TEMPO.CO, Jakarta - Dua dari lima penumpang kapal selam Titan yang meledak dalam ekspedisi Titanic di Samudra Atlantik pekan lalu berasal dari keluarga Dawood yang terkemuka dalam bidang sains dan pendidikan. Keluarga konglomerat ini pemilik yayasan The Dawood Foundation (TDF) yang terlibat dalam pendirian lembaga pendidikan formal dan nonformal.
Shahzada Dawood merupakan pengusaha dan penanam modal berkebangsaan Inggris-Pakistan. Dia menjabat sebagai wakil ketua Engro Corporation dan direktur Dawood Hercules Corporation, perusahaan investasi yang didirikan oleh kakeknya, Ahmed Dawood.
Suleman, anak Shahzada yang berusia 19 tahun di akhir hidupnya, adalah seorang siswa di sekolah bisnis. Melansir dari BBC, dia “penggemar sastra fiksi ilmiah dan mempelajari hal-hal baru”. Dia juga gemar bermain Rubik dan bola voli.
Dia adalah alumnus ACS International School Cobham di Surrey, dan baru saja menyelesaikan tahun pertamanya di Strathclyde Business School.
Pada 23 Juni 2023, juru bicara University of Strathclyde mengatakan: “Staf dan mahasiswa Strathclyde sangat terkejut dan sangat sedih atas kematian Suleman Dawood dan ayahnya dalam insiden tragis ini.”
“Seluruh komunitas Universitas menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga Dawood dan semua yang terkena dampak kecelakaan mengerikan ini,” lanjut pihak universitas.
Kontribusi terhadap sains dan pendidikan
Yayasan milik keluarga Shahzada dan Suleman memiliki banyak proyek pendirian sekolah, baik formal maupun nonformal. Beberapa sekolah formal yang tercantum di situs resmi TDF antara lain Karachi School of Business and Leadership (KSBL), Dawood University of Engineering & Technology, Mariam Dawood School of Visual Arts and Design, dan Dawood Public School.
Sekolah-sekolah tersebut memiliki fokus dalam bidang-bidang berbeda, mulai dari bisnis, teknologi, sains, hingga desain.
Salah satu dari sekolah tersebut, Dawood Public School, adalah sekolah khusus perempuan yang berfokus di bidang sains. Shahzada sendiri memperhatikan isu perempuan dalam bidang sains; dia pernah berbicara di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2020 dalam kesempatan Hari Perempuan dan Anak Perempuan Internasional dalam Sains.
Selain pendidikan formal, yayasan ini juga memiliki beberapa inisiatif pendidikan informal yaitu TDF MagnifiScience, TDF Nature Series, TDF Ghar. Masing-masing proyek tersebut bergerak dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM); lingkungan; dan kebudayaan.
Ketertarikan Shahzada, selain dalam bidang pendidikan, juga berada di bidang sains. Melansir dari BBC, dia tertarik menjelajahi habitat alami dan energi terbarukan. Dia digambarkan sebagai “penggemar fotografi” yang sangat menyukai fotografi satwa liar.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.