Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mendorong Geopark Nasional Pegunungan Meratus Menjadi UNESCO Global Geopark

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Foto aerial bentang Pegunungan Meratus dari situs Geopark Meratus puncak bukit Langara, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Sabtu 20 Mei 2023. Badan Pengelola Geopark Meratus Provinsi Kalimantan Selatan membuat empat rute untuk dinikmati wisatawan yaitu rute Barat, Timur, Selatan dan Utara dengan total 54 situs Geopark Meratus untuk mempersiapkan diri masuk dalam jajaran Unesco Global Geopark (UGG) serta sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Foto aerial bentang Pegunungan Meratus dari situs Geopark Meratus puncak bukit Langara, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Sabtu 20 Mei 2023. Badan Pengelola Geopark Meratus Provinsi Kalimantan Selatan membuat empat rute untuk dinikmati wisatawan yaitu rute Barat, Timur, Selatan dan Utara dengan total 54 situs Geopark Meratus untuk mempersiapkan diri masuk dalam jajaran Unesco Global Geopark (UGG) serta sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan Pegunungan Meratus ikut memberi gambaran keindahan bumi Kalimantan Selatan, yang di dalamnya mengandung harta berkilau tak ternilai harganya.

Pegunungan Meratus, terbentuk dari susunan kerak samudera atau ophiolite, yang terangkat ke permukaan sejak 200-150 juta tahun lalu. Di dalam perut pegunungan tersebut mengandung banyak batu mulia: intan atau permata.

Pegunungan yang sudah ditetapkan sebagai Geopark (Taman Bumi) Nasional pada tahun 2018 dan kini diajukan untuk menjadi UNESCO Global Geopark (UGGp) tersebut terbukti sudah memperlihatkan banyak batu mulia yang sangat berharga tersebut.

Salah satunya ditemukan di Pendulangan Intan Tradisional Cempaka, Desa Pumpung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, kini jadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan.

Sejarah mencatat pada 26 Agustus 1965, di  pendulangan Cempaka tersebut ditemukan intan atau permata seukuran telur burung merpati atau seberat 166,75 kerat.

Intan yang ditemukan kelompok penambang atau pendulangan tradisional beranggotakan 43 orang itu, oleh Presiden pertama RI Ir. Soekarno, diberi nama Intan Trisakti.

Saking fenomenalnya penemuan batu mulia itu, Pemerintah pun membangun monumen untuk mengenang momen bersejarah itu sebagai bagian dari kekayaan Bumi Pertiwi.

Karenanya, wilayah Pendulangan Intan Tradisional Cempaka tersebut kini ditetapkan menjadi salah satu situs Geopark Pegunungan Meratus.  Situs ini ditetapkan bersama 54 situs lainnya, yakni situs Geopark Meratus pada rute selatan.

Situs Geopark Meratus rute selatan tersebut  mengambil tagline "Sebuah Kilau Perjalanan dari Hutan Tropis menuju Intan".

Ada sebanyak 14 situs di rute selatan ini, yakni, Miniatur Hutan Hujan Tropis, Kampung Purun, Kampung Pejabat, Museum Lambung Mangkurat, Pusat Informasi Geopark, Taman Konservasi Anggrek.

Selanjutnya, Habitat Binatang Endemik, Batu Kulit Ular, Pesanggrahan Belanda, Pemandangan Puncak Tahura Sultan Adam, Mesjid Bambu Kiram, Monumen Legenda Pangeran Suryanata, Pertokoan Sasirangan, dan Pendulangan Intan Cempaka.

Badan Pengelola Geopark Pegunungan Meratus menetapkan kawasan Pendulangan Intan Tradisional Cempaka menjadi situs Geopark Meratus karena memiliki sejarah panjang serta terkait dengan budaya dan kearifan lokal.

Pendulangan Intan Tradisional Cempaka merupakan kawasan yang memadukan unsur budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat dengan aktivitas penambangan intan yang dilakukan secara tradisional.

Penambangan intan di kawasan tersebut sudah dimulai sejak abad ke-9 Masehi atau sekitar tahun 800-an dan masih berlanjut hingga hari ini.

Daya tarik utama situs itu adalah perpaduan antara kebudayaan dan masyarakat lokal dalam aktivitas penambangan yang dilakukan secara tradisional, misalnya, prosesi ritual syukuran yang dilakukan warga ketika mendapatkan intan. Ritual ini menjadi kearifan lokal.

Ada beberapa pantangan yang dijaga, baik dalam bentuk sikap, perilaku, maupun tutur kata agar mendapatkan hasil (intan).

Ritual lokal ini tidak hanya pada proses memperoleh intan, tapi juga dalam proses jual beli, baik antarpedagang lokal maupun pedagang asing.

Keberadaan intan di kawasan ini sangat erat kaitannya dengan proses pembentukan pegunungan Meratus sejak 200 juta tahun lalu, yang mana proses terbentuknya intan terjadi pada kedalaman sekitar 200 kilometer di bawah permukaan Bumi.

Kemudian batuan intan mengalami pengangkatan ke permukaan bersama dengan pengangkatan pegunungan Meratus sekitar 22,5 juta tahun lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: 10 Geopark Indonesia yang Masuk UNESCO Global Geopark, Ada Empat yang Baru

Masih bertabur intan

Penambangan di kawasan Pendulangan Intan Tradisional Cempaka hampir tidak pernah berhenti, sebab pendulang masih terus mendapatkan batu mulia. Salah satunya diutarakan Arkani, penambang intan, bahwa hampir setiap hari para pendulang menemukan batu mulia itu. "Masih ada, terus ditemukan, dari yang kecil hingga cukup besar," ujarnya di lokasi pendulangan itu pada medio Juni lalu.

Akan tetapi memang tidak pernah lagi ada yang menemukan seperti Intan Trisakti.  Pernah ada ditemukan intan terbesar kedua sekitar tahun 1985-an, beratnya sekitar 65 kerat diberi nama Si Galuh. Intan terbesar kedua tersebut ditemukan di lubang yang sama ditemukannya Intan Trisakti.

Penemuan intan-intan yang bernilai fantastis ini terus terjadi. Begitu pula intan-intan dengan ukuran kerat berbeda, juga terus ditemukan,  seakan tidak ada habisnya di wilayah tersebut. Dari yang cukup besar antara 20--15 kerat hingga intan terkecil disebutnya intan hantakan.

Perhitungannya, berat lima kerat intan sama dengan satu gram emas. Namun, soal harga bisa melebihi harga emas, sebab warna intan bisa menaikkan harga jual batu mulia ini.

Menurut Arkani, intan merah merupakan yang paling mahal harganya. Namun yang sering ditemukan adalah intan warna putih terang dan warna kekuningan.

Menurut pengalamannya bertahun-tahun bergelut dalam pencarian intan di wilayah ini, ada 12 warna intan ditemukan di wilayah Pendulangan Intan Tradisional Cempaka ini. Disebutnya juga intan dari tanah Cempaka sama baiknya dengan intan Afrika, bahkan disebutkan lebih baik lagi.

Nama Desa Pumpung Cempaka sebagai daerah ditemukan batu mulia Intan Trisakti menggema hingga ke seluruh dunia. Hingga akhirnya daerah tersebut masuk menjadi tujuan wisata nasional yang sering dikunjungi turis mancanegara.

Untuk mendukung dan menambah pengetahuan para pelancong terhadap objek wisata yang sudah menjadi situs Geopark Meratus tersebut, Pemprov Kalsel dengan BP Geopark Meratus membangun museum pengetahuan di lokasi itu.

Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pendulangan Intan Tradisional Cempaka Desa Pumpung, Arkani, menyatakan warga Desa Pumpung mendukung ditetapkannya Pendulangan Intan Tradisional Cempaka sebagai situs Geopark Meratus.

Masyarakat pun mendukung dikembangkan  lebih jauh untuk peningkatan pariwisata, yang pada akhirnya bakal meningkatkan  kesejahteraan masyarakat setempat. Pengembangan pariwisata daerah tersebut, yang merupakan bagian Situs Geopark Meratus, saat ini masih terus dilakukan agak kelak menjadi wisata kelas dunia.

Penetapan status Pegunungan Meratus menjadi Geopark Nasional hingga ke internasional sangat didukung Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Pemprov Kalsel melalui Dinas Komunikasi dan Informatika provinsi setempat menyampaikan, beberapa langkah pembangunan dilakukan Pemprov Kalsel dalam mendukung penetapan Geopark Meratus Nasional sejak 2018. Bahkan hingga diajukan ke UNESCO Global Geopark (UGGp).

Penetapan Geopark Meratus merupakan upaya konkret Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor dalam menyelamatkan Meratus dari kerusakan.

Beberapa langkah yang dilakukan Pemprov Kalimantan Selatan menyelamatkan Meratus, yaitu  membentuk badan pengelola geopark, menyusun rencana induk (master plan) pengembangan geopark, dan meningkatkan infrastruktur di dalamnya. Selain itu, meningkatkan jejaring dengan geopark yang ada, baik skala nasional dan internasional, serta meningkatkan promosi wisata.

Pilihan Editor: Keindahan Geopark Meratus yang Dipersiapkan Masuk Unesco Global Geopark

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

14 jam lalu

Pendulang intan di kawasan pendulangan desa Pumpung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. ANTARA/HERRY MURDY HERMAWAN
25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

27 April 1999 merupakan hari lahir Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Ini profil dan destinasi wisata unggulan di Kota Idaman ini.


Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

2 hari lalu

Pengunjung menikmati air terjun di kawasan wisata alam Geopark Ciletuh Curug Awang, Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ahad, 9 Desember 2018. Curug Awang yang memiliki tinggi 40 meter dan lebar 60 meter serta menawarkan suasana pemandangan air terjun yang masih alami tersebut menjadi alternatif wisata liburan di akhir pekan bersama keluarga. ANTARA/Nurul Ramadhan
Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

Peserta Geopark Ciletuh Run 2024 bisa menikmati panorama alam yang berada di Geopark Ciletuh.


Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

3 hari lalu

Suasana benteng Hisor yang berada di komplek kota tua Hisor (Hissar), Tajikistan, Selasa 10 September 2019. Menurut Kepala Museum Hisor, Akmal Hamido, Hisor  dulunya merupakan ibu kota Tajikistan sekaligus pusat pemerintahan dan perekonomian. Penjelajah dunia Marcopolo serta penakluk dunia Alexander Agung dan Jenghis Khan pernah singgah di kota ini. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?


10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

4 hari lalu

Pengunjung mengibarkan bendera Merah Putih di Taman Wisata Alam (TWA) Ijen Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO


5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

6 hari lalu

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung
5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.


Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

11 hari lalu

Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan resmi masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark. Status itu ditetapkan berdasarkan keputusan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis pada 24 Mei 2023. Shutterstock
Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.


18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

17 hari lalu

Geopark Meteora, Yunani. Unsplash.com/Jason Blackeye
18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru


Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

17 hari lalu

Panorama kawah di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional


Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

38 hari lalu

Foto udara tambak udang vaname intensif di sekitar area hutan mangrove tepi pantai Desa Kemujan, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Senin, 18 September 2023. Menurut data yang dihimpun komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa sebanyak 33 titik tambak udang intensif tak berizin di wilayah Karimunjawa telah merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

Persidangan kasus kriminalisasi warga Karimunjawa ungkap bukti-bukti pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambak udang.


Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

38 hari lalu

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.