TEMPO.CO, Jakarta - Tiga mahasiswa Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) merancang Beeophile, struktur bangunan yang berfungsi sebagai hunian, ruang hijau, dan wadah interaksi. Rancangan itu mengantarkan mereka meraih juara 2 dalam ajang Yearning to Breathe International Design Competition.
Mahasiswa ini terdiri atas Alfira Kurniawati, Shafira Izzatunnisa, dan Yasyfina Aflah. Kompetisi diselenggarakan oleh Archiol Competition. "Rancangan kami merupakan jawaban atas padatnya pembangunan ruko-ruko berstruktur beton di perkotaan dengan memanfaatkan unsur modul-modul biofilia untuk mengadakan menghadirkan ruang hijau pada bangunan," kata Alfira dilansir dari laman UI pada Rabu, 5 April 2023.
Alfira mengatakan ruang hijau tersebut dibangun pada ruang-ruang kosong yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh para penghuni, seperti pada façade (ruang vertikal) bangunan ruko dan area rooftop (ruang horizontal).
Yearning to Breathe International Design Competition 2022 merupakan kompetisi desain internasional yang diselenggarakan pertama kali dan diikuti 216 entri dari seluruh dunia. Dalam kompetisi ini, para peserta harus menciptakan desain perumahan kota berbasis arsitektur dan interior biofilik.
Kompetisi ini menantang peserta bukan hanya sekadar memikirkan ide-ide desain yang dapat meningkatkan interaksi manusia dengan alam, namun juga dapat memulihkan gangguan permasalahan mental.
Mengangkat tema "A Biophilic Residence that Responds to the Dense Concrete Fabric of the City", para peserta diminta untuk merancang desain arsitektur untuk mengatasi masalah menurunnya tingkat konektivitas manusia dan alam yang berujung pada gangguan mental.
Pada rancangan Beeophile, Alfira mengatakan modul biofilia merupakan entitas tambahan di sisi bidang vertikal bangunan yang terhubung dengan unit hunian utama untuk menambah jumlah ruang hijau. Akan tetapi, karena module saja tidak cukup, desain Beeophile juga memanfaatkan negative space atau ruang-ruang yang tidak terpakai dengan ukuran besar seperti rooftop, atau ruang-ruang terbengkalai di area parkir.
"Diharapkan dengan bertambahnya ruang-ruang hijau di antara barisan ruko yang mendominasi perkotaan maka tingkat stress para penghuninya bisa diredam," ujar Alfira.
Pilihan Editor: Kemendikbud Sebut MWA UNS Bikin Aturan Cacat Hukum, Majelis Bantah Ada Pelanggaran