Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

image-gnews
Sebuah asteroid kecil melewati atmosfer Bumi terlihat di Surrey, Inggris 13 Februari 2023. Asteroid kecil berukuran 1 meter, yang saat ini ditunjuk sebagai Sar2667, meledak setelah memasuki atmosfer bumi. Twitter/@KadeFlowers/via REUTERS
Sebuah asteroid kecil melewati atmosfer Bumi terlihat di Surrey, Inggris 13 Februari 2023. Asteroid kecil berukuran 1 meter, yang saat ini ditunjuk sebagai Sar2667, meledak setelah memasuki atmosfer bumi. Twitter/@KadeFlowers/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya. Beberapa dari asteroid ini pernah teramati di masa lampau, lalu kini hilang dari pengamatan. Asteroid adalah benda luar angkasa yang terdiri dari bebatuan, memiliki kawah atau lubang di dalamnya, dan berputar dan mengorbit pada matahari.

Pada 66 juta tahun yang lalu, bumi dihantam oleh asteroid seukuran kota. Dampaknya melepaskan energi yang setara dengan ledakan 71 triliun ton trinitrotoluene (TNT). Menurut Live Science, ledakan tersebut menimbulkan bekas seluas 100 mil di lokasi jatuhnya. Hingga kini jejaknya pun masih membekas dan berada di Semenanjung Yucatan, Meksiko.

Akibat dampaknya yang besar, asteroid ini dikenal dengan tumbukan Chicxulub. Salah satu dampak dari hantaman ini menyebabkan kematian dinosaurus nonavian bersamaan dengan hilangnya tiga perempat spesies bumi. Kejadian ini disebut dengan kepunahan Kapur-Paleogen.

Berkaca dari fenomena asteroid yang membawa dampak besar bagi bumi, Pusat Studi Objek Dekat Bumi atau CNEOS NASA membuat sistem pemantauan dampak Sentry. Alat ini melakukan analisis jangka panjang terhadap kemungkinan orbit asteroid yang berpotensi membahayakan di masa depan.

Pemantauan melalui Sentry CNEOS NASA menemukan lima asteroid yang berisiko memberikan dampak terbesar bagi bumi. Kendati demikian, peluang bertambahnya daftar asteroid berbahaya masih mungkin terjadi karena itulah penelitian dan pemantauan terus dilakukan.

1. Asteroid Bennu

Bennu adalah nama untuk asteroid yang ditemukan pada tahun 1999, ukurannya 0,30 mil dengan massa 74 juta ton. Asteroid ini berada dekat bumi dan berisiko untuk merusak bumi bila terjadi tabrakan. Berdasarkan penelitian NASA, peluang asteroid Bennu untuk menghantam bumi diprediksi terjadi pada ratusan tahun di masa depan. Ilmuwan memperkirakan tabrakan akan terjadi 24 September 2182. Perhitungan risikonya berada di 0,037 persen untuk kemungkinan menghantam bumi.

Walaupun peluang asteroid Bennu menghantam bumi masih jauh di masa depan, para ilmuwan tetap mempelajarinya dan mengirim pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx NASA untuk mengambil sampel Bennu, lalu dianalisis oleh tim peneliti dari seluruh dunia.

Hasil riset NASA memperkirakan bila Bennu menghantam bumi, akan melepaskan energi yang setara dengan ledakan 1,4 miliar ton TNT. Kerusakannya bersifat regional dan tidak berpotensi menyebabkan kehancuran global.

2. Asteroid 29075 atau 1950 DA

Asteroid jenis ini ditemukan pada awal Februari 1950, lalu hilang dari pemantauan dan kembali muncul 50 tahun setelahnya. Asteroid 1950 DA paling berisiko kedua setelah Bennu. Komposisinya diyakini para ilmuwan terdiri dari tumpukan puing-puing lepas dengan kandungan besi serta nikel yang tinggi. Ukuran dari asteroid 1950 terpantau 0,81 mil atau setara dengan 1,3 kilometer, massanya 78 juta ton.

Peluang asteroid 1950 DA menghantam bumi adalah 0,0029 persen, diprediksi akan terjadi pada 16 Maret 2880. Bila asteroid jenis ini menghantam bumi, maka energi yang dihasilkannya setara dengan 75 miliar ton TNT. Kondisi tersebut cukup untuk memicu bencana global dan berpotensi memusnahkan umat manusia.

3. Asteroid TL4 2023

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilmuwan menemukan keberadaan asteroid TL4 2023 pada tahun 2023. Ukurannya setara dengan 0,33 kilometer dengan massa 47 juta ton. Walau baru ditemukan di 2023, asteroid ini diprediksi memiliki potensi berbahaya bagi bumi. Berdasarkan pengamatan NASA pada 8 hingga 19 Oktober 2023, peluang asteroid TL4 2023 menghantam bumi adalah 0,00055 persen, diperkirakan terjadi pada 10 Oktober 2119.

Dampak dari ledakan asteroid TL4 2023 bila menghantam bumi, diperkirakan melepaskan energi setara dengan ledakan 7,5 miliar ton TNT. Risiko ini lebih kecil dibanding 1950 DA dan Bennu.

4. Asteroid FT3 2007

Memiliki ukuran sekitar 0,37 kilometer dengan massa 54 juta ton. Asteroid ini didefinisikan sebagai asteroid yang hilang, sebab para astronom belum pernah melihatnya lagi sejak awal pengamatan di tahun 2007. Kendati hilang, peluang untuk asteroid FT3 2007 berada di 0,0000096 persen untuk menabrak bumi. Ilmuwan memperkirakan tabrakan itu akan terjadi di 3 Maret 2030.

Terdapat dua prediksi untuk Asteroid FT3 2007 menghantam bumi. Beberapa ilmuwan berpendapat terjadi di tahun 2030, namun sebagian yang lain mencatat kalau asteroid ini akan menabrak bumi pada 5 Oktober 2024. Bila di tahun 2024 dan 2030 Asteroid FT3 2007 menabrak bumi, maka peluang energi yang dilepaskannya setara dengan 2,6 miliar ton TNT. Kondisi ini disebut mampu menyebabkan kerusakan regional yang besar, namun tidak memicu bencana global.

5. Asteroid 1979 XB

Asteroid terakhir yang berpeluang menghancurkan bumi adalah 1979 XB. Namun keberadaan asteroid jenis ini sudah hilang sejak 40 tahun yang lalu, sehingga para ilmuwan belum bisa memahami orbitnya dengan jelas. Kendati demikian, ilmuwan CNEOS NASA memprediksi peluang asteroid 1979 XB menabrak bumi berada di 0,000055 persen. Diprediksi terjadi pada 14 Desember 2113 dengan daya ledak 30 miliar ton TNT.

Apakah Prediksi untuk Hancurnya Bumi dengan 5 Asteroid Sahih?

Penelitian soal serangan asteroid tersebut memang dinilai menakutkan, terutama untuk keberlangsungan hidup umat manusia. Namun semua batuan luar angkasa yang diprediksi ilmuwan tersebut, berada di daftar nol atau putih.

Laporan Live Science menuliskan bahwa zona putih menunjukkan nol risiko dampak atau setidaknya risikonya sangat rendah. Tingkat ini tidak hanya berlaku untuk asteroid, namun juga benda-benda kecil dari luar angkasa yang terbakar di atmosfer.

Ditambah lagi, saat ini tidak ada objek Sentry Risk yang berada pada level O, seperti halnya asteroid Bennu dan 1950 DA. Dua benda luar angkasa ini tidak memiliki peringkat karena perkiraan dampaknya terjadi lebih dari 100 tahun ke depan. 

Hasil riset tersebut juga sejalan dengan pernyataan NASA yang mencatat bahwa tidak ada ancaman signifikan selama seratus tahun ke depan. Walau demikian, para ilmuwan tetap skeptis dan terus melakukan penelitian mengenai objek luar angkasa yang berpotensi membawa bahaya bagi bumi. Oleh karena itu CNEOS selalu waspada dan melakukan pemantauan pada asteroid yang berada dekat bumi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

3 jam lalu

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

4 hari lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.


Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

19 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.


Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

19 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

22 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

28 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.


Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

36 hari lalu

Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.
Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

Umat Islam yang tinggal di negara-negara belahan bumi bagian utara harus berpuasa relatif lebih lama daripada bumi bagian selatan.


SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

40 hari lalu

Pesawat ruang angkasa SpaceVIP yang akan membawa enam penumpang makan di atmosfer Bumi (Instagram/@restaurantalchemist)
SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

Bukan hanya perjalanan ke ruang angkasa yang spesial, makanan yang disajikan pun istimewa hasil kolaborasi dengan chef restoran Bintang Michelin.


Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Ilustrasi asteroid. youtube.com
Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.


Ratusan Anak Muda di Jawa Barat Bahas Krisis Iklim di Festival Bumi Suaka 2023

18 Desember 2023

Kerusakan lingkungan di tambang pasir gunung di Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/1). Kegiatan tambang ilegal ini semakin meluas dan mengancam rusaknya lingkungan di kawasan Bandung Barat. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam. TEMPO/Prima Mulia
Ratusan Anak Muda di Jawa Barat Bahas Krisis Iklim di Festival Bumi Suaka 2023

Kegiatan ditujukan untuk membahas kontribusi anak muda dalam mendukung isu lingkungan dan mendorong kesadaran dampak krisis iklim.