Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serba-serbi Homeschooling: Siapa Saja yang Membutuhkan Homeschooling?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Anak-anak dan orangtua yang bergabung dalam Komunitas Homeschooling RingBaUt Yogyakarta tengah melakukan aktivitas bersama berkunjung ke Museum Perjuangan Yogakarta, Rabu, 26 Juli 2017 lalu.PITO AGUSTIN RUDIANA
Anak-anak dan orangtua yang bergabung dalam Komunitas Homeschooling RingBaUt Yogyakarta tengah melakukan aktivitas bersama berkunjung ke Museum Perjuangan Yogakarta, Rabu, 26 Juli 2017 lalu.PITO AGUSTIN RUDIANA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem pendidikan yang tidak dilakukan di sekolah melainkan di rumah biasa disebut dengan homeschooling. Sistem ini ternyata sudah ada sejak tahun 1970an di Amerika Serikat.

Sampai saat ini, sistem pendidikan homeschooling masih tetap menjadi tren di banyak negara. Apalagi sejak dunia didera oleh pandemi Covid-19 di tahun 2020-2022 lalu, banyak orang tua yang mulai memilih homeschooling untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya.

Homeschooling bisa diikuti oleh semua anak tergantung pada pilihan orang tua. Namun ada beberapa anak yang tampaknya lebih membutuhkan homeschooling khususnya pada kategori berikut, melansir dari BFI Finance:

1. Memiliki penyakit tertentu

Ada beragam faktor yang membuat orangtua memilih untuk menyekolahkan anaknya melalui homeschooling, misalnya ketika anak memiliki kondisi penyakit tertentu yang mana bila dipaksakan untuk menyenyam pendidikan melalui sekolah formal akan berakibat cukup fatal.

2. Disabilitas

Anak dengan disabilitas khususnya fisik akan sangat sulit mengikuti proses belajar mengajar di sekolah formal, terlebih waktu serta pengawasan yang ada terbatas. Homeschooling dapat menjadi pilihan yang tepat agar enak tetap menerima pendidikan tanpa adanya hambatan.

3. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

Kondisi di mana anak sulit berkonsetrasi, berperilaku hiperaktif serta impulsif.

4. OCD (Obsessive Compulsive Disorder)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi di mana anak memiliki ketakutan, kecemasan, pikiran, serta perasaan yang sulit dikendalikan sehingga dapat mengganggu konsentrasi serta lingkungan belajarnya.

5. Disleksia

Gangguan pada anak yang menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam menulis, membaca, serta mengeja.

6. Kegiatan anak yang padat

Setiap anak memiliki keunggulannya masing-masing. Sebagian anak sudah terlihat bakatnya sejak dini dan menorehkan prestasi. Misalnya bakat dalam menyanyi atau bermain musik. Agar bakat yang ada tetap berjalan tanpa mengganggu kegiatan belajar, ada baiknya orangtua memilih homeschooling. Sebab, waktu belajar yang ada cenderung fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kesibukan anak.

7. Pekerjaan orangtua yang kerap berpindah-pindah

Memiliki orangtua yang kerap berpindah tempat bekerja seperti antar kota maupun negara tentu bukan lah perkara mudah bagi anak.

Itulah 7 kategori anak yang cocok untuk mengambil sistem homeschooling

Pilihan editor : Jenis-jenis Homeschooling dan Metode Pembelajarannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Kurikulum Merdeka: Bu Susi dan Petani Cilik Kebun Salak

17 hari lalu

Siswa sekolah dasar belajar mengenal lingkungan. Menerapkan pendidikan lingkungan hidup (PLH) kepada anak-anak sejak dini menjadi cara agar anak-anak dapat memahami, dan beradaptasi dengan lingkungannya. Dok. Kemendikbud
Cerita Kurikulum Merdeka: Bu Susi dan Petani Cilik Kebun Salak

Salah satu guru di sana, Tri Susilowati atau yang akrab disapa Susi, menerapkan sistem belajar yang menyenangkan dengan Kurikulum Merdeka.


ITB Berlakukan Kurikulum Baru, Mahasiswa Merdeka Memilih Mata Kuliah

32 hari lalu

Teleskop radio yang dibangun ITB di Observatorium Bosscha mirip dengan alat serupa di Ishioka Jepang ini. (Sumber www.gsi.go.jp)
ITB Berlakukan Kurikulum Baru, Mahasiswa Merdeka Memilih Mata Kuliah

Mulai tahun ini, mahasiswa ITB dapat mengambil satuan pelajaran di luar dari bidang studi yang sedang ditempuh.


Penghapusan Jurusan di SMA, Kemendikbud Jelaskan Skema Pilihan Mata Pelajaran

2 Agustus 2024

Ilustrasi pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). TEMPO/Prima Mulia
Penghapusan Jurusan di SMA, Kemendikbud Jelaskan Skema Pilihan Mata Pelajaran

Dengan penghapusan jurusan di SMA ini, siswa diharapkan dapat lebih fokus mendalami minatnya.


Sudah Tak Ada Lagi Jurusan IPA dan IPS di SMA, Berikut Jurusan SMA Berbasis Kurikulum Merdeka

29 Juli 2024

Ilustrasi siswa SMA. ANTARA
Sudah Tak Ada Lagi Jurusan IPA dan IPS di SMA, Berikut Jurusan SMA Berbasis Kurikulum Merdeka

Pemerintah hapuskan sistem jurusan IPA dan IPS di SMA, berikut kebijakan baru jurusan SMA yang berbasis kurikulum merdeka.


Tak Ada Lagi Jurusan IPA dan IPS di SMA, Ini Sistem Penjurusan SMA dari Masa ke Masa

28 Juli 2024

Ilustrasi siswa SMA. ANTARA
Tak Ada Lagi Jurusan IPA dan IPS di SMA, Ini Sistem Penjurusan SMA dari Masa ke Masa

Jurusan di SMA telah mengalami berbagai perubahan signifikan dari masa ke masa, berikut sejarah jurusan SMA dari masa ke masa


Penghapusan Jurusan di SMA, Dosen Undip: Siswa Tak Boleh Pasif

28 Juli 2024

Ilustrasi pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). TEMPO/Prima Mulia
Penghapusan Jurusan di SMA, Dosen Undip: Siswa Tak Boleh Pasif

Kemendikbudristek menghapus jurusan di SMA sederajat seperti IPA, IPS dan Bahasa. Kebijakan ini mulai diterapkan di tahun ajaran 2024/2025.


Dilema Penghapusan Jurusan IPA dan IPS, Guru SMA Bisa Kekurangan Jam Mengajar

26 Juli 2024

Siswa SMA melihat koleksi Museum Adityawarman di Ruangan Perhiasan pada 21 September 2023. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Dilema Penghapusan Jurusan IPA dan IPS, Guru SMA Bisa Kekurangan Jam Mengajar

Karena ada mata pelajaran yang sangat diminati dan sebaliknya, sehingga guru kekurangan jam mengajar.


5 Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

25 Juli 2024

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
5 Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Perbedaan Kurikulum Merdeka yang mulai berlaku pada tahun ajaran 2024/2025 dengan Kurikulum 2013.


Apa itu Kurikulum Merdeka Sebagai Kurikulum Nasional? Ini Penjelasannya

25 Juli 2024

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
Apa itu Kurikulum Merdeka Sebagai Kurikulum Nasional? Ini Penjelasannya

Mengenal Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional 2024.


Penghapusan Jurusan di SMA, Sekolah di Bandung Siapkan Pendidikan Vokasi

25 Juli 2024

Peniadaan jurusan di SMA membuat siswa tidak fokus. Sudah diterapkan di beberapa negara, tapi dengan infrastruktur yang memadai.
Penghapusan Jurusan di SMA, Sekolah di Bandung Siapkan Pendidikan Vokasi

Sekolah di Bandung Jawa Barat, mulai menyesuaikan penghapusan jurusan di SMA itu.