Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fenomena Dua Bulan Purnama Langka Agustus Ini Hanya Terjadi Setiap 2-3 Tahun

image-gnews
Sebuah pesawat terlihat di depan Fenomena Bulan Purnama `Worm Moon` di Manchester, Inggris, 7 Maret 2023. REUTERS/Phil Noble
Sebuah pesawat terlihat di depan Fenomena Bulan Purnama `Worm Moon` di Manchester, Inggris, 7 Maret 2023. REUTERS/Phil Noble
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Agustus ini akan terjadi dua kali kemunculan bulan purnama pada awal dan akhir bulan yang tergolong langka. Menurut penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan Bandung Avivah Yamani, periode perulangannya terjadi setiap dua hingga tiga tahun sekali. “Kedua purnama itu posisi Bulan sedang jarak terdekat dengan Bumi,” katanya, Selasa 1 Agustus 2023.

Purnama pertama akan muncul pada Rabu, 2 Agustus 2023. Karena posisi Bulan dalam jarak terdekat dengan Bumi atau disebut perigee, purnama itu dijuluki sebagai bulan super alias supermoon. Piringan Bulan akan terkesan lebih besar sekitar 7 persen dan 15 persen lebih terang dari bulan purnama biasa yang muncul setiap bulan. “Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya,” ujar Avivah. 

Sementara purnama kedua di bulan yang sama atau disebut blue moon, bakal terjadi pada Kamis, 31 Agustus 2023. Menurut Avivah, waktu perulangan purnama kedua dalam suatu bulan yang sama bisa dihitung berdasarkan jumlah hari dalam tahun tropis yaitu 365,24 hari yang tidak habis dibagi satu periode siklus bulan alias lunasi, yaitu 29,53 hari atau periode kemunculan bulan purnama.

Jika jumlah hari setahun 365,24 dibagi dengan fase bulan 29,5 hari, maka dalam setahun akan terjadi 12 kali purnama. Namun begitu, 12 kali purnama itu sejatinya hanya membutuhkan waktu 354 hari. Sehingga 11 hari sisa atau selisihnya dari 365 hari, berakumulasi setiap tahun. ”Jadi setiap dua atau tiga tahun sekali akan terdapat satu bulan purnama tambahan, setahun ini ada 13 kali purnama,” ujarnya.

Purnama dua kali pada tanggal dan bulan yang sama seperti sekarang, pernah terjadi pada 2012 atau sebelas tahun silam. Kemudian pada 2015, purnama dua kali terjadi pada 2 dan 31 Juli. Sementara pada 2018, ada kejadian menarik ketika purnama terjadi pada 2 dan 31 Januari, kemudian tak lama berulang pada 2 dan 31 Maret 2018.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Avivah dengan fase bulan 29,5 hari, pada 2018 merupakan tahun kabisat sehingga Februari hanya 28 hari. “Jadilah purnama berikutnya di Maret,” kata dia. 

Selanjutnya pada 2020, purnama dua kali terjadi pada 1 dan 31 Oktober. Setelah 2023, purnama ganda berikutnya pada 1 dan 31 Mei 2026, lalu 2 dan 31 Desember 2028, kemudian pada 1 dan 30 September 2031. Hampir mirip sekarang, purnama dua kali bakal terjadi 1 dan 31 Agustus 2042 atau 19 tahun lagi.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

21 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.


Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

26 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

27 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

28 hari lalu

Gambaran orbit elips komet 12P/Pons-Brooks yang akan melontarkan 'komet setan' itu mengelilingi matahari pada 2024. Foto: SpaceReference.org
Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.


BMKG: Banjir Rob Berpotensi di Pesisir Sumatra Utara hingga Maluku

39 hari lalu

Banjir pesisir atau rob di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
BMKG: Banjir Rob Berpotensi di Pesisir Sumatra Utara hingga Maluku

BMKG memperingatkan banjir pesisir atau banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.


Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.


ABK dan Nelayan Tak Berani Melaut Saat Fase Bulan Purnama, Ini Alasannya

28 Januari 2024

Sejumlah nelayan melakukan bongkar muat kerang hijau hasil tangkapannya di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 19 Juli 2022. Saat ini para nelayan masih mengkonsumsi solar eceran yang dibeli seharga Rp7.500-Rp8.000 per liternya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ABK dan Nelayan Tak Berani Melaut Saat Fase Bulan Purnama, Ini Alasannya

Kenapa fase bulan purnama atau full moon membuat ABK dan nelayan tak melaut? Berikut alasan ilmiahnya.


Fenomena Bulan Purnama Serigala Tadi Malam, Sejarah dan Efeknya

26 Januari 2024

Ilustrasi Bulan Purnama Serigala. Foto : Space.com
Fenomena Bulan Purnama Serigala Tadi Malam, Sejarah dan Efeknya

Penyebutan Bulan Purnama Serigala atau Wolf Moon karena, menurut almanak, serigala lebih sering terdengar melolong pada Januari.


Menyusul Jakarta, Berikut Daerah Lainnya Berpotensi Banjir Rob karena Bulan Purnama Pekan Ini

23 Januari 2024

Ilustrasi banjir rob menggenangi permukiman. TEMPO/Ilham Fikri
Menyusul Jakarta, Berikut Daerah Lainnya Berpotensi Banjir Rob karena Bulan Purnama Pekan Ini

Di pesisir utara Jakarta, potensi banjir rob sudah ada sejak Senin kemarin dan masih akan bertahan sampai 28 Januari mendatang.


Waspada Banjir Rob pada 21-27 Januari di Pesisir Utara Jakarta

21 Januari 2024

Warga melintasi jalan yang terendam limpasan air laut ke daratan atau rob di Pelabuhan Muara Baru Jakarta, Rabu 28 Desember 2022. BMKG memprediksi pesisir di 21 daerah  Indonesia terancam banjir rob hingga awal Januari 2023 akibat peningkatan ketinggian pasang air laut. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Waspada Banjir Rob pada 21-27 Januari di Pesisir Utara Jakarta

BPBD DKI meminta warga yang tinggal di pesisir utara Jakarta mewaspadai banjir rob pada 21 sampai 27 Januari 2024.