Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Kecurangan PPDB Kota Bogor: Ratusan Siswa Dicoret, Dorong Evaluasi Sistem Zonasi

image-gnews
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat melakukan inspeksi mendadak di SMPN 1 Kota Bogor, Jumat7 Juli 2023. ANTARA/Linna Susanti
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat melakukan inspeksi mendadak di SMPN 1 Kota Bogor, Jumat7 Juli 2023. ANTARA/Linna Susanti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Kota Bogor 2023 jalur zonasi yang berlangsung mulai 3 Juli 2023 diwarnai kecurangan. Deretan kecurangan ini terungkap setelah Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melakukan inspeksi dadakan dan membentuk tim khusus yang kemudian menemukan pemalsuan alamat setidaknya oleh 155 calon siswa.

Sidak lapangan

Sebelum membentuk tim khusus, Bima melakukan sidak pertama pada Kamis, 6 Juli 2023. Hal ini dia lakukan usai mendapat 300 aduan dugaan kecurangan dalam PPDB. Ia melakukan verifikasi alamat beberapa calon siswa SMP Negeri 1 Kota Bogor sekaligus mengecek keaslian data ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bogor. Hasil dari penelusurannya adalah beberapa calon siswa telah memanipulasi data.

“Jadi hasil di lapangan menunjukkan bahwa ditemukan banyak pelanggaran kartu keluarga yang palsu, kartu keluarga yang di-update tapi tidak sesuai antara domisili dengan dokumen yang ada,” kata Bima, Jumat, 7 Juli 2023.

Beberapa temuan Bima antara lain perbuatan titip identitas anak dalam KK, alamat calon siswa yang tidak sesuai dan nama anak yang hilang dari daftar meski rumahnya masuk dalam zonasi sekolah.

Setelah melakukan sidak, Bima menyatakan PPDB sistem zonasi masih prematur dalam penerapannya dan harus dibatalkan. “Kita enggak siap untuk zonasi, ketika sistem data kependudukan masih bisa diakali dan juga infrastruktur pendidikan masih belum merata,” kata dia.

Usai temuan itu, Bima menyatakan pengumuman hasil PPDB jenjang SMP diundur satu hari, dari semula 10 Juli menjadi 11 Juli 2023 agar tim yang dia bentuk nantinya dapat melakukan verifikasi menyeluruh.

Bentuk Timsus

Tim yang dibentuk oleh Bima pada Jumat, 7 Juli 2023 terdiri dari Inspektorat, Asisten Bagian Pemerintahan, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadisdukcapil), Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) dan enam camat di Kota Bogor. 

Data terbaru yang dilaporkan tim khusus dalam rapat kerja bersama DPRD Kota Bogor di gedung dewan setempat, Senin, 10 Juli 2023, telah ada lebih kurang 900 data yang diverifikasi. Dari jumlah itu, terdapat 577 data yang dinyatakan sesuai dengan kondisi di lapangan.

Dari angka itu, setidaknya ada 155 data yang tidak sesuai. Bima telah menginstruksikan nama-nama tersebut dicoret.

Penelusuran oleh tim khusus dilakukan sampai hari terakhir, yaitu saat pengumuman PPDB yang telah ditunda sehari pada Selasa, 11 Juli 2023.

Tanggapan atas Kecurangan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai buntut dari kecurangan, berbagai pihak memberikan tanggapan dan solusi agar hal ini tidak terulang. Salah satunya Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G)nyang mendesak Kemendikbudristek melakukan peninjauan ulang dan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan PPDB.

“Evaluasi secara total dan komprehensif serta tinjau ulang kembali sistem PPDB sangat penting dilakukan Kemendikbudristek, karena P2G menilai tujuan utama PPDB mulai melenceng dari relnya,” ujar Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim.

P2G pun menilai tindakan yang dilakukan Bima pada ujung proses PPDB agaknya telat dan menunjukkan bahwa Pemda tidak punya sistem deteksi sejak awal. Apalagi mengingat Kota Bogor sudah ikut PPDB sejak 2017, jadi harusnya bukan menjadi hal baru.

Selain itu, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyampaikan pendapat. Menurut FSGI, hal ini tak akan terjadi jika sistem kependudukan di daerah sudah melalui mekanisme kontrol aparat kelurahan, kecamatan, maupun Disdukcapil.

“Kemendikbudristek sudah menerapkan PPDB sistem zonasi sejak 2017 dan kecurangan seharusnya bisa diantisipasi jika pengawasan di daerah sudah baik,” kata Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo.

Ketua Yayasan Guru Belajar (YGB) Bukik Setiawan pun turut memberikan tiga solusi bagi Pemda. Pertama, Pemda dapat melakukan perencanaan dan penganggaran berbasis data menggunakan Rapor Pendidikan Daerah untuk memberi dukungan pada satuan pendidikan atau wilayah sesuai dengan kebutuhannya.

Kedua, Pemda perlu melakukan rotasi kepala satuan pendidikan dan pengawasnya secara berkala. Ketiga, melakukan kajian terhadap kebutuhan kursi peserta didik baru.

“Persoalan sistem zonasi bukan sebatas saat Penerimaan Peserta Didik Baru tapi juga mencakup perencanaan strategis pembangunan daerah pada sektor pendidikan. Menghapus bukan solusi, hanya memberhentikan kritik sementara,” kata Bukik.

Pilihan Editor: Indikasi Kecurangan PPDB Jalur Zonasi di Kota Bogor, Bima Arya Temukan Ada Manipulasi KK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Soal PPDB Zonasi, Irjen Kemendikbud Soroti Soal Lambatnya Sosialisasi

14 hari lalu

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Soal PPDB Zonasi, Irjen Kemendikbud Soroti Soal Lambatnya Sosialisasi

Pelaksanaan PPDB 2023 lalu memang banyak mendapat sorotan, utamanya terkait dengan berbagai dugaan kecurangan.


Evaluasi Kemendikbudristek tentang PPDB Zonasi: Paling Banyak Manipulasi KK

14 hari lalu

Sejumlah wali murid bersama massa yang tergabung dalam Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jabar melakukan aksi Ngaruwat Massal PPDB 2023 di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 24 Juli 2023. Aksi itu diikuti para orang tua yang kesulitan memasukan anaknya ke sekolah negeri akibat sistem zonasi dan dugaan kecurangan pada PPDB 2023. TEMPO/Prima Mulia
Evaluasi Kemendikbudristek tentang PPDB Zonasi: Paling Banyak Manipulasi KK

Penyimpangan terbanyak dalam seleksi PPDB adalah manipulasi kartu keluarga (KK).


JPPI: Kisruh PPDB Bukan Persoalan Teknis, tapi Persoalan Sistemik

16 hari lalu

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
JPPI: Kisruh PPDB Bukan Persoalan Teknis, tapi Persoalan Sistemik

Pada pelaksanaan PPDB 2023 pun banyak pihak yang mendorong untuk dilakukan evaluasi terhadap sistem PPDB, utamanya jalur zonasi.


Nilai PPDB Zonasi Lebih Baik, FSGI: Perluas Akses Anak Kurang Mampu Masuk Sekolah Negeri

46 hari lalu

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Nilai PPDB Zonasi Lebih Baik, FSGI: Perluas Akses Anak Kurang Mampu Masuk Sekolah Negeri

Kebijakan PPDB zonasi diterapkan pada 2017 di masa jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudaayaan Muhadjir Effendy.


FSGI Beri 7 Masukan ke Jokowi soal Penghapusan PPDB Zonasi

47 hari lalu

Warga menunggu untuk berkonsultasi terkait pendaftaran daring Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 untuk zonasi tingkat sekolah dasar (SD) di Posko Pelayanan PPDB Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022. Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menutup pendaftaran daring PPDB jalur zonasi tingkat SD pada 15 Juni 2022 pukul 14.00 WIB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
FSGI Beri 7 Masukan ke Jokowi soal Penghapusan PPDB Zonasi

FSGI menilai akar masalah PPDB Zonasi bukan karena ada kecurangan atau tidak, namun pemerataan pembangunan sekolah baru negeri.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Prakiraan Cuaca BMKG, P2G Minta Zonasi Dievaluasi Total

49 hari lalu

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Prakiraan Cuaca BMKG, P2G Minta Zonasi Dievaluasi Total

Topik tentang BMKG memperkirakan hujan akan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


P2G Nilai Zonasi PPDB Tak Perlu Dihapus, tapi Evaluasi Total

50 hari lalu

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
P2G Nilai Zonasi PPDB Tak Perlu Dihapus, tapi Evaluasi Total

Jika pemerintah langsung menghapus PPDB ini, dinilai justru akan berpotensi melahirkan ketidakadilan baru dalam pendidikan.


Jokowi Sebut Sedang Pertimbangkan Nasib Kelanjutan PPDB Sistem Zonasi

51 hari lalu

Ilustrasi PPDB bermasalah. ANTARA
Jokowi Sebut Sedang Pertimbangkan Nasib Kelanjutan PPDB Sistem Zonasi

Sehari sebelumnya, Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani mengatakan bahwa Presiden Jokowi tengah mempertimbangkan untuk menghapus sistem zonasi PPDB.


Jokowi Pertimbangkan Cabut Sistem PPDB Zonasi usai Tuai Banyak Protes

52 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat meluncurkan kartu jelajah berganda edisi ASEAN di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa 8 Agustus 2023. Peluncuran kartu untuk memperingati hari ulang tahun ke-56 ASEAN. Disebut juga dengan 56th Asean Day. TEMPO/Subekti.
Jokowi Pertimbangkan Cabut Sistem PPDB Zonasi usai Tuai Banyak Protes

Presiden Jokowi menyebut pihaknya tengah mempertimbangkan pencabutan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB zonasi


Polisi Temukan Unsur Pidana Kecurangan PPDB Zonasi Kota Bogor

59 hari lalu

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat melakukan inspeksi mendadak di SMPN 1 Kota Bogor, Jumat7 Juli 2023. ANTARA/Linna Susanti
Polisi Temukan Unsur Pidana Kecurangan PPDB Zonasi Kota Bogor

Polisi telah memeriksa 24 saksi dalam dugaan kecurangan PPDB zonasi di Kota Bogor. Ditemukan unsur pidana.