Dengan tinggi satu meter, berat 30 kilogram, para ahli semula meyakini “hobbit” --seperti dalam film “The Lord of The Ring”-- yang ditemukan di Pulau Flores, Indonesia, kemungkinan telah hidup 8000 tahun lalu.
Namun, bukti baru dari anatomi telah ditemukan, dan dilaporkan dalam Majalah Nature, Kamis (7/4). Berdasarkan pemeriksaan anggota tubuh yang lebih rendah, khususnya pada kaki kirinya yang hampir lengkap dan bagian dari kaki kanan menunjukkan bahwa spesies ini berjalan tegak lurus, seperti primata lainnya yang dikenal, dan ada lima ibu jari kaki seperti kera, tetapi lima jari-jarinya pendek dan gemuk, lebih seperti simpanse.
Penemuan ini sejak awal penuh kontroversi, secara resmi spesies ini kemudian diberi nama Homo Floresiensis, yang diumumkan pada tahun 2004. Tengkorak tnggal dalam temuan itu tidak seperti biasanya kecil, mengindikasikan otaknya tidak lebih besar dari simpanse. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa jenis ini tidak lebih dari manusia modern kerdil karena genetik atau penyakit.
Namun dalam bukti-bukti baru yang lebih terang, para ilmuwan yakin bahwa ia tidak mungkin mempunyai ciri otak kecil. Tulang bahu primitif dan pergelangan tangan sebelumnya dilaporkan sebagai "akibat dari 'Island dwarfing'."
Sebuah penelitian yang dipimpin oleh William Jungers, seorang paleoanthropologist menyimpulkan bahwa: "Kaki Homo Floresiensis yang dipamerkan dengan tulang-tulang yang telah disusun tidak terlihat sebagai manusia modern dari setiap ukuran tubuhnya."
Selanjutnya, tim ini mengungkapkan bahwa kemungkinan leluhur spesies ini bukan Homo Erectus, seperti pada asumsi awal. Homo Erectus dikenal pada mulanya sebagai primata yang telah meninggalkan Afrika dan membuat jalan melintas ke seluruh Asia. Pada simposium dua minggu lalu, beberapa ilmuwan memandang bahwa yang disebut Hobbit muncul dari yang lain, lebih primitif dari leluhur primata itu sendiri.
Dalam komentar yang mendampingi jurnal laporannya, Daniel Lieberman, paleoanthropologist dari Universitas Harvard yang bukan anggota tim, mengatakan bahwa kecurigaan atas primata ini jelas dapat dimengerti
"Secara keseluruhan, banyak ilmuwan (termasuk saya sendiri) yang pada Sabtu lalu, lebih banyak menunggu bukti mengenai sifat dan bentuk Homo Floresiensis ini," tulis Lieberman. "Dan sekarang kita ada beberapa (bukti)."
GUARDIAN| NUR HARYANTO