Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Sampah Antariksa, Bahaya, serta Jenis-jenisnya

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi sampah antariksa. (Space.com)
Ilustrasi sampah antariksa. (Space.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam gemerlap bintang dan galaksi, terdapat bahaya yang tersembunyi di orbit Bumi. Di mana puing-puing luar angkasa atau yang lebih dikenal sampah antariksa menjadi ancaman serius bagi pesawat ruang angkasa dan satelit yang mengorbit Bumi.

Dilansir dari Britannica, sampah antariksa adalah sejumlah besar materi buatan manusia yang mengorbit Bumi tetapi telah kehilangan fungsi. Mulai dari pecahan roket hingga serpihan cat yang mikroskopis, sampah ini bertebaran di orbit Bumi.

Mayoritas sampah antariksa berada di orbit rendah Bumi, kurang dari 2.000 kilometer dari permukaan, meskipun beberapa dapat ditemukan di orbit geostasioner sekitar 35.786 kilometer di atas khatulistiwa.

Pada 2021, Jaringan Pengawasan Luar Angkasa Amerika Serikat melaporkan lebih dari 15.000 puing luar angkasa dengan ukuran lebih dari 10 sentimeter. Diperkirakan ada sekitar 200.000 puing berukuran antara 1-10 sentimeter dan bahkan jutaan puing yang lebih kecil dari 1 sentimeter.

Bahaya Sampah Antariksa

Kecepatan tinggi objek yang mengorbit Bumi mencapai hingga 8 kilimeter per detik, membuat bahaya tabrakan dengan puing-puing kecil. Bahkan serpihan yang lebih kecil dari 1 milimeter bisa merusak pesawat ruang angkasa.

Sebagai contoh, jendela pesawat ulang-alik sering rusak akibat tabrakan dengan puing-puing kecil ini. Untuk melindungi kompartemen kru, pesawat ulang-alik terbang ke depan saat di orbit.

Jenis-Jenis Sampah Antariksa

Sampah antariksa bervariasi, dari pecahan satelit yang tak aktif hingga sisa roket dan bahkan barang-barang yang ditinggalkan oleh astronot.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari McKinsey & Company, berikut adalah beberapa sampah luar angkasa yang tercatat.

- Sarung tangan cadangan yang salah taruh oleh astronot Ed White pada 1965

- Spatula yang hilang oleh astronot Piers Sellers pada 2005

- Kamera astronot Sunita Williams yang hilang saat berjalan di luar angkasa pada 2007

- Gambar Andy Warhol yang ditinggalkan oleh misi Apollo 12 pada 1969

Sampah antariksa menjadi masalah yang serius karena bisa mengancam eksplorasi ruang angkasa di masa depan. NASA masih berusaha untuk bekerja keras dalam mengatasi masalah ini, termasuk pengembangan teknologi untuk membersihkan sampah antariksa serta meminimalkan penciptaannya.

Pilihan Editor: Negara dengan Jumlah Sampah Antariksa Terbanyak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

18 hari lalu

Rotasi bumi
Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

Menurut peneliti BRIN, bumi akan punya waktu 25 jam sehari nanti 180 juta tahun lagi.


Perusahaan Jepang Akan Tarik Sampah Antariksa Seukuran Bus pada 2029

24 hari lalu

Orbit sampah antariksa (debris). (Wikipedia Commons)
Perusahaan Jepang Akan Tarik Sampah Antariksa Seukuran Bus pada 2029

Perusahaan Jepang itu akan mengambil sampah antariksa berupa roket seberat 3 ton dan sepanjang 36 kaki menggunakan lengan robot.


Bumi Nanti akan Punya Waktu 25 Jam Sehari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

29 hari lalu

Rotasi bumi
Bumi Nanti akan Punya Waktu 25 Jam Sehari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Para peneliti mengatakan, bumi memiliki 25 jam dalam sehari itu mungkin akan terjadi sekitar 200 juta tahun mendatang.


Rekor, Pengeboran di Atlantik Tembus Mantel Bumi hingga 1,2 Kilometer

32 hari lalu

Sampel batuan dari mantel Bumi seperti yang tampak di bawah mikroskop. newscientist.com
Rekor, Pengeboran di Atlantik Tembus Mantel Bumi hingga 1,2 Kilometer

Tim geolog ciptakan rekor mengebor terdalam ke dalam kerak Bumi


Roket yang Angkut 18 Satelit Internet Cina Pecah Menjadi Sedikitnya 300 Serpihan

39 hari lalu

Peluncuran Roket Long March 6 milik Cina yang mengangkut 18 satelit G60 pada Selasa, 6 Agustus 2024. Space.com
Roket yang Angkut 18 Satelit Internet Cina Pecah Menjadi Sedikitnya 300 Serpihan

Ini bukan kali pertama bagian dari roket Long March 6 Cina meledak dan menyebarkan puing di luar angkasa.


Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

53 hari lalu

Planet Venus.[spaceplace.nasa.gov]
Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

Para astrofisikawan mengklaim telah menemukan dua jenis gas di awan Venus yang umumnya digunakan sebagai penanda adanya kehidupan.


Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

29 Juni 2024

Ilustrasi kiamat 2012. denzomag.com
Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

Ahli nujum India, Kushal Kumar meramalkan besok, Sabtu, 29 Juni 2024 kiamat. Berikut sederet ramalan hari kiamat dalam beberapa waktu mendatang.


Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

29 Juni 2024

Ilustrasi terjadinya kiamat. abcnews.go.com
Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

Seorang ahli nujum India meramalkan kiamat akan terjadi, Sabtu, 29 Juni 2024 disebabkan Perang Dunia III. Begini penyebab kiamat menurut sains?


Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

16 Mei 2024

Ilustrasi ruang angkasa (NASA/Johns Hopkins APL/Steve Gribben)
Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

Industri ruang angkasa atau antariksa kembali menunjukkan diadakannya Space Tech Expo USA 2024 di Long Beach Convention Center, California


Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

14 Mei 2024

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.