TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca salah satu aspek penting dalam kehidupan kita, memengaruhi aktivitas sehari-hari, pertanian, bisnis, bahkan keputusan sehari-hari seperti apa yang akan kita kenakan saat keluar rumah. Namun, kadang-kadang cuaca bisa menjadi sangat tidak biasa atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Fenomena ini dikenal sebagai anomali cuaca.
Apa Itu Anomali Cuaca?
Anomali cuaca merupakan ketaksesuaian cuaca yang terjadi ketika keadaan cuaca aktual berbeda secara signifikan dari apa yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu.
Dikutip dari National Weather Service, anomali penyimpangan suhu atau curah hujan yang dapat terjadi selama tiga puluh tahun di wilayah tertentu.
Anomali bisa mencakup suhu yang jauh lebih panas atau lebih dingin dari biasanya, hujan yang tak terduga, kekeringan yang berkepanjangan, atau cuaca ekstrem lainnya yang tak sejalan dengan musim atau norma historis.
Dalam studi perubahan iklim, anomali suhu lebih penting daripada suhu absolut. Menurut National Centers for Environmental Information, anomali suhu merupakan perbedaan dari suhu rata-rata atau suhu dasar. Suhu dasar biasanya dihitung dengan rata-rata data suhu selama 30 tahun atau lebih.
Anomali positif menunjukkan suhu yang diamati lebih hangat dibandingkan suhu dasar, sedangkan anomali negatif menunjukkan suhu yang diamati lebih dingin daripada garis dasar.
Faktor yang Mempengaruhi Anomali Cuaca
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anomali cuaca, meliputi:
1. Perubahan Iklim
Perubahan iklim global dapat mengakibatkan anomali cuaca yang lebih sering dan ekstrim. Pemanasan global, misalnya, dapat menyebabkan peningkatan suhu yang tidak biasa di beberapa wilayah atau kekeringan yang lebih parah.
2. Faktor Alami
Dikutip dari situs web Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, anomali cuaca terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor alami, seperti La Nina dan El Nino. Kedua faktor alami ini dapat menyebabkan anomali cuaca dengan mengganggu pola cuaca normal di seluruh dunia.
3. Pengaruh Manusia
Aktivitas manusia seperti urbanisasi, deforestasi, dan polusi udara dapat memengaruhi pola cuaca lokal. Kota-kota besar sering kali memiliki suhu yang lebih tinggi daripada pedesaan di sekitarnya, yang dikenal sebagai "pulau panas perkotaan."
Pilihan editor: Deretan Dampak El Nino Jika Terjang Indonesia