Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak kalah Bergizi dari Ulat Sagu, Ulat Jerman Berpotensi Jadi Pangan Alternatif

image-gnews
Mahasiswa menunjukkan larva serangga jenis kumbang mealworm atau dikenal dengan sebutan ulat jerman (Zhopobas Morio) untuk bahan pembuatan minyak goreng di Laboratorium Agrokimia Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijala, Malang, Jawa Timur 13 April 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Mahasiswa menunjukkan larva serangga jenis kumbang mealworm atau dikenal dengan sebutan ulat jerman (Zhopobas Morio) untuk bahan pembuatan minyak goreng di Laboratorium Agrokimia Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijala, Malang, Jawa Timur 13 April 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ulat jerman saat ini sedang banyak dibudidayakan. Tren tersebut terjadi bukan tanpa sebab. Selain karena keuntungannya menjanjikan, ulat Jerman juga punya banyak manfaat. Selain bisa mengurai sampah, ulat jerman bisa jadi pakan ternak, bahkan bahan makanan alternatif. 

Ulat jerman adalah larva serangga dari kumbang jenis mealworm. Ulat itu adalah pemakan segala dan berperan sebagai pengurai. Hal tersebut menjadikan ulat Jerman berperan dalam penuntasan masalah sampah organik. Meski bisa terurai, sampah organik yang menumpuk kerap menjadi masalah. 

Saat kejadian tersebut terjadi, peran ulat jerman pun sangat berpengaruh. Sampah organik yang begitu banyak bisa dijadikan pakan ulat jerman. Hal tersebut memberikan banyak keuntungan, diantaranya pemenuhan nutrisi budidaya ulat jerman dan pendaurulangan sampah organik dengan waktu yang lebih cepat. 

Selain dalam skala sampah yang besar, budidaya ulat jerman juga bisa diterapkan pada skala rumah tangga kecil. Produksi sampah organik harian rumah tangga bisa dijadikan pakan ulat jerman dan dapat menambah penghasilan saat masa panen tiba. Tentu solusi yang sangat membantu dalam kehidupan masyarakat hari ini. 

Dilansir dari jurnal tentang ulat jerman arya Fadhli Rohman dan kawan-kawan terbitan Universitas Padjadjaran, larva kumbang Zophobas Morio ini permintaannya meningkat. Hal itu disebabkan kandungan proteinnya yang tinggi bahkan mencapai 46 persen. Tak kalah dari ulat sagu.

Saat ulat jerman dipanen, serangga tersebut dapat digunakan sebagai pakan ternak seperti ikan, ayam, dan lainnya. Nutrisi yang terkandung dalam ulat jerman sangat baik untuk pertumbuhan hewan ternak. Selain itu, budidaya ulat jerman menggunakan sampah organik yang dilakukan mandiri oleh peternak juga bisa menurunkan biaya pakan ternak-ternaknya

Nyatanya ulat jerman bukan hanya menjadi solusi sampah organik atau pakan ternak saja. Dinyatakan juga bahwa serangga ini berpotensi menjadi bahan pangan masa depan. Hal tersebut sudah lama sekali dibuktikan, bahkan dipraktekan. Misalnya saja penggunaan ulat jerman sebagai bahan minyak goreng sudah diteliti sejak 2016 di Laboratorium Agrokimia Fakultas Teknologi Pangan Universitas Brawijaya. Diketahui untuk menghasilkan 100 hingga 150 ml minyak goreng diperlukan 1 kilogram larva ulat jerman. 

Hasil penelitian tersebut menunjukkan gizi yang tinggi dari ulat jerman. Produk minyak goreng berbahan ulat jerman mengandung asam lemak bebas di bawah 0,3 persen, kaya zat besi, omega tiga, dan omega enam. Minyak goreng ulat Jerman juga berguna untuk mengatasi anemia. Hal tersebut menunjukkan semakin mungkin ulat Jerman menjadi makanan alternatif masa depan. Selain mengatasi masalah pangan juga penyelesaian atas masalah lingkungan. 

Pilihan Editor: Viral Siswa SD Bawa Bekal Ulat Sagu, Dosen UM Surabaya: Potensi Pangan Masa Depan

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

1 jam lalu

Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

Program ini memungkinkan Indonesia mandiri untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.


Jokowi Sebut Bantuan Beras Langkah Konkret Ringankan Beban Masyarakat: Patut Disyukuri Lho

13 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi Sebut Bantuan Beras Langkah Konkret Ringankan Beban Masyarakat: Patut Disyukuri Lho

Menurut Jokowi di semua negara sekarang menghadapi kesulitan karena kenaikan harga pangan


Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

1 hari lalu

Pekerja menurunkan sampah dari truk pengangkut di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 7 Agustus 2023. Pemerintah Kabupaten Sleman mengoperasikan TPS Sementara Kalasan selama 45 hari untuk mengatasi permasalahan sampah terkait penutupan TPST Piyungan yang ditutup karena sudah melebihi kapasitas. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.


Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

5 hari lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.


Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

7 hari lalu

Presiden Jokowi saat ditemui di Pasar Baru Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu siang, 8 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.


Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

14 hari lalu

Gerai Super Indo. superindo.co.id
Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.


Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

15 hari lalu

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, Prof. Nancy Dewi Yuliana. Dok Humas IPB University
Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.


Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

18 hari lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.


Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

21 hari lalu

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, usai rapat bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.


Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

26 hari lalu

Direktur ID FOOD Bernadetta Raras saat menjadi pembicara di Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Promoting Women Economic Empowermen Across Agri-Food Chain di Hanoi, Vietnam, 16 April 2024. (ID FOOD)
Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.