TEMPO.CO, Jakarta - Ide logo dari dosen Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB), Dimas Fakhruddin, masuk dalam lima besar sayembara cipta desain logo Ibu Kota Nusantara (IKN). Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Desain Grafis Indonesia chapter Malang ini menyebut gambar logo buatannya sebagai rumah bagi masyarakat.
“Maksudnya adalah bisa menciptakan sinergi yang berkelanjutan. Sedangkan secara visual diambil dari proses transformasi pengembangan IKN yang sesuai dengan visi Indonesia di tahun 2045 nanti,” ujarnya dilansir dari laman UB pada Rabu, 12 April 2023.
Untuk bentuk logo, Dimas mengambil konsep dari Tridaya atau konsep cipta, rasa, dan karsa. Dari Tridaya ini juga mengambil karakter Indonesia sebagai negara maritim, agrikultur, dan keberadaan hutan serta lautan yang ada di Kalimantan.
"Yang kemudian melahirkan tiga fase seperti menanam, merawat, dan mengolah yang dimaknai sebagai sebuah upaya untuk berkembang, yang menjadi ide awal dari desain logo ini,” jelasnya.
Dimas memilih tiga warna utama dalam desain ini yakni hijau sebagai inspirasi utama yang menggambarkan hutan dan hutan lindung di Kalimantan. Emas melambangkan IKN sebagai cikal bakal role model kota dunia, dan jingga yang menggambarkan kebersamaan atau sinergi yang berkelanjutan antara stakeholder, masyarakat dan pemerintah.
Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengatakan dalam proses pembuatan desain, dia dibantu oleh satu researcher dan copywriter, serta dua orang desainer grafis.
“Ide besarnya dari saya, lalu kami diskusikan hingga menghasilkan konsep Tridaya dan tiga fase. Durasi pengerjaannya secara efektif mulai dari pertengahan Oktober, 3 – 4 bulan dan selama pembuatan kami ada pendampingan dari tim kurator yang isinya para ahli dari otoritas IKN dan ADGI pusat,” ujarnya.
Untuk menjadi finalis, Dimas harus bersaing dengan 500 peserta lain hingga terpilih menjadi lima besar. Logo IKN diharapkan bisa digunakan untuk 20 tahun lagi. “Jadi, bagaimana caranya logo ini bisa relevan hingga 20 tahun lagi dan seterusnya,” terangnya.
Pilihan Editor: Prodi dengan Pertumbuhan Mahasiswa Terbesar di 10 Kampus Terbaik Indonesia