Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serbuan Semut Invasif Bisa Mengubah Menu Makan Malam Singa

Reporter

Editor

Dody Hidayat

image-gnews
Ilustrasi semut drakula. pinimg.com
Ilustrasi semut drakula. pinimg.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKedigdayaan semut bukan hanya berlaku di dunia fabel. Kenyataannya, di Kawasan Pelestarian Ol Pejeta di Laikipia, Kenya, kawanan semut kepala besar yang invasif telah memaksa singa mengubah menu makan malamnya. Meskipun hal itu tidak secara langsung. Kesimpulan itu dituliskan oleh ahli ekologi margasatwa Jacob R. Goheen dan koleganya dari University of Wyoming, Amerika Serikat, dalam makalah yang dipublikasikan di jurnal Science, Kamis, 25 Januari 2024.

Goheen selama 15 tahun terakhir meneliti simbiosis mutualisme antara semut akasia (Crematogaster sp.) dan pohon akasia duri bersiul (Vachellia drepanolobium). Diketahui, akasia duri memberikan domatia atau ruangan antara dua pangkal durinya sebagai sarang untuk ratu semut dan koloninya. Sementara semut akasia melindungi pohon akasia duri ketika gajah akan memakannya. Begitu gajah menyentuh tanaman itu dengan belalainya, semut akasia langsung mengerubutinya.

Namun, sejak semut kepala besar (Pheidole megacephala) menginvasi sabana, pohon akasia duri bersiul kehilangan pelindung. Kawanan semut kepala besar yang berukuran lebih kecil itu menyerang dan membunuh semut akasia yang berukuran lebih besar. Tidak ada penjaga membuat gajah leluasa memakan pohon duri bersiul. Tak hanya memakannya, gajah juga merontokkan pohon tersebut sehingga padang rumput menjadi lebih terbuka. 

Kondisi tutupan pohon di sabana yang jarang ini menyulitkan singa berburu makanan favoritnya, yaitu zebra. Singa mengandalkan tutupan pohon untuk menerkam zebra yang malang di dekatnya. Dengan jarak padang yang rendah tingkat keberhasilan singa menangkap zebra adalah 62 persen. Sedangkan ketika visibilitas tinggi, peluang singa menjatuhkan zebra turun menjadi 22 persen. Karena sulit berburu zebra, singa pun beralih ke kerbau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ihwal perubahan menu makan singa ini, khusus dikaji Goheen selama tiga tahun. Berdasarkan pengamatannya, menu zebra untuk singa menurun dari 67 persen menjadi 42 persen. Sebaliknya, menu kerbau meningkat dari nol menjadi 42 persen selama periode penelitian. “Kerbau besar dan tangkas. Jika singa memburunya kemungkinan terluka,” kata Goheen seperti dikutip dari ScienceNews, 25 Januari 2024.

Menurut Emilio Bruna, ahli ekologi tumbuhan dari University of Florida, Amerika Serikat, mengatakan, studi ini menunjukkan gangguan terhadap simbiosis mutualisme dapat memiliki dampak menyebar ke spesies lain di dalam komunitas. “Dampak itu bisa tak terduga dan tak langsung,” ujanya. Bruna menyarakan para ekolog untuk mencari bentuk simbiosis mutualisme lain yang serupa ini. “Hubungan khusus tunggal ini menjadi dasar ekosistem dan bisa menyebabkan pergeseran di seluruh sabana.”


Pilihan Editor: 10 Cara Mengusir Semut Supaya Tidak Mengerubungi Makanan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Traveler Wanita Ini Terkejut Penginapannya Tiba-tiba Dipenuhi Ribuan Semut

28 hari lalu

Semut memenuhi sudut kamar mandi sebuah penginapan di Vietnam. (TikTok.com/@travelingchica)
Traveler Wanita Ini Terkejut Penginapannya Tiba-tiba Dipenuhi Ribuan Semut

Seorang traveler menceritakan kejadian unik, tiba-tiba kamar mandi penginapannya dipenuhi ribuan semut


Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

33 hari lalu

Petugas mendeteksi bangkai gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di area perkebunan warga KM 35 Dusun Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Senin 25 Maret 2024. Pembedahan gajah jantan yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut untuk mengambil sejumlah sampel organ dalam tubuh gajah dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA FOTO/Rahmad
Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.


5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

41 hari lalu

Tim dari BKSDA sedang memeriksa kematian seekor anak gajah di Desa Gampong Baroh Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Kredit: ANTARA/HO
5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya


Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

42 hari lalu

Kondisi gajah bernama Rahman yang mati dengan satu gading patah di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Dengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo berkurang satu menjadi 9 ekor. Foto: BKSDA
Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kematian seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Januari lalu


Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

21 Februari 2024

Dua ekor anak singa Afrika (Panthera leo), Baha dan Gia beristirahat bersama induk mereka di Bandung Zoological Garden, Jawa Barat, Senin, 3 Januari 2022. Anak singa berkelamin jantan dan betina tersebut lahir dari indukan bernama Tera dan Melin. TEMPO/Prima Mulia
Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

Seekor singa jantan membunuh penjaga yang telah merawatnya dari bayi saat sedang diberi makan.


Reforestasi IKN Nusantara, Pemerintah Siapkan 15 Hingga 25 Juta Bibit Pohon per Tahun

18 Februari 2024

Pekerja merawat bibit berbagai jenis pohon di persemaian transit pusat Persemaian Mentawir di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis 18 Agustus 2022. Pembangunan pusat persemaian bibit tanaman di lahan seluas 120 hektare tersebut dapat memproduksi hingga 15 juta bibit benih pohon dalam satu tahun yang difungsikan untuk program rehabilitasi hutan dan lahan di sekitar IKN Nusantara. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Reforestasi IKN Nusantara, Pemerintah Siapkan 15 Hingga 25 Juta Bibit Pohon per Tahun

Bambang Susantono mengatakan kawasan hutan yang digunakan untuk membangun IKN adalah hutan produksi.


Harimau dan Gajah Terlihat Lintasi Jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Akan Lakukan Langkah Ini

13 Februari 2024

Wisatawan melihat langsung gajah terlatih di Unit Konservasi Gajah Pemerihan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung, beberapa waktu yang lalu. TNBBS sering dijadikan objek penelitian oleh belasan kampus di Jawa dan Sumatra. TEMPO/Parliza Hendrawan
Harimau dan Gajah Terlihat Lintasi Jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Akan Lakukan Langkah Ini

Setelah ada laporan harimau dan gajah melintasi jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan mempertimbangkan untuk memasang kandang penjebak.


Manfaat Pohon Bidara Menurut Islam, Salah Satunya Mengusir Makhluk Halus

6 Februari 2024

Pohon bidara memiliki banyak manfaat, salah satunya mengusir makhluk halus. Ini manfaat pohon bidara lainnya di bidang kesehatan. Foto: Canva
Manfaat Pohon Bidara Menurut Islam, Salah Satunya Mengusir Makhluk Halus

Pohon bidara memiliki banyak manfaat, salah satunya mengusir makhluk halus. Ini manfaat pohon bidara lainnya di bidang kesehatan.


Top 3 Tekno: Masyarakat Adat dan Pilpres 2024, Unair dan Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

4 Februari 2024

Masyarakat Hukum Adat (MHA) Mului, Kalimantan Timur, sedang bergotong-royong nugal, yakni menanam padi ladang berpindah. Sumber: dokumen pribadi Ahmad Sujudi, Direktur PADI
Top 3 Tekno: Masyarakat Adat dan Pilpres 2024, Unair dan Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

Selain nasib masyarakat adat dan penerimaan mahasiswa baru Unair , ada pula studi pengaruh perubahan iklim terhadap konflik gajah dan manusia.


Studi: Perubahan Iklim Picu Peningkatan Konflik Gajah dan Manusia

3 Februari 2024

Wisatawan melihat langsung gajah terlatih di Unit Konservasi Gajah Pemerihan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung, beberapa waktu yang lalu. TNBBS sering dijadikan objek penelitian oleh belasan kampus di Jawa dan Sumatra. TEMPO/Parliza Hendrawan
Studi: Perubahan Iklim Picu Peningkatan Konflik Gajah dan Manusia

Studi terbaru menyebut adanya dampak perubahan iklim terhadap meningkatnya konflik gajah dan manusia.