Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Jenis Kura-Kura yang Dilindungi di Indonesia

image-gnews
Petugas menunjukkan kura-kura leher ular (Chelodina mccordi) atau dikenal pula kura-kura rote yang baru dipulangkan dari Singapura di tempat karantina milik Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur di Kota Kupang, Kamis 23 September 2021. Jenis hewan ini telah dinyatakan kritis di habitat liarnya karena diperjualbelikan. (ANTARA/Kornelis Kaha)
Petugas menunjukkan kura-kura leher ular (Chelodina mccordi) atau dikenal pula kura-kura rote yang baru dipulangkan dari Singapura di tempat karantina milik Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur di Kota Kupang, Kamis 23 September 2021. Jenis hewan ini telah dinyatakan kritis di habitat liarnya karena diperjualbelikan. (ANTARA/Kornelis Kaha)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai negara dengan kekayaan flora dan fauna, terdapat banyak jenis hewan yang beragam Indonesia. Kura-kura misalnya, terdapat banyak jenis yang tersebar di indonesia. Namun beberapa jenis sudah mulai langka. Bahkan jumlahnya terus bertambah. 

Dilansir dari berbagai sumber, sedikitnya ada 14 jenis kura-kura yang dilindungi. Perlindungan terhadap hewan amfibi tersebut termuat dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi. Berikut 10 diantaranya: 

1. Kura-kura Ambon (Cuora amboinensis)

Dikutip dari internationalanimalrescue.com, kura-kura ini tergabung dalam famili geomydidae. Kura-kura ini cukup dikenal oleh banyak orang karena persebarannya yang juga ada pada banyak wilayah. Kura-kura ini tersebar di Sulawesi, Maluku, Sumatera, Natuna, Jawa, Kalimantan, Bali, Sumbawa, dan Timor.

2. Kura-kura Forsteni (Indotestudo forstenii)

Kura-kura dari famili testudinidae ini biasa disebut sebagai baning dan merupakan satwa endemik Sulawesi. Pada masyarakat etnis Kalili, kura-kura forsteni ini memiliki nama lain, yaitu bantiluku. Kura-kura ini termasuk dalam kategori terancam dengan level kritis (critically endangered) pada IUCN dan appendiks II pada CITES.

3. Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon Yuwonoi)

Kura-kura dari famili geoemydidae ini merupakan satwa endemik pulau Sulawesi yang memiliki status konservasi critically endangered pada IUCN dan dikategorikan pada apendiks II pada CITES. Dewasa ini, populasi kura-kura hutan sulawesi kian menurun karena tingkat kerusakan alam dan habitatnya yang juga kian tinggi.

4. Kura-kura Moncong Babi (Carettochelys insculpta)

Kura-kura ini memang memiliki moncong yang mirip dengan babi. Selain itu, kura-kura ini juga dijuluki sebagai fly river turtle yang lagi-lagi julukannya didasari oleh morfologi yang dimilikinya. Keempat tangannya memiliki bentuk seperti sayap atau sirip renang seperti pada penyu laut. Kura-kura ini adalah satwa endemik Papua yang banyak ditemukan di sungai-sungai di Irian Jaya, yaitu di daerah Danau Jamur hingga daerah Merauke. Sebarannya saat ini telah sampai ke Australia bagian utara.

5. Kura-kura Leher Ular Rote (Chelodina mccordi)

Kura-kura ini merupakan hewan endemik Pulau Rote. Kura-kura ini memiliki leher yang cukup panjang menyerupai ular sehingga biasa disebut kura-kura leher ular rote. Dikutip dari kuranesia.com, sayangnya populasi kura-kura leher ular rote ini sudah sangat terancam punah. Kini, keberadannya tak bisa ditemukan lagi di danau-danau yang ada di Pulau Rote.

6. Biuku (Batagur baska)

Biuku memiliki pesona yang sangat menarik. Warnanya hitam legam dan mengkilat di seluruh bagian tempurungnya. Bentuk tubuhnya memanjang. Hal yang paling menarik ialah biuku merupakan kura-kura semi-aquatic yang mampu tumbuh sangat besar. Panjang postur tubuhnya bahkan bisa mencapai 70-80 cm

7. Beluku atau Tuntong (Callagur borneoensis)

Kura-kura ini memiliki habitat di muara sungai hingga sejauh 4-5 km ke arah hulu yang masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Tuntong laut kini termasuk salah satu kura-kura yang terancam punah. Selain karena perburuan tuntong laut untuk dijadikan hewan peliharaan, pengambilan telur kura-kura ini untuk dikonsumsi juga marak dilakukan.

8. Baning Cokelat (Manouria emys)

Baning cokelat dikenal pula dengan sebutan kura-kura emys atau kura-kura kaki gajah. Di Indonesia, habitat alami kura-kura ini berada di Pulau Kalimantan. Kura-kura emys ini biasanya tinggal di dalam pedalaman hutan. Makanannya berupa dedaunan, rumput, buah-buahan hutan, dan bunga-bunga liar.

9. Kura-kura Leher Ular Papua (Chelodina novaeguineae)

Pulau Papua juga mempunyai kura-kura endemik berleher panjang. Namanya yaitu kura-kura leher ular papua. Tergolong sebagai kura-kura semi-aquatic, kura-kura ini biasanya hidup di perairan tawar yang dangkal meliputi sungai dan danau. Di habitat alaminya, kura-kura leher ular papua ini biasa memakan ikan, cacing, jangkrik, udang, dan serangga-serangga kecil yang hidup di air.

10. Kura-kura Matahari (Heosemys spinosa)

Kura-kura ini juga dijuluki sebagai spiny turtle karena tepian tempurungnya yang berbentuk duri (spine). Kura-kura ini tersebar di Kalimantan, Sumatera, Riau, Bangka Belitung, Natuna, Nias, Malaysia, bahkan hingga Thailand. Kura-kura asal Indonesia ini merupakan hewan herbivora yang hidup di habitat dengan sungai-sungai dengan kedalaman air dangkal. Satwa ini telah dikategorikan sebagai satwa terancam (endangered) oleh IUCN atau selangkah lagi ke tahap terancam punah.

Pilihan Editor: 15 Hewan Punah yang Muncul Kembali

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

4 hari lalu

Penyidik KLHK Wilayah Sulawesi melakukan pelimpahan kasus perdagangan satwa dilindungi dengan tersangka SJ (47) dan FN (22) beserta barang bukti berupa 56 ekor burung dilindungi. Dok. Humas KLHK
Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

6 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

19 hari lalu

Anak badak jawa yang lahir di Taman Nasional Ujung Kulon dan tertangkap kamera jebak pada Maret 2021. (ANTARA/HO-KLHK)
Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

32 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


Koalisi Perlindungan Satwa Global Desak KLHK Hentikan Ekspor Monyet Ekor Panjang

34 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Koalisi Perlindungan Satwa Global Desak KLHK Hentikan Ekspor Monyet Ekor Panjang

Koalisi perlindungan hewan seluruh Asia melayangkan surat kepada KLHK. Menuntut penghentian ekspor monyet ekor panjang yang terancam punah.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

34 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Jalan-jalan ke Kampung Halaman Ellyas Pical, Banyak yang Indah di Saparua Maluku Tengah

42 hari lalu

Ellyas Pical. TEMPO
Jalan-jalan ke Kampung Halaman Ellyas Pical, Banyak yang Indah di Saparua Maluku Tengah

Kampung halaman petinju legendaris Ellyas Pical di Saparua, Maluku Tengah memiliki beragam destinasi wisata unggulan. Apa saja?


KLHK Lepas Liar Elang Bondol di Taman Wisata Alam di Kota Palembang

52 hari lalu

Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK, Laksmi Wijayanti dan Plh Sekda dan Ketua DPRD Sumsel melakukan pelepasliaran Elang Bondol di Taman Wisata Alam Punti Kayu, Palembang, Kamis, 7 Maret 2024. Elang Bondol masuk dalam kategori dilindungi. TEMPO/Parliza Hendrawan
KLHK Lepas Liar Elang Bondol di Taman Wisata Alam di Kota Palembang

Pelepasliaran seekor elang bondol itu dilakukan bersamaan dengan penanaman 400 pohon serentak di taman wisata alam itu.


Tersangka Perdagangan Satwa Dilindungi Ditangkap dengan Barang Bukti 6 Bekantan

52 hari lalu

Tersangka penjualan satwa liar yang ditangkap Penyidik Balai Gakkum LHK Wilayah Kalimantan dan dititipkan di Rumah Tahanan Negara Polres Samarinda. Dok. Humas KLHK
Tersangka Perdagangan Satwa Dilindungi Ditangkap dengan Barang Bukti 6 Bekantan

Selain bekantan, ada satwa dilindungi lainnya yakni 3 kucing hutan, 1 lutung kelabu, dan 3 monyet ekor panjang.


Indonesia Belum Menetapkan Monyet Ekor Panjang Sebagai Satwa Dilindungi, Ada Apa?

55 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Indonesia Belum Menetapkan Monyet Ekor Panjang Sebagai Satwa Dilindungi, Ada Apa?

Monyet ekor panjang merupakan jenis satwa yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.