan mengatur jadwal harian selama satu bulan penuh adalah hal penting selama menjalankan puasa.


Harga Beras Meroket, Ahli Gizi Unair Tawarkan Bahan Pangan Pengganti Nasi

12 hari lalu

Rasi atau beras singkong, makanan pokok berbahan ketela pohon khas Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, 24 November 2023. Kampung adat ini dikenal sebagai salah satu kampung yang penduduknya konsisten mempertahankan tradisi dan kepercayaan leluhur. TEMPO/Prima Mulia
Harga Beras Meroket, Ahli Gizi Unair Tawarkan Bahan Pangan Pengganti Nasi

Agar tidak terlalu bergantung pada karbodhidrat beras yang sedang mahal, Ahli Gizi Unair menyarankan sejumlah bahan pangan alternatif.


Tagar #JanganJadiDosen Dipandang sebagai Realita Kesejahteraan, Lulusan Terbaik Tak Tertarik Jadi Dosen

14 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Tagar #JanganJadiDosen Dipandang sebagai Realita Kesejahteraan, Lulusan Terbaik Tak Tertarik Jadi Dosen

Sekarang ini yang terjadi adalah menurunnya tingkat kompetisi menjadi dosen.


Mahasiswi Unair Ini Meninggal Menjelang Wisuda, Perantau Asal NTT yang Dikenal Gigih dan Disiplin

15 hari lalu

Ijazah milik Erma Astuti Lay, wisudawan Unair Periode 241 yang meninggal pada Februari 2024 diterima oleh bibinya, Mardiah, di Gedung C Unair, Surabaya, pada Sabtu, 2 Maret 2024 (Dok. Unair)
Mahasiswi Unair Ini Meninggal Menjelang Wisuda, Perantau Asal NTT yang Dikenal Gigih dan Disiplin

Erma Astuti Lay, mahasiswi Unair asal NTT meninggal tak lama menjelang wisudanya. Dikenal sebagai sosok yang giat dan disiplin oleh lingkungannya.


D'Professor, Band Berisi 41 Guru Besar UNAIR Pecahkan Rekor MURI

15 hari lalu

Para personil D'Professor, band yang semua anggotanya adalah Guru Besar UNAIR. Dok. Humas Unair
D'Professor, Band Berisi 41 Guru Besar UNAIR Pecahkan Rekor MURI

Band D'Professor berisi 41 profesor dari Unair meraih rekor MURI sebagai grup musik dengan guru besar terbanyak.