TEMPO.CO, Jakarta - Dunia antariksa Indonesia sejauh ini tidak pernah terdengar kembali adanya proyek astronot. Padahal sejumlah negara, seperti Cina, Jepang dan Uni Emirat Arab memiliki astronot dengan penugasan di Stasiun Luar Angkasa. Terakhir kali, pada 1980-an, Indonesia tercatat sempat memiliki calon astronot walau akhirnya tidak jadi berangkat.
Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) Robertus Heru Triharjanto mengatakan jika melihat Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan tidak ada program antariksa berawak atau astronot. "Mesti ada mission statement dari manajemen tinggi," kata dia usai acara Talkshow tentang Penerbangan dan Antariksa, di Gedung BJ Habibie, Jakarta Pusat, Senin, 7 Agustus 2023.
Menurut Robertis, mengirim astronot tidaklah murah. "Kalau kita kirim sesuatu keluar angkasa dihitung per kilogram," ujarnya.
Setiap kilogram dikalikan dengan sekian puluh ribu dolar Amerika kepada pemilik roket. Jadi, untuk mengirim astronot, berarti harus menghitung berat astronot ditambah dengan perlengkapan yang akan dibawa seperti oksigen, makanan dan sebagainya.
Karena itu, menurut Robertus, saat ini Indonesia hanya mengirim satelit dan tidak besar. "Harus ada objektifnya, jika mengirim astronot ke atas kemudian apa yang akan didapatkan," kata dia.
Robertus juga menjelaskan program yang dijalankan saat ini mengacu ke Perpres Nomor 45 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Keantariksaan. "Semuanya mission to earth. Tidak ada mission to other planetary object," ujarnya. Mission to earth itu berarti perjalanan satelit untuk melihat bumi atau satelit buat telekomunikasi.
Menurut Robertus, perpres direvisi setiap lima tahun. Perpres tersebut berlaku sejak 2017 dan seharusnya sudah ada evaluasi. Namun, ia belum mengetahui evaluasi tersebut serta revisi jika nantinya Indonesia punya misi ke planet lain.
Saat ini, proyek yang tengah dikerjakan oleh Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa adalah IoT constilation dan earth observation constellation. Misalnya satelit yang membuat peta dan monitor segala macam yang ada di Bumi.
Pilihan Editor: Peneliti BRIN: Ada Anomali Ionosfer Sebelum dan Sesudah Gempa Bumi Besar