Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Fakta Pulau Sampah di Dunia, Ada yang Menjadi Tempat Wisata

image-gnews
Tumpukan sampah apung yang dikenal Great Pacific Garbage Patch di Samudra Pasifik.[Forbes/The Ocean Cleanup]
Tumpukan sampah apung yang dikenal Great Pacific Garbage Patch di Samudra Pasifik.[Forbes/The Ocean Cleanup]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Produksi sampah di dunia cenderung terus mengalami peningkatan. Tak jarang terjadi masalah keterbatasan lahan untuk tempat pembuangan sampah. Bahkan sejumlah pemerintah menyiapkan pulau sampah, yaitu pulau khusus untuk menampung sampah mereka. 

Selain Pulau Semakau di Singapura, Pulau Thilafushi di Maladewa, dan Yumenoshima, Jepang, ada juga tumpukan sampah terapung di Samudra Pasifik. Tumpukan itu disebut pulau sampah, bahkan dikenal menjadi tempat sampah raksasa lantaran membentang hingga 1,6 juta kilometer persegi. Kumpulan sampah tersebut dibawa arus dan terjebak akibat pergerakan arus gyre yang membentuk pusaran. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 4 fakta mengenai pulau sampah terbesar di dunia: 

1. Menjadi bank sampah terbesar di dunia

Julukan bank sampah terbesar di dunia tertuju pada Great Pacific Garbage Patch yang memiliki luas sekitar 1,6 juta kilometer per segi. Dikutip dari rhinoplas.co.id, Great Pacific Garbage Patch menampung jutaan limbah plastik yang sulit diurai sehingga membentuk sebuah pulau bernama Floating Garbage Island

Sampah plastik tersebut berasal dari kawasan pesisir Jepang, Hawaii serta Kalifornia. Kumpulan sampah itu kemudian terjebak di Great Pacific Garbage Patch karena pergerakan arus pilin yang membentuk pusaran. Pusaran ini terbentuk akibat air hangat dari Samudera Pasifik bagian selatan bertemu dengan air dingin yang berasal dari Kutub Utara. Akhirnya, sekitar 80 ribu ton sampah plastik terkumpul di sana. 

2. Ditemukan tanpa sengaja

Great Pacific Garbage Patch secara tidak sengaja ditemukan oleh Kapten Charles Moore pada 1997. Kala itu, Kapten Charles Moore dalam perjalanannya menuju California mengambil jalan pintas melalui pusaran air. Rute ini tergolong jarang dilalui oleh pelaut lantaran angin tidak cukup untuk menggerakkan perahu layar. Begitu juga nelayan yang menghindari lokasi tersebut karena perairannya yang tidak memiliki banyak ikan.

Kapten Charles dan krunya lantas terkejut ketika melintasi Samudera Pasifik dengan kapalnya yang dikelilingi jutaan sampah plastik. "Ketika saya memandang dari dek ke permukaan yang seharusnya merupakan lautan murni, saya dihadapkan sejauh mata memandang dengan pemandangan plastik," ucap Kapten Charles dikutip dari education-nationalgeographic-org.

3. Satu satunya TPA di negara tersebut

Thilafushi merupakan satu satunya tempat pembuangan sampah di Maladewa. Dirangkum dari savethewater.org, Thilafushi berada di sebelah ibu kota negara, Male dan menampung sampah harian lebih dari 330 ton.

Penggunaan pulau Thilafushi sebagai tempat pembuangan sampah dimulai pada 1991. Kala itu, pulau Thilafushi didirikan untuk mengatasi masalah sampah di Malé. Namun, pengelolaan sampah yang kurang baik dan melonjaknya jumlah pengunjung di negara itu membuat tumpukan sampah menggunung. 

Selain Thilafushi, ada pula Semakau yang menjadi satu satunya TPA di Singapura. Dilansir dari gaiadiscovery-com, TPA Semakau sekaligus pulau sampah Semakau ini, berada sekitar 4 kilometer ke arah selatan Singapura. Pulau Semakau memiliki luas kurang lebih 3.5 kilometer persegi dan dirancang sedemikian rupa untuk pengelolaan sampah.

Pulau Semakau mulai dibangun sejak 1995 dan dipakai pada 1999. Kemudian ditargetkan menampung sampah Singapura hingga 2045. Dalam pulau tersebut terdapat 11 buah teluk yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Semuanya dilapisi plastik tebal dan tanah liat laut agar sampah tidak meluber ke laut. Serta untuk memastikan air lindi tetap berada di TPA. 

4. Menjadi destinasi wisata

Meskipun tempat pembuangan limbah industri, Pulau Semakau menjadi salah satu pilihan destinasi wisata di Singapura. Hal itu disebabkan karena kerapihan fasilitas dan teknik pengolahan dengan teknologi canggih. Sehingga menjadikan pulau Semakau sebagai tempat pembuangan sampah yang hidup berdampingan dengan ekosistem laut yang dinamis dan habitat garis pantai.

Tak hanya itu, Pulau Semakau menawarkan pendidikan terkait pengelolaan limbah padat serta tur ke fasilitas TPA. Pengunjung juga bisa menikmati berjalan-jalan di tengah pasang surut selama tiga jam saat air surut. Di sini mereka akan menyaksikan kumpulan tumbuhan bakau, lamun, terumbu karang, kepiting, bintang laut, bunga karang, udang dan tanaman laut menarik lainnya. 

Pilihan Editor: 5 Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terbesar di Indonesia

 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Budi Karya Pamer Kontribusi RI bagi Sektor Maritim Global di Sidang IMO

4 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Menhub Budi Karya Pamer Kontribusi RI bagi Sektor Maritim Global di Sidang IMO

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan sejumlah kontribusi penting yang diberikan Indonesia, bagi keberlanjutan sektor maritime global di Sidang Majelis IMO ke-33 di London, Inggris.


8 Restoran Bawah Laut di Maladewa, Makan di Tengah Terumbu Karang dan Ikan Warna-warni

10 hari lalu

Ithaa Undersea Restaurant Maladewa (Instagram/@ithaa.undersea.restaurant)
8 Restoran Bawah Laut di Maladewa, Makan di Tengah Terumbu Karang dan Ikan Warna-warni

Restoran ini berada lima hingga enam meter di bawah permukaan laut Maladewa, di tengah Samudra Hindia.


Di Pembukaan Sail Teluk Cenderawasih 2023, Jokowi Sebut Papua Surga Ekosistem Laut

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengikuti permainan sepakbola bersama anak-anak kampung di Lapangan Sorido, Kabupaten Biak Numfor, Papua, pada Rabu, 22 November 2023. Foto: Tangkap Layar Video Biro Pers dan Media Istana
Di Pembukaan Sail Teluk Cenderawasih 2023, Jokowi Sebut Papua Surga Ekosistem Laut

Jokowi mengatakan Papua memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Dia menyebut Teluk Cenderawasih memiliki ekosistem yang paling kaya di Indonesia.


Indonesia Ajak Dunia Bijak Mengelola Laut

16 hari lalu

Sesditjen PRL Kusdiantoro menjabarkan upaya Indonesia mengelola laut pada Side Event Konferensi Umum UNESCOdi Paris.
Indonesia Ajak Dunia Bijak Mengelola Laut

Laut merupakan anugerah Tuhan yang harus disyukuri, dijaga dan dikelola secara baik, mari bersama kita mengelola laut secara bijak untuk memberikan warisan (legacy) kepada generasi selanjutnya.


Rekomendasi untuk Mengatasi Krisis Iklim Ala Muro NTT

23 hari lalu

Masyarakat adat Lembata sedang melakukan ritual MURO. Kredit foto: Yohanes Seo
Rekomendasi untuk Mengatasi Krisis Iklim Ala Muro NTT

Pesta Rakyat Flobamorata yang digelar di Kupang, NTT juga menampilkan tarian Muro tentang bagaimana masyarakat di Lembata menjaga dan membudidaya laut. Salah satunya dengan cara Muro.


Karangan Bunga Keadilan untuk Rempang Ditemukan Rusak di Tepi Laut

24 hari lalu

Papan bunga yang ditemukan pemilik di tepi laut di bawah jembatan Nongsa, Kota Batam. Pemilik meminta polisi mencari pelaku. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Karangan Bunga Keadilan untuk Rempang Ditemukan Rusak di Tepi Laut

Pemilik karangan bunga untuk keadilan Rempang berharap polisi mencari pelaku pencurian dan perusakan tersebut.


Mahasiswa UI Buat Pelumas Mesin dari Limbah Plastik, Juarai Think Efficiency 2023

29 hari lalu

Lubritech terpilih sebagai Pemenang Utama 1 Kategori Tribologi pada kompetisi Shell Think Efficiency 2023. (Dok Shell)
Mahasiswa UI Buat Pelumas Mesin dari Limbah Plastik, Juarai Think Efficiency 2023

Inovasi tim mahasiswa UI berupa pengolahan limbah plastik polypropylene atau PP menjadi base oil, yakni minyak dasar penyusun pelumas.


Mahasiswa UI Sulap Limbah Plastik Jadi Oli di Ajang Think Efficiency 2023

30 hari lalu

Lubritech terpilih sebagai Pemenang Utama 1 Kategori Tribologi pada kompetisi Shell Think Efficiency 2023. (Dok Shell)
Mahasiswa UI Sulap Limbah Plastik Jadi Oli di Ajang Think Efficiency 2023

Mahasiswa UI (Universitas Indonesia) mengikuti kompetisi Think Efficiency 2023 dengan menyulap limbah plastik menjadi basis oli.


Mengenal Fitoplankton, Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

32 hari lalu

Mengenal Fitoplankton, Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

Penghasil oksigen utama di bumi bukanlah tumbuhan, melainkan mikroorganisme yang ada dalam ekosistem laut yang disebut fitoplankton.


Penyebab Kebakaran TPA dari Gas Metana hingga Cuaca Panas

33 hari lalu

Upaya pemadaman kebakaran di TPST Bantargebang, Minggu 29 Oktober 2023. (Dinas Lingkungan Hidup DKI)
Penyebab Kebakaran TPA dari Gas Metana hingga Cuaca Panas

Kebakaran di TPA disebabkan pengelolaan sampah yang buruk. Salah satunya pengelolaan sampah yang menggunakan sistem open dumping. Apa maksudnya?