TEMPO.CO, Jakarta - Tak terkecuali Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung sudah mempersiapkan tim untuk mengamati Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023. Lokasi pengamatan yang dituju adalah Timor Leste. Negara tetangga eks provinsi RI itu memang termasuk yang akan dilintasi oleh fenomena Gerhana Matahari Total nanti.
Itera mengusung ekspedisi yang diberi nama "Aruna Leste" yang memiliki makna 'Mengejar Matahari ke arah timur'. Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) bekerja sama dengan beberapa lembaga nasional maupun internasional seperti IAU-OAO Timor Leste, UNTL, Persekutuan Astronomi Brunei Darussalam, Viet-Astro dari Vietnam, dan UNDANA.
“Kami akan berangkat dari Lampung, 14 April 2023, transit di Jakarta,” kata satu dari lima anggota tim ekspedisi, Aditya Abdillah Yusuf, lewat aplikasi pesan WhatsApp, Rabu 13 April 2023. Dari Jakarta ke Kupang lewat udara pada 15 April dan dilanjutkan perjalanan darat dengan bus antar negara--moda transportasi yang baru diresmikan jalurnya pada 30 Maret lalu.
Adapun titik lokasi pengamatan sudah juga dipilih, yakni Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste. Tim ekspedisi juga merancang edukasi publik mengenai matahari di sekolah-sekolah di sekitar lokasi pengamatan. Mereka juga membawa bekal stok kacamata matahari untuk dibagikan ke publik untuk digunakan saat hari pengamatan. "Mungkin sekitar 100 buah,” kata Aditya.
Acara pelepasan tim ekspedisi Aruna Leste sudah dilaksanakan pada Rabu dipimpin Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Khairurrijal. Sedang empat anggota tim selain Aditya adalah Hakim L. Malasan, astronom ITB juga Kepala OAIL 2018-2022; Deni Okta Lestari, Koordinator Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera; Hendra Agus Prastyo, dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan; dan Ketua Ekspedisi Alfiah Rizky, dosen program studi ama sains atmosfer dan keplanetan, peneliti instrumentasi.
Gerhana Matahari Hibrida
Fenomena Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi pada hari Kamis, 20 April 2023. Saat Gerhana Matahari Hibrida, satu daerah yang dilewati “antumbra” akan terjadi Gerhana Matahari Cincin (GMC) dan daerah yang dilewati oleh “umbra” akan terjadi Gerhana Matahari Total (GMT).
Gerhana Matahari Cincin akan terjadi di wilayah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, sedangkan GMT terjadi di beberapa titik daratan yaitu Australia Barat, Timor Leste, Kisar, Papua, dan Biak.