Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terancam Punah, 6 Jenis Kucing Hutan di Indonesia ini Tak Boleh Dipelihara

image-gnews
Kucing hutan (Prionailurus bengalensis). ANTARA/Regina Safri
Kucing hutan (Prionailurus bengalensis). ANTARA/Regina Safri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kucing Hutan atau Kucing Kuwuk (Prionailurus bengalensis) adalah kucing liar kecil Asia dan banyak ditemukan di kawasan hutan. Pada tahun 2022, kucing hutan telah terdaftar dalam spesies Risiko Rendah oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Terancamnya populasi kucing hutan disebabkan oleh hilangnya habitat dan perburuan liar. Persebaran kucing hutan dari wilayah Amur di Timur Jauh Rusia sampai ke Semenanjung Korea, China, Indochina, Subkontinen India, Pakistan, Filipina, dan Indonesia. Dilansir dari ksdae.menlhk.go.id, inilah 6 jenis kucing hutan di Indonesia yang populasinya sedang terancam: 

1. Macan Dahan Benua

Macan Dahan Benua adalah spesies kucing hutan dari Asia. Kucing liar dengan nama ilmiah Neofelis nebulosa ini merupakan kucing dengan tubuh berukuran sedang dengan panjang sekitar 95 cm.

Habitat alami macan dahan benua adalah kawasan hutan hujan dataran rendah. Kucing ini adalah predator nokturnal atau aktif pada malam hari. Kucing itu kerap berburu burung, ular, bekantan, dan mamalia kecil. Tubuh macan dahan benua ditumbuhi bulu dengan warna dan corak mirip ular sanca.

2. Macan Dahan Kalimantan

Sejak tahun 2006, pembagian jenis spesies macan dahan Kalimantan dipisahkan dari kerabat dekatnya macan dahan benua. Macan dahan Kalimantan (Neofelis diardi) berada dalam kondisi rentan terhadap kepunahan oleh IUCN. Menurut perkiraan, populasi macan dahan kurang dari 10.000 individu dewasa dan cenderung selalu menurun setiap tahunnya.

Kucing ini memiliki gigi taring terpanjang dibandingkan spesies kucing hutan lainnya. Panjang tubuh macan dahan kalimantan sekitar 90 cm dengan postur kekar. Kucing hutan ini merupakan hewan penyendiri sehingga sulit diketahui kebiasaannya di alam liar.

3. Kucing Emas Asia

Kucing Emas Asia (Pardofelis marmorata, syn. Felis marmorata). atau disebut kucing temminck ini tubunya berukuran sedang. Di alam liar, jenis kucing hutan dari Asia Tenggara ini masuk dalam status rentan akibat perburuan dan hilangnya habitat. Perlu diketahui, hutan di Asia Tenggara merupakan hutan dengan laju deforestasi tercepat di dunia.

Kucing ini tersebar di seluruh kawasan Asia Tenggara, mulai dari Tibet, Nepal, India, Myanmar, Thailand, China Selatan, Malaysia dan Indonesia, khususnya daerah Sumatera. Habitat kucing emas asia berupa hutan berbatu, hutan hujan tropis dan subtropis.

4. Kucing Batu

Kucing batu adalah kucing liar kecil yang hidup di hutan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Oleh IUCN, Pardofelis marmorata dimasukkan sebagai spesies yang rentan punah pada tahun 2002 dengan populasi kurang dari 10.000 kucing batu dewasa. Spesies ini dianggap memiliki garis keturunan dari kucing besar (Pantherine).

5. Kucing Congkok

Kucing kuwuk atau kucing congkok (Prionailurus bengalensis) adalah kucing liar yang berasal dari Asia Selatan, Asia Tenggara dan Asia Timur. Penyebarannya yang luas menjadikannya masuk dalam kategori spesies dengan ancaman punah berisiko rendah oleh oleh IUCN.

Memiliki ciri tubuh berbintik seperti macan tutul, sehingga sering disebut sebagai leopard cat. Sebaran habitat kucing congkok meliputi Rusia, Korea, China, Indochina, Pakistan, Filipina dan wilayah Sunda di Indonesia dengan menghuni hutan hujan tropis dan hutan gugur.

6. Kucing Merah Kalimantan

Kucing merah (Pardofelis badia) adalah kucing liar endemik dari Kalimantan. Pada tahun 2002, IUCN mengklasifikasikan spesies kucing ini ke dalam status terancam punah dengan populasi kurang dari 2.500 ekor.

Pilihan Editor: 15 Hewan Punah yang Muncul Kembali

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koalisi Perlindungan Satwa Global Desak KLHK Hentikan Ekspor Monyet Ekor Panjang

34 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Koalisi Perlindungan Satwa Global Desak KLHK Hentikan Ekspor Monyet Ekor Panjang

Koalisi perlindungan hewan seluruh Asia melayangkan surat kepada KLHK. Menuntut penghentian ekspor monyet ekor panjang yang terancam punah.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

48 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Asal-usul Hari Primata Nasional

30 Januari 2024

Seniman Wanggi Hoed bersama Koalisi Primates Fight Back melakukan aksi teatrikal di Car Free Day kawasaki Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu, 28 Januari 2024. Aksi tersebut dalam rangkaian Hari Primata Indonesia dengan mensosialisasikan sekaligus menyadarkan kepada masyarakat tentang isu eksploitasi monyet, selain itu mereka juga menuntut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menetapkan monyet ekor panjang dan beruk sebagai satwa dilindungi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Asal-usul Hari Primata Nasional

Hari primata merupakan salah satu kampanye untuk menjaga populasi hewan tersebut.


Mengenali 5 Jenis Serigala di Berbagai Negara

15 Januari 2024

Ras anjing serigala Cekoslowakia ini dikembangkan sebagai anjing penyerang untuk kegunaan dalam Operasi Khas ketentaraan yang dilakukan oleh Tentara Cekoslowakia, tetapi kemudian juga digunakan dalam pencarian dan penyelamatan, pelacakan, penggembalaan, ketangkasan, kepatuhan, dan pemburuan. Harga anjing yang memiliki berat normal sekitar 26 kg dan tinggi sekitar 65 sentimeter ini bisa mencapai 80 hingga 133 juta rupiah. luxxory.com
Mengenali 5 Jenis Serigala di Berbagai Negara

Serigala abu-abu tergolong hewan liar besar


5 Jenis Ular Laut yang Harus Diwaspadai saat Snorkeling

7 Januari 2024

Wisatawan melakukan selam permukaan (snorkeling) di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu 9 September 2023. Sudin Parekraf Kepulauan Seribu.mencatat ada 295.221 wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Kepulauan Seribu sepanjang Januari hingga Agustus 2023, kunjungan tersebut meningkat karena promosi media sosial serta program hiburan lainnya yang dilakukan pihak Pemprov DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
5 Jenis Ular Laut yang Harus Diwaspadai saat Snorkeling

Saat snorkeling, sejumlah hewan yang bersembunyi di dalam terumbu karang harus diwaspadai terutama ular laut yang beracun.


10 Jenis Kura-Kura yang Dilindungi di Indonesia

3 Januari 2024

Petugas menunjukkan kura-kura leher ular (Chelodina mccordi) atau dikenal pula kura-kura rote yang baru dipulangkan dari Singapura di tempat karantina milik Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur di Kota Kupang, Kamis 23 September 2021. Jenis hewan ini telah dinyatakan kritis di habitat liarnya karena diperjualbelikan. (ANTARA/Kornelis Kaha)
10 Jenis Kura-Kura yang Dilindungi di Indonesia

Sebagai negara di wilayah tropis, Indonesia memiliki beragam flora dan fauna, salah satunya kura-kura. Berikut daftar kura-kura yang dilindungi di Indonesia.


4 Fakta Menarik Ikan Napoleon, Penyelamat Terumbu Karang dan Ganti Kelamin Sepanjang Hidup

10 Desember 2023

Ikan Napoleon. divetrip.com
4 Fakta Menarik Ikan Napoleon, Penyelamat Terumbu Karang dan Ganti Kelamin Sepanjang Hidup

Ikan Napoleon si penyelamat terumbu karang terancam punah. Jumlahnya terus menurun setiap tahun.


Hilang Selama 62 Tahun, Mamalia Ini Kembali Ditemukan di Papua

12 November 2023

Temuan kembali echidna paruh panjang attenborough yang didapatkan dari video kamera jebakan di Pegunungan Cyclops, Papua. Dokumentasi: BRIN.
Hilang Selama 62 Tahun, Mamalia Ini Kembali Ditemukan di Papua

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan mamalia yang sudah hilang sejak puluhan tahun lalu, echidna paruh panjang attenborough.


Heboh Youtuber Temukan dan Pindahkan Burung Kuau Raja yang Hampir Terancam Punah

4 November 2023

Konten kreator @jaguarsniperkicau272 saat menangkap satwa liar yang dilindungi burung Kuau Raja untuk dipindahkan ke hutan yang lebih luas. (ANTARA/HO/Tangkapan layar Youtuber jaguarsniperkicau272)
Heboh Youtuber Temukan dan Pindahkan Burung Kuau Raja yang Hampir Terancam Punah

Heri Tarmizi, peneliti burung dari Kelompok Studi Lingkungan Hidup membantah bahwa burung kuau raja berstatus punah.


Riset BRIN: Perubahan Iklim Sebabkan Tumbuhan Punah

22 Oktober 2023

Tanaman tembakau layu dan rusak akibat terlalu banyak terkena air hujan. TEMPO/Ishomuddin
Riset BRIN: Perubahan Iklim Sebabkan Tumbuhan Punah

BRIN menyatakan perubahan iklim yang memicu kenaikan karbon hingga suhu air laut menjadi salah satu faktor punahnya tumbuhan.