Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Robot Pengusir Nyamuk buatan Mahasiswa UGM

image-gnews
Nyamuk Anopheles (Pixnio.com)
Nyamuk Anopheles (Pixnio.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selain indentik dengan kekeringan, musim kemarau juga dikenal sebagai waktu populasi nyamuk meningkat. Hal itu dianggap menjengkelkan karena serangan nyamuk kerap meningkat. Gigitan nyamuk yang bikin gatal dan suaranya yang menjengkelkan membuat kita ingin mengusir nyamuk. Ada berbagai alat dan teknik mengusir nyamuk. Namun saat ini telah ada robot pengusir nyamuk.  

Robot Pengusir Nyamuk dari UGM

Pada 2013 lalu, sebuah terobosan menarik datang dari Agus Wigardi, seorang mahasiswa Teknik Mesin di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), bersama rekan-rekannya. Mereka berhasil mengembangkan sebuah alat pengusir nyamuk yang memanfaatkan gelombang ultrasonik.

Mengutip ugm.ac.id, gelombang ultrasonik adalah gelombang dengan frekuensi tinggi yang dapat didengar oleh hewan tertentu, termasuk nyamuk. Gelombang ini membuat nyamuk merasa terganggu dan menjauh.

Robot yang mereka namakan Robotack-O-Mos, terdiri dari komponen-komponen yang tertanam dalam lampu hias. Ketika robot dihidupkan, payung lampu berputar hingga 180 derajat dan memancarkan gelombang ultrasonik, mengusir nyamuk.

Tak hanya mengusir nyamuk, robot ini juga memiliki sentuhan seni. Pada penutup lampu terdapat ukiran yang menggambarkan kekhasan Yogyakarta, seperti keraton, Gunung Merapi, dan Candi Prambanan. Alat ini tidak hanya efektif, tetapi juga ramah lingkungan. Alhasil, mereka berhasil meraih medali emas dalam ajang PIMNAS XXVI yang baru saja berlangsung di Mataram pada September 2013 lalu.

Diharapkan, alat ini dapat membantu dalam menekan penyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk, seperti DBD, malaria, cikungunya, dan filariasis, yang telah menelan banyak korban jiwa di Indonesia. Dengan penggunaan gelombang ultrasonik ini, mereka berharap masyarakat dapat terhindar dari serangan nyamuk tanpa risiko efek samping yang membahayakan.

Cara Mengusir Nyamuk

Selain menggunakan Robotack-O-Mos, terdapat beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengusir nyamuk, seperti yang dikutip dari Call North West. Berikut adalah caranya,

  1. Buang genangan air dari pot bunga, tempat mandi burung, terpal, dan wadah apa pun di dalam atau di sekitar halaman Anda yang menampung genangan air
  2. Singkirkan tumpukan daun dan kotoran dari pekarangan dan selokan , karena ini dapat memberi nyamuk tempat untuk bersembunyi dan berkembang biak
  3. Tutupi benda apa pun yang dapat menahan atau menampung genangan air yang tidak dapat dipindahkan, seperti kolam dan perahu
  4. Jika Anda terus-menerus melawan nyamuk, mungkin sudah saatnya menghubungi perusahaan pengendalian hama profesional untuk membantu menghilangkannya dan memberikan rencana pencegahan berkelanjutan.

Musim kemarau yang panjang dan kering memang menjadi momok bagi aktivitas nyamuk yang semakin meningkat. Namun, dengan langkah-langkah sederhana dan pencegahan yang tepat, kita dapat menghadapi tantangan ini dengan tenang.

Dengan menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan pengusir nyamuk alami, dan melindungi tubuh dengan pakaian yang tepat, kita dapat mengurangi risiko gigitan nyamuk dan penularan penyakit. Ingatlah, tindakan pencegahan kecil ini dapat membuat musim kemarau tetap nyaman dan bebas dari gangguan nyamuk.

Pilihan Editor: Hanya dengan Botol, Begini Cara Membuat Jebakan Nyamuk Sederhana

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

15 jam lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

UGM mengubah waktu pendaftaran untuk semua lokasi tes seleksi mandiri (UM UGM CBT) kecuali di Jakarta.


Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

16 jam lalu

Warga menggunakan payung menghindari terik matahari saat beraktifitas diluar ruangan di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia.  TEMPO/Subekti.
Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.


3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

1 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Beredar video mengenai lonjakan kasus Demam Berdarah di Bekasi yang terdampar di ruang IGD RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi


Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

1 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawahnya menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.


Hari Susu Dunia, UGM Siap Pecahkan Rekor MURI Minum 11.690 Susu oleh Mahasiswa

2 hari lalu

Ilustrasi minum susu. Shutterstock
Hari Susu Dunia, UGM Siap Pecahkan Rekor MURI Minum 11.690 Susu oleh Mahasiswa

Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) siap pecahkan rekor MURI minum 11.690 susu oleh mahasiswa pada peringatan hari susu sedunia.


Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

3 hari lalu

Petugas melakukan fogging atau pengasapan untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 9 Maret 2024. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat sejak Januari 2024 hingga Maret 2024 jumlah kasus penyakit DBD sebanyak 7.654 kasus dengan angka kematian mencapai 71 kasus. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.


Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

5 hari lalu

Petani Thailand melakukan ritual minta hujan menggunakan boneka Doraemon. Thailand dan negara Asia Tenggara mengalami suhu panas ekstrem April 2024. (tangkapan layar Youtube)
Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.


Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

5 hari lalu

Tempat pengecekan dokumen peserta UTBK sesi kedua yang sudah memasuki ruang ujian masing-masing di UNJ, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty.
Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.


Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

5 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia


Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

6 hari lalu

Area persawahan yang kering di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. Kekeringan yang telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia merupakan dampak dari El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.