TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Yogyakarta yang terjadi pada Jumat, 30 Juni 2023 pukul 19.57.43 WIB masih berlanjut dengan beberapa gempa susulan. Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Daryono hingga Sabtu, 1 Juli 2023, pukul 18.00 ada data terbaru perihal gempa susulan ini. “Ada 48 gempa susulan,” kata dia.
Ia juga memperlihatkan grafik batang jumlah gempa susulan per satu jam. Terlihat grafik menurun drastis, bahkan selama beberapa jam sempat tidak terjadi gempa susulan dan terakhir bergetar pada pukul 15 WIB. Gempa susulan terbesar dengan Magnitudo 4,2. “Sudah luruh,” jelas Daryono mengenai jumlah susulan yang menurun drastis.
Daryono juga memperlihatkan peta gempa susulan yang seluruhnya tampak terjadi di laut. Tampak titik diberi warna kuning dan merah yang mengindikasikan kedalaman. Tampak hanya 1 titik yang berwarna kuning yang berarti berada di kedalaman 60-300 kilometer atau menengah. Sedangkan warna merah untuk gempa dangkal yang kurang dari 60 kilometer.
Kabupaten Wonogiri menjadi salah satu daerah terkena dampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 di 94 km barat daya Bantul, DIY. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri mencatat hingga Sabtu siang, 1 Juli 2023, setidaknya ada 192 rumah warga ditambah sejumlah fasilitas umum yang rusak akibat gempa itu.
Baca juga: BMKG Prediksi Hujan Sedang hingga Lebat Turun di Pelbagai Wilayah 1-5 Juli Ini
Gempa Yogya akibatkan 158 bangunan di Wonogiri rusak
Kepala BPBD Wonogiri Trias Budiono memastikan tidak ada korban jiwa atau luka akibat terjadinya gempa tadi malam. Ia menyebutkan jumlah bangunan rusak tercatat ada 158 bangunan, dengan kategori rusak ringan, 50 rusak sedang, dan 3 rusak berat.
Khusus untuk permukiman atau rumah warga yang rusak tercatat sebanyak 192 rumah warga, yang tersebar di setidaknya 12 kecamatan yaitu Eromoko, Pracimantoro, Paranggubito, Giritontro, Giriwoyo, Baturetno, Tirtomoyo, Ngadirojo Sidoarjo, Jatisrono, Selogiri, dan Kismantoro.
Sedangkan, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Agus Yuli Herwanto menyatakan adanya korban jiwa akibat gempa ini. Korban, kata dia, meninggal dunia karena kaget. "Sedangkan satu orang terluka karena berlari ketakutan dan terjatuh," kata dia.
Pilihan Editor: Gempa Susulan di Yogyakarta Tercatat 25 Kali, 1 Korban Meninggal karena Kaget
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.