TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar IPB University dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia Euis Sunarti mengembangkan aplikasi Famlink. Aplikasi itu merupakan sebuah inovasi sosial untuk peningkatan ketahanan keluarga melalui media digital.
Euis mengatakan aplikasi itu digagasnya sejak 2020. "Famlink merupakan aplikasi android yang menyediakan berbagai fitur, seperti penilaian mandiri ketahanan keluarga, pendidikan keluarga, layanan konsultasi, dan ruang jejaring lembaga masyarakat yang bergerak dalam peningkatan ketahanan keluarga,” kata dia dilansir dari laman IPB.
Euis menjelaskan Famlink hadir sebagai alat diagnostik ketahanan keluarga yang holistik dan komprehensif, dengan network layanan dan dukungan dari para pakar dan lembaga terkait di Indonesia serta jaringan internasional. Dengan aplikasi ini, pengguna bisa menilai mengenai kerentanan keluarga dengan deteksi dini dan diagnostik.
Pada akhirnya, pengguna bisa memanfaatkannya untuk mencegah keretakan keluarga akibat beragam persoalan dengan saran dari pakar.
Menurut Euis, tujuan terciptanya aplikasi ini sebagai salah satu upaya percepatan pendidikan dan layanan keluarga di era digital dan Indonesia 4.0 menjadi aset penyiapan masyarakat menuju ‘Society 5.0’. “Layanan konsultasi secara daring disediakan sebagai dukungan dan bantuan kepada pihak yang membutuhkan, sebagai antisipasi perluasan kerentanan dan ancaman terhadap keluarga atas ragam perubahan yang melingkupinya," ujarnya.
Famlink juga dapat berperan dalam upaya pemanfaatan secara optimal sistem digital, IoT dan big data untuk memberikan prediksi dan rekomendasi kebijakan strategis pembangunan keluarga.
Pada 2023, Famlink telah menyediakan 12 instrumen diagnostik mandiri ketahanan keluarga dan kelengkapannya. Sejumlah instrumen itu, di antaranya SIREN-GA (Deteksi Kerentanan Keluarga), AKSI-GA (Interaksi Keluarga); SIAP-GA (Kesiapan Berkeluarga); TAHAN-GA (Ketahanan Keluarga), FUNGSI-GA (Keberfungsian Keluarga); RESILIENSI-GA (Resiliensi Keluarga); LING-GA (Lingkungan Ramah Keluarga), SEJAHTERA-GA (Kesejahteraan Keluarga); TEKEN-GA (Tekanan Ekonomi Keluarga), Nilai Anak dan Koping Strategi Pangan.
Tahap berikutnya, Famlink akan dilengkapi dengan beberapa instrumen, yaitu STRES-GA (Manajemen Stres Keluarga); UANG-GA (Manajemen Keuangan keluarga); ASUH-GA (Pengasuhan Anak di Keluarga); Resiliensi Remaja dan Pemuda; dan Kesejahteraan Lansia.
Pilihan Editor: IPB Buka Lowongan 137 Dosen CPNS dan 19 PPPK 2023, Ini Formasinya