TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofifika (BMKG) memantau pergerakan siklon tropis Khanun di Laut Filipina. Siklon bergerak dengan kecepatan angin maksimum 35 knots dan tekanan udara minimum 998 mb ke arah barat laut.
“Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Khanun meningkat dalam 24 jam ke depan,” demikian data BMKG.
Dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia, seperti gelombang laut setinggi 1,25-2,5 meter di Laut Maluku, perairan Bitung - Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Sangihe - Talaud, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Jayapura-Sarmi, perairan Sorong bagian selatan, perairan Misool dan Samudera Pasifik utara Halmahera - Jayapura.
Hujan intensitas ringan pada Sabtu, 29 Juli 2023 diperkirakan terjadi di Ambon, Jayapura dan Medan. Suhu udara berkisar antara 16-35 derajat Celcius dengan suhu terendah di Bandung dan tertinggi di Banda Aceh.
Prakiraan berbasis dampak hujan lebat dengan status waspada terjadi di Sulawesi Tengah dan Papua. Tidak ada provinsi yang berstatus siaga.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 29-30 Juli 2023. “Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari tenggara - barat daya dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot,” demikian dikutip dari BMKG.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Selat Sunda bagian selatan dan perairan selatan Banten - Jawa Barat.
Gelombang sangat tinggi di kisaran 4.0 - 6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Bengkulu - Lampung dan Samudera Hindia selatan Banten.
Pilihan Editor: Prakiraan Cuaca: BMKG Pantau Bibit Siklon 91W, Hujan di Berbagai Daerah