TEMPO.CO, Jakarta - Penerbit mata uang kripto Tether telah membekukan 32 alamat dompet kripto yang berisi gabungan $873,118 yang dikatakan terkait dengan "terorisme dan peperangan" di Israel dan Ukraina, kata perusahaan itu pada hari Senin, 16 Oktober 2023.
Polisi Israel mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah membekukan akun kripto yang digunakan untuk meminta sumbangan untuk Hamas di media sosial. Serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel menewaskan 1.300 orang.
Tether tidak mengatakan kapan mereka membekukan alamat tersebut.
TRM Labs, sebuah perusahaan analisis blockchain besar AS yang bekerja dengan lembaga penegak hukum, mengatakan dalam sebuah blog pada bulan Februari bahwa Tether adalah “mata uang pilihan” untuk pendanaan teroris.
Tether mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk “bekerja sama” dengan lembaga penegak hukum secara global “untuk memerangi terorisme dan peperangan yang didanai cryptocurrency.”
Crypto sebagian besar beroperasi di luar sistem keuangan tradisional dan alamat dompet menggunakan nama samaran, sehingga membuat orang-orang di balik transaksi sulit dilacak.
Tether, yang stablecoinnya merupakan mata uang kripto terbesar ketiga berdasarkan peredaran, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Biro Nasional Pembiayaan Teror Teror (NBCTF) Israel “untuk melawan terorisme dan peperangan yang didanai mata uang kripto,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang biasanya didukung oleh aset seperti dolar untuk mempertahankan nilai stabil.
Tether tidak memberikan rincian pemilik alamat dompet atau sifat aktivitas mereka. Laporan tersebut tidak memberikan perincian pemisahan antara alamat yang terkait dengan Ukraina dan yang terkait dengan Israel.
Tether, yang stablecoinnya merupakan mata uang kripto terbesar ketiga berdasarkan peredaran, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Biro Nasional Pembiayaan Teror Teror (NBCTF) Israel “untuk melawan terorisme dan peperangan yang didanai mata uang kripto,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang biasanya didukung oleh aset seperti dolar untuk mempertahankan nilai stabil.
Tether tidak memberikan rincian pemilik alamat dompet atau sifat aktivitas mereka. Laporan tersebut tidak memberikan perincian pemisahan antara alamat yang terkait dengan Ukraina dan yang terkait dengan Israel.
Pilihan Editor: Profil Universitas Surakarta, Kampus Almas Tsaqibbiru Penggugat Usia Capres-Cawapres
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.