Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Lagi Kemungkinan Long Covid adalah Face Blindness, Tak Bisa Mengingat Wajah

image-gnews
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaFace blindness atau ketidakmampuan mengenali wajah, mungkin menambah daftar gejala dari long Covid sekalipun kejadiannya tergolong langka. Satu kasusnya mencuat dari sebuah hasil studi yang dipublikasi dalam jurnal Cortex pada Maret lalu.

Annie, subyek dalam hasil studi di jurnal itu, disebutkan menderita gejala Covid-19 pada Maret 2020. Pada Juni, dia menemui keluarga untuk pertama kalinya sejak dinyatakan sembuh dari penyakit infeksi virus corona itu, dan ternyata tidak dapat mengenali wajah ayahnya. 

Sebagai pelukis foto paruh waktu, Annie juga mencermati kalau dia tak bisa lagi menahan ingatan akan wajah-wajah dalam benaknya. Dia menjadi sangat bergantung sepanjang waktu kepada foto-foto yang menjadi referensi untuk lukisannya ketimbang biasanya yang hanya butuh melirik sesekali.  

Face blindness, atau prosopagnosia, adalah sebuah kondisi yang langka. Diperkirakan, hanya 3 persen populasi di dunia yang terlahir dengannya. Hanya 1 dari 30 ribu orang memilikinya akibat kerusakan di wilayah otak yang spesialisasi memproses wajah, seperti fusiform gyrus. 

Dalam kasus Annie, dia kelihatannya mengalami face blindness setelah terinfeksi COVID-19--bersama sejumlah gejala long Covid lainnya seperti cepat lelah dan brain fog (lupa sesaat dan sulit konsentrasi). Annie juga mengeluhkan kesulitan dalam menavigasikan ruang-ruang yang sebenarnya familiar, seperti lokasi minimarket dekat rumah. Problem navigasi seperti ini diketahui kerap muncul bersama face blindness.


Face Blindness dan Infeksi Penyakit Menular

Ini bukanlah pertama kalinya sebuah penyakit menular dikaitkan dengan face blindness. Kasus-kasusnya pernah dihubungkan dengan meningitis oleh bakteri yang menyebabkan peradangan di otak dan saraf tulang belakang. Ataupun dengan penyakit Whipple, infeksi bakteri lainnya yang dapat mempengaruhi sistem saraf, meski kasusnya amat langka. 

Adapun kasus face blindness setelah Covid-19 sebelumnya dilaporkan dalam studi 2021 yang hasil-hasilnya terbit di jurnal Acta Neuropsychologia. Namun, dalam kasus ini, pasiennya juga menderita stroke bagian kanan yang umum berasosiasi dengan perkembangan prosopagnosia.

"Tapi memang untuk kebanyakan orang tidak ada sebab yang jelas untuk face blindness ini," kata John Towler, pengajar psikologi di Swansea University, Inggris, yang tidak terlibat dalam tim kasus Annie. 


Hanya Face Blindness, Lainnya Normal

Tim peneliti di Dartmouth College, Amerika Serikat, yang mengkaji masalah yang dialami Annie. Mereka melakukan empat tes memori identitas wajah untuk mengukur kemampuan Annie dalam mengenali dan mengigat wajah selebritas dan orang secara acak yang baru dikenalnya. Annie dibandingkan dengan kelompok kontrol terdiri dari 10 perempuan yang berusia setara dengannya.

Hasilnya, Annie memberi performa yang jauh lebih buruk di seluruh empat tes itu dibandingkan kelompok kontrol. Meski begitu, sepertinya gejala prosopagnosia yang dialaminya tidak berkembang dari penurunan fungsi kognitif secara umum. Ketidakmampuannya muncul sangat spesifik dalam hal pengenalan wajah. Ini diperkuat hasil tes tambahan yang menunjukkan kalau kemampuannya mendeteksi wajah, persepsi identitas wajah, mengenali obyek dan situasi, dan mengingat non-visual yang berbeda. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tidak mengejutkan bahwa penyakit yang memiliki dampak kepada otak bisa menyebabkan kelumpuhan. Tapi apa yang benar-benar menarik adalah bahwa kelumpuhan ini begitu spesifik dan selektif," kata Marie-luise Kieseler, mahasiswa program doktoral di Dartmouth, ketua tim peneliti dalam studi Annie. 

Bahkan dalam kasus infeksinya yang ringan, Covid-19 telah dikaitkan dengan perubahan struktural dalam otak. Meski begitu, riset saat ini mengindikasikan kalau bagian otak seperti sistem limbik dan saraf olfakori yang paling terdampak virus corona. 

Belum jelas bagaimana persisnya Covid-19 mungkin berkontribusi atas face blindness tiba-tiba pada Annie. Untuk memulai penelitiannya, Kieseler dkk di Dartmouth mengumpulkan data pasien long Covid. Hasilnya didapat mayoritas dari kelompok ini mengindikasikan pengenalan visual mereka secara keseluruhan--tak spesifik terkait wajah--dan kemampuan navigasi telah menurun sejak sembuh dari Covid-19. 

Tapi catatan ini juga diberikan. "Jika Anda menurun tak signifikan, itu mungkin tak perlu dikhawatirkan, terutama jika Anda harus menghadapi banyak masalah lain gara-gara Covid-19," kata Kieseler.

LIVE SCIENCE

Pilihan Editor: CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mungkin Mewabah Lagi


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

7 jam lalu

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.


Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

2 hari lalu

Wakil Perdana Menteri Singapura dan Menteri Keuangan Lawrence Wong. REUTERS/Isabel Kua
Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.


AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.


Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

3 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.


Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Petugas keamanan berjaga-jaga di luar Institut Virologi Wuhan selama kunjungan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul penyakit virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 3 Februari 2021. REUTERS/ Foto Thomas Peter/File
Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

6 hari lalu

Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.


Kapan Sebaiknya Jemaah Haji Disuntik Vaksin Meningitis?

7 hari lalu

Seorang calon jamaah haji mendapatkan suntikan vaksin Meningitis pada pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel, Pamulang, Tangsel, Selasa (4/9). ANTARA/Muhammad Iqbal
Kapan Sebaiknya Jemaah Haji Disuntik Vaksin Meningitis?

Vaksin meningitis sebaiknya diberikan 14 hari sebelum keberangkatan ke Arab Saudi demi menghindari penyakit itu selama ibadah haji.


Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

8 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.


Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

8 hari lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat