Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Air Quality Backpack Dyson Baca Kualitas Udara Jakarta, 'Sangat Buruk' di Dalam dan Luar Ruangan

image-gnews
Investigasi kualitas udara Jakarta menggunakan Air Quality Backpack generasi kedua yang dikembangkan Dyson pada Februari-April 2023. Investigasi paparan polusi udara pribadi itu melibatkan beberapa influencer termasuk Bima Aryo seperti yang terlihat dalam foto ini. (FOTO/DYSON)
Investigasi kualitas udara Jakarta menggunakan Air Quality Backpack generasi kedua yang dikembangkan Dyson pada Februari-April 2023. Investigasi paparan polusi udara pribadi itu melibatkan beberapa influencer termasuk Bima Aryo seperti yang terlihat dalam foto ini. (FOTO/DYSON)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi berbasis di Inggris, Dyson, mengembangkan Air Quality Backpack yang pernah dibuat untuk penelitian Breathe London bersama King’s College London dan the Greater London Authority. Alat pengukur kualitas udara terbaru yang didesain lebih kecil daripada generasi sebelumnya ini telah digunakan untuk investigasi paparan polusi udara pribadi dalam keseharian di Jakarta.

Alat tetap dilengkapi teknologi sensor yang telah ada dan digunakan dalam air purifier Dyson. Penggunanya dapat mengukur secara real time paparan polutan debu sangat halus yang bisa terhirup sampai ke paru-paru bahkan darah (PM 10 dan PM 2,5), polutan senyawa organik mudah menguap (VOC), dan juga gas NO2. 

"Pengguna menjadi bisa mengerti kondisi udara di sekelilingnya," kata Scott Lowther, Ketua Tim Data di Dyson, dalam paparan yang diberikannya online, Jumat 14 April 2023.

Dengan sensor bawaan yang telah diperbarui, baterai, dan GPS, hasil pengukuran kualitas udara bisa dibaca melalui aplikasi yang juga dikembangkan Dyson. Selain di London, proyek sebelumnya yang melibatkan Air Quality Backpack Dyson termasuk studi global kadar polusi pribadi saat lockdown Covid-19 dan pemantauan paparan selama musim kabut asap di Delhi, India.

"Di London, dampak hasil pengukuran menggunakan alat ini adalah orang-orang yang kemudian mengubah alat transportasi maupun rute perjalanannya sehari-hari," kata Scott.

Investigasi Kualitas Udara Jakarta

Dalam investigasi kualitas udara Jakarta, Dyson bekerja sama dengan sejumlah influencer lewat eksperimen Februari-April lalu. Di antaranya adalah youtuber dan travel host penggemar kebugaran, Bima Aryo. Dia menyusuri jalanan Jakarta Selatan bersama Dyson Air Quality Backpack. Hasilnya, Bima mencatat bahwa kadar PM 2,5 meningkat hingga 100 µg/m3 atau 'sangat buruk' saat bersepeda malam. 

Selama Bima mengumpulkan data di dalam rumah, kenaikan VOC juga terdeteksi saat ia memasak, bahkan mencapai lebih dari 12.000µg/m3, empat kali lipat di atas batas kadar wajar. Itu juga tergolong 'sangat buruk’ pada indeks kualitas udara Dyson. 

Lonjakan serupa juga terjadi dengan kadar CO2 saat ia tengah mengendarai mobil. Kadar polusi udara dalam ruang mobil menetap secara konstan pada tingkat lebih dari 2.000 µg/m3 dan baru turun ketika Bima keluar dari mobil. "Ini merupakan pengalaman yang mencengangkan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah influencer lain yang menggunakan Air Quality Backpack Dyson adalah Ario Pratomo (@sheggario) yang mengenakan backpack tersebut saat bepergian menumpang MRT. Temuan-temuannya menunjukkan polutan NO2 meningkat di depan stasiun MRT Bundaran HI, yang terletak di kawasan lalu lintas padat.

Lalu, Vania F. Herlambang (@vaniafherlambang) yang mengunjungi kawasan Blok M pada malam mencatat kenaikan konsentrasi PM 2,5 dan VOC saat melewati pedagang yang sedang membakar makanan. Lonjakan polutan yang sama dicatat F.X. Mario Hadiwono (@fxmario) saat berkunjung ke pasar tradisional di Jakarta Utara yang terdapat banyak pedagang merokok.

Menurut Scott, sejumlah temuan di atas menunjukkan betapa penting untuk selalu mengetahui apa yang menyebabkan polusi dan bagaimana bisa menurunkan paparan terhadap polusi itu. Hal ini didukung oleh temuan Bev Tan (@odetoless) yang mencatat kondisi udara baik ketika ia mendatangi kawasan hijau di Pantai Indah Kapuk.

Scott menyebutkan data dari Air Quality Backpack tersimpan di cloud Dyson. Data diaku digunakan untuk pengembangan riset internal, selain juga dibagikan kepada publik. "Untuk meningkatkan kesadaran atas kualitas udara di sekeliling dan paparan polusi udara pribadi," kata dia.

Pilihan Editor: Ini Sebab Kualitas Udara Bisa Lebih Buruk Meski Kawasan Lebih Hijau

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

19 jam lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

5 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

8 hari lalu

Sejumlah warga berjalan saat hujan di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

Jakarta diprediksi hujan sejak siang, Jumat. 19 April 2024. BMKG memprediksi hujan petir turun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.


Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

9 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.


Siklon Tropis Olga, Kualitas Udara Jakarta, dan Gelombang Tinggi Saat Mudik di Top 3 Tekno

17 hari lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id
Siklon Tropis Olga, Kualitas Udara Jakarta, dan Gelombang Tinggi Saat Mudik di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini Selasa pagi ini, 9 April 2024, dipuncaki artikel yang menjelaskan keberadaan dan pengaruh dari Siklon Tropis Olga,


Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

18 hari lalu

Foto udara sejumlah kendaraan memadati Jalan Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 6 April 2024. Polda Metro Jaya menyiapkan sistem buka tutup Jalan Layang MBZ saat arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 H untuk mencegah kepadatan kendaraan saat pertemuan arus kendaraan dari  Tol Jakarta-Cikampek di KM 47 Karawang. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

Selama tiga hari terakhir, bersamaan dengan mudik lebaran, 11 stasiun pemantau kualitas udara Jakarta dan sekitarnya mencatat membaiknya level ISPU.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

27 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


Indonesia Negara Paling Berpolusi di Asia Tenggara pada 2023 Versi IQAir , Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta?

37 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Indonesia Negara Paling Berpolusi di Asia Tenggara pada 2023 Versi IQAir , Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta?

Laporan tahunan IQAir menunjukkan rapor merah kualitas udara di Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Polusi udara meningkat pada 2023.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

37 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


BMKG Perkirakan Langit Jakarta Masih Cerah Hari Ini, Suhu Berkisar 23-32 Derajat Celcius

38 hari lalu

Kondisi langit di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, 25 September 2023.  Angka ini masuk dalam kategori tidak sehat, dengan polusi udara yang disebabkan oleh PM 2,5 dengan konsentrasi sebesar 47 mikrogram per meter kubik. TEMPO/Subekti.
BMKG Perkirakan Langit Jakarta Masih Cerah Hari Ini, Suhu Berkisar 23-32 Derajat Celcius

Langit Jakarta diperkirakan masih cerah pada hari ini Rabu, 20 Maret 2024. Hujan diperkirakan baru turun di sebagian kecil wilayahpada dinihari esok.