TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah menghasilkan berbagai program untuk pendidikan tinggi di Indonesia.
Salah satu program MBKM yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek adalah Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Program tersebut pada tahun ini akan menghadirkan skema pendanaan parsial antara mahasiswa dengan pemerintah atau skema pendanaan bersama (co-funding).
Melalui jalur co-funding ini, program IISMA memberikan kesempatan lebih banyak kepada mahasiswa Indonesia yang hendak mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi luar negeri terbaik selama satu semester dengan pembiayaan yang berasal dari dua pihak, yaitu dana dari pemerintah dan mahasiswa secara mandiri.
“Pembukaan Program IISMA jalur co-funding ini sejalan dengan terus meningkatnya antusiasme dan animo yang tinggi baik dari mahasiswa, perguruan tinggi dalam negeri, dan berbagai institusi pendidikan terbaik di luar negeri,” jelas kata Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, dilansir dari situs Kementerian Pendidikan pada Senin, 5 Juni 2023.
Sejak digulirkan pada 2021, terdapat lebih dari 20.000 mahasiswa telah mendaftar IISMA dan sebanyak 3.797 mahasiswa jalur sarjana maupun vokasi telah dikirim ke luar negeri untuk mencari pengalaman, memperkaya wawasan, dan mengenalkan budaya Indonesia ke berbagai penjuru dunia.
Sepanjang perjalanannya, IISMA menjadi salah satu program favorit dan terbuka untuk seluruh mahasiswa dari Sabang hingga Merauke. Bertujuan menyiapkan mahasiswa yang mampu berkontribusi lebih bagi pembangunan daerahnya, program IISMA hingga saat ini telah mengirimkan 9 orang mahasiswa yang berasal dari daerah tertinggal. Selain itu, IISMA juga telah memberangkatkan 73 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dan KIP-K.
Nizam mengatakan kehadiran IISMA juga menjadi langkah diplomasi bagi Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan diplomasi di tingkat internasional melalui pertemuan mahasiswa lokal dan internasional, dosen dan masyarakat. Jaringan dapat diperoleh dengan terlibat dalam kegiatan akademik dan non-akademik di universitas tuan rumah.
“Selain mendapatkan kesempatan untuk belajar di berbagai perguruan tinggi terbaik, peserta IISMA juga menjadi mahasiswa yang akan menjalankan peran penting sebagai duta bangsa yang memperkenalkan nilai-nilai budaya luhur bangsa,” lanjut Nizam.
Nizam mengatakan sebagai program yang berfokus pada pengembangan kompetensi mahasiswa, terbukanya jalur skema co-funding menjadi membuka lebih banyak pintu bagi putra-putri terbaik bangsa untuk menumbuhkan potensi diri.
“Oleh sebab itu, kami mengajak seluruh talenta-talenta terbaik yang dimiliki Indonesia untuk mendaftar ke dalam Program IISMA Co-funding dan merasakan atmosfer pembelajaran di berbagai perguruan tinggi terkemuka di seluruh dunia,” kata Nizam.
Periode pendaftaran program IISMA pendanaan bersama (co-funding) akan dimulai pada tanggal 10 Juni 2023. Informasi lebih lanjut terkait program ini dapat diakses melalui laman resmi https://iisma.kemdikbud.go.id/.
Pilihan Editor: 6 Perguruan Tinggi Swasta di Jabar dan Banten Ditutup, Mana Saja?