TEMPO.CO, Jakarta - Ada begitu banyak program beasiswa yang dapat membantu pembiayaan kuliah para mahasiswa. Baik dari pemerintah, swasta, maupun dari kampus itu sendiri. Umumnya, beasiswa dibuka setiap tahunnya dan kerap sejalan dengan penerimaan mahasiswa baru.
Berbagai beasiswa bergengsi akan segera dibuka pada tahun 2024 mendatang. Ada sejumlah benefit yang ditawarkan untuk mendukung studi para mahasiswa. Apa saja lima beasiswa yang akan buka pada tahun 2024? Simak detailnya di bawah ini.
1. Jardine Scholarship
Beasiswa ini diberikan oleh Jardine Foundation dengan skema beasiswa penuh untuk kuliah di University of Oxford atau University of Cambridge. Jardine Foundation berkolaborasi dengan para mitra untuk memberikan dukungan akses pendidikan tinggi di lebih dari 11 negara. Pendaftaran untuk perkuliahan musim gugur tahun 2025 akan dibuka pada pertengahan bulan Agustus 2024.
Cakupan beasiswa Jardine antara lain:
1. Biaya kuliah yang dibayarkan langsung ke universitas
2. Tunjangan tahunan untuk biaya asrama, penginapan, hingga biaya tak terduga lainnya
3. Biaya UK Immigration Health Surcharge
4. Tiket pesawat kelas ekonomi pulang-pergi
5. Kesempatan magang ketika musim panas yang diadakan oleh Jardine Matheson Group
6. Berelasi dengan akademi dan alumni.
2. MEXT Scholarship
Beasiswa penuh satu ini diberikan oleh Pemerintah Jepang. MEXT Scholarship terdiri dari beasiswa diploma, sarjana, hingga pascasarjana. Ada tujuh jenis program Beasiswa Pemerintah Jepang atau yang disebut Monbukagakusho. Mulai dari beasiswa untuk mahasiswa peneliti, mahasiswa pendidikan guru, mahasiswa sarjana, mahasiswa studi Jepang, mahasiswa perguruan tinggi teknologi, mahasiswa pelatihan khusus, hingga mahasiswa Young Leaders Program. Besaran beasiswa yang akan diterima per bulan sekitar Rp 15 juta.
3. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
Beasiswa LPDP tahap 1 biasanya dibuka pada awal tahun. Artinya, beasiswa ini akan dibuka dalam hitungan bulan ke depan. Bantuan pendidikan lewat skema LPDP disalurkan melalui empat jenis program beasiswa. Ada Beasiswa Umum, Beasiswa Afirmasi, Beasiswa Targeted, dan Beasiswa Kolaborasi. LPDP merupakan salah satu beasiswa pascasarjana dari pemerintah Indonesia yang memiliki banyak peminat.
Adapun biaya yang akan ditanggung oleh beasiswa ini meliputi dana pendidikan dan dana pendukung. Dana pendidikan mencakup dana pendaftaran, biaya semester, tunjanhan buku, dana penelitian tugas akhir, dana seminar dan publikasi jurnal internasional. Sementara itu, dana pendukung berupa dana transportasi, aplikasi visa, asuransi kesehatan, dana kedatangan, dana lomba internasional, tunjangan keluarga, hingga dana darurat.
4. Global Korea Scholarship (GKS)
GKS merupakan program beasiswa penuh yang dikelola oleh National Institute for International Education, yakni lembaga eksekutif di bawah Kementerian Pendidikan Korea Selatan. Beasiswa ini diberikan oleh Pemerintah Korea Selatan bagi mahasiswa internasional yang ingin kuliah di korea. Baik dari jenjang D2, S1, S2, sampai S3.
GKS menanggung sejumlah pembiayaan seperti:
1. Tiket pesawat pulang-pergi Indonesia – Korea pada awal dan akhir masa beasiswa
2. Tunjangan awal saat pertama kali tiba di Korea
3. Tunjangan per bulan untuk masing-masing jenjang studi
4. Tunjangan penelitian sebesar per semester
5. Biaya belajar bahasa Korea
6. Tanggungan penuh biaya perkuliahan
7. Penggantian biaya cetak tesis dan disertasi
8. Asuransi kesehatan
9. Hibah kemampuan bahasa Korea bagi penerima beasiswa GKS pada level 5 dan 6
10. Hibah penyelesaian beasiswa bagi yang ingin kembali ke negara asal setelah menyelesaikan masa studi di Korea.
5. Ajinomoto Scholarship
Beasiswa ini diberikan oleh PT Ajinomoto Indonesia melalui Ajinomoto Foundation. Ajinomoto Scholarship khusus bagi calon mahasiswa program pascasarjana dari Indonesia. Setidaknya ada tujuh pilihan universitas di Jepang yang dibuka melalui beasiswa ini, antara lain:
1. Universitas Tokyo
2. Universitas Kyoto
3. Universitas Nagoya
4. Institut Teknologi Tokyo
5. Universitas Ochanomizu
6. Universitas Waseda
7. Universitas Nutrisi Kagawa.
Pilihan Editor: Mengenal Gagal Ginjal Kronis, Penyakit yang Diderita Lukas Enembe Sebelum Meninggal
