TEMPO.CO, Jakarta - Aulia Rachmi Kurnia tak menyangka bisa menyabet dua penghargaan dari Kejuaraan Daerah (Kejurda) National Paralympic Comitte (NPC) II Daerah Istimewa Yogyakarta 2023 cabang olahraga catur. Mahasiswa Departemen Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada atau UGM ini baru setahun belakangan menekuni catur.
“Sebenarnya di luar ekspektasi sih bisa juara. Kemarin hanya berusaha menampilkan yang terbaik saja,” kata Aulia dikutip dari laman UGM, Kamis, 9 November 2023.
Aulia meraih juara 1 dari kelas B1 (disabilitas netra total) kategori catur klasik dan juara 1 kelas B1 kategori catur cepat. Kejurda cabor catur ini diikuti disabilitas netra, disabilitas daksa serta disabilitas tuli. Ada sebanyak 50 peserta yang bertanding dalam cabor catur yang terbagi dalam berbagai kelas dan kategori.
“Yang jelas senang dan bangga bisa meraih juara dalam Kejurda kali ini,” kata Aulia.
Tahun sebelumnya, Aulia sebenarnya pernah mengikuti kontes serupa dan meraih gelar juara. Namun hal itu tak lantas membuatnya yakin bisa dengan mudah meraih prestasi serupa di kejuaraan lainnya.
Sebab, Aulia bisa dibilang pemain baru dalam kejuaran catur paralympic di DIY. Sebab, ia baru benar-benar fokus menekuni catur setahun belakangan.
“Kalau seneng dengan catur memang sejak SMP, sekitar 2016 dan baru fokus main catur 2022 lalu,” kata Aulia.
Sebelum mengikuti Kejurda NPC II DIY, Aulia menjalani seleksi di tingkat Kota Yogyakarta. Setelah terpilih, ia menjalani pelatihan intensif selama empat bulan terakhir di bawah naungan National Paralympic Comitte Kota Yogyakarta. Selanjutnya, Aulia akan menjalani seleksi di tingkat provinsi mewakili DIY melaju di Kejurnas NPC.
Tak hanya di bidang olahraga, tahun ini Aulia menorehkan prestasi dengan keberhasilannya menyutradari film pendek berjudul Masih Tanda Tanya yang telah diputar di berbagai komunitas pencinta film di tanah air.
Pilihan Editor: Tim PKM UGM Teliti Pengaruh Weton terhadap Capaian Akademik, Ada Tiga Langkah Mitigasi