Tim pengembang AI Program Studi Computer Systems Engineering Prasetiya Mulya pun kini tengah meneliti kemungkinan penggunaan AI untuk mendeteksi kejahatan finansial. Tim yang dipimpin Agung ini tengah mengembangkan sistem agar lembaga keuangan seperti bank dapat saling berbagi data, namun keamanan informasinya tetap terproteksi dan terjamin.
“Sistem ini diharapkan bisa digunakan untuk mendeteksi kasus penipuan, fraud, sampai kejahatan pencucian uang," ujarnya.
Berbagai manfaat dan potensi AI untuk digunakan di berbagai bidang tersebut mendorong minat masyarakat untuk mempelajari sistem ini. Agung mengatakan Universitas Prasetiya Mulya, melalui rumpun keilmuan science, technology, engineering, and mathematics (STEM), menyadari hal ini dengan menyediakan bidang ilmu AI di jurusan S1 Program Studi Computer Systems Engineering sejak 2017.
“Belakangan minat mahasiswa kami untuk mendalami AI juga terus meningkat dari tahun ke tahun,” kata Agung. Ia memperkirakan, dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan, para ahli AI akan semakin banyak dicari karena luasnya pemanfaatan teknologi tersebut dalam berbagai bidang.
Untuk mempersiapkan sarjana dengan bekal keilmuan mumpuni di bidang AI, program studi Computer Systems Engineering memberikan sejumlah mata kuliah terkait kecerdasan buatan. Di semester V, misalnya, seluruh mahasiswa program studi mendapatkan mata kuliah umum mengenai teknologi artificial intelligence ini.
“Kemudian, mahasiswa yang tertarik mendalami AI, bisa mengambil mata kuliah pilihan, seperti robotics, machine learning dan computer vision.”
Pilihan Editor: Turnitin Rilis Teknologi AI Deteksi Tulisan ChatGPT di Kalangan Siswa