TEMPO.CO, Jakarta - Badai menyerang kawasan puncak Gunung Ijen, Rabu pagi, 27 September 2023. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pos Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Sigit Haribowo melalui sebuah video pendek dalam status WhatsApp-nya.
Video berdurasi 20 detik itu menggambarkan sejumlah orang berteduh di bawah atap terpal yang berkibar-kibar ditiup angin yang cukup kencang itu. Beberapa tali pengikat sampai terlepas dan membuat atap tempat bernaung itu terbuka. "Badai angin di puncak kawah Ijen," kata Sigit dalam caption yang menyertai video pendek itu.
Dikonfirmasi Tempo, Rabu siang ini, Sigit mengatakan kejadian itu merupakan fenomena yang rutin terjadi terjadi di musim-musim tertentu. "Kejadian ini akan sering terjadi pada musim kemarau antara bulan Agustus hingga Oktober," ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Dia menyatakan belum mengetahui berapa kecepatan angin yang sampai membuat atap terpal berkibar keras dan menimbulkan suara yang ribut. Kendati terjadi badai yang cukup kencang ini, Sigit memastikan kejadiannya tidak sampai mengganggu aktivits masyarakat setempat. "Aman," katanya.
Gunung Ijen terletak di Kabupaten atau Kota Banyuwangi, Bondowoso, Jawa Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.058°LU, Longitude 114.242°BT dan memiliki ketinggian 2.386 meter di atas permukaan laut. Laporan klimatologi pos Pengamatan Gunung Api Gunung Ijen menyebutkan cuaca cerah, angin lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara sekitar 18-30°C dengan kelembaban 42-80 persen.
Baca juga: Bahagia Bocah Trenggalek, Raih Gelar Doktor Fisika ITS di Usia 27 Tahun
Gunung Ijen tertutup kabut
Sementara itu secara visual, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50-300 meter dari puncak. Sementara itu, secara kegempaan, tercatat 1 kali gempa. Ada juga embusan dengan amplitudo 14 milimeter, dan lama gempa 14 detik.
Kemudian 2 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 19-30 milimeter, dan lama gempa 7-9 detik, 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 14 milimeter, S-P 33 detik dan lama gempa 103 detik. Dan, 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5-5 milimeter, dominan 3 milimeter.
Ahmad Subhan Nur Fajidi, petugas PGA Gunung Ijen dalam laporannya menyebutkan ihwal rekomendasi yang menyatakan masyarakat di sekitar Gunung Ijen dan pengunjung, wisatawan atau penambang agar tidak mendekati bibir kawah maupun turun dan mendekati dasar kawah yang ada di puncak Gunung Ijen. Warga juga tidak boleh menginap di kawasan Gunung Ijen dalam radius 500 meter dari kawah.
Ia juga meminta untuk mewaspadai potensi keluarnya gas berbahaya dari danau kawah serta mewaspadai potensi longsor pada dinding kawah.
Pilihan Editor: Rektor Unimed Bangga Kampusnya Tambah 19 Profesor, Nilai sebagai Prestasi Luar Biasa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.