Dia menilai sangat baik apabila ternyata yang awalnya ingin dipilih itu cocok dengan rekomendasi. Kalau tidak, pemilih bisa melihat lagi posisi mereka dan posisi partai yang ingin mereka pilih. "Paling tidak ada bayangan sejauh mana posisi mereka sebagai pemilih dan partai yang harusnya mengusung suara mereka."
Dian mengingatkan, Kawula17 hanya memberikan saran atau nasihat. "Dan, kami selalu sarankan untuk pilih dulu partainya, baru calegnya,” kata Dian lagi.
Sambutan terhadap VAA Partai Politik ini disebut Dian cukup fantastis. Hanya dalam waktu dua hari, Kawula17 sudah memberi 105.000 rekomendasi kepada pemilih.
Aplikasi untuk Memilih Capres
Atas dasar itulah, Kawula17 meluncurkan VAA Ca(wa)pres. Untuk VAA ini, pemilih disarankan untuk kenali programnya, baru tentukan presidennya. Sambutannya lebih fantastis karena dalam hitungan 72 jam, sudah 463.298 rekomendasi diberikan kepada pengguna yang ikut kuis.
“Kami berharap kuis ini dilihat sebagai sesuatu yang sebanding dengan waktu yang mereka luangkan untuk mengikutinya," kata Dian yang berharap aplikasi bisa tersebar luas.
VAA Partai Politik maupun Ca(wa)pres , bisa diakses gratis bagi seluruh pengguna smartphone. VAA Kawula17 itu bisa dicek pengguna di laman pencarian Google.
Untuk VAA Ca(wa)pres, bakal muncul pilihan awal yang membawa pengguna untuk mengetahui siapa capres dan cawapres yang cocok dengan pilihannya. Riset ini, menurut Dian, didapat dari rangkuman visi dan misi para capres dan dikelola menggunakan kecerdasan buatan sebelum mendapatkan data final.
Kuisnya berisi 15 pertanyaan yang disarikan dari visi-misi masing-masing pasangan capres dan cawapres. Sejumlah pertanyaan diakui terbilang sulit, sehingga jawabannya perlu dipikirkan dengan matang dan waktu sedikit lebih lama.
Tapi, hanya dalam waktu sekitar 6 menit, Dia mengungkapkan, umumnya pemilih akan mendapatkan rekomendasi tentang kandidat yang programnya dinilai paling selaras dengan keinginan pemilih.
Sambutannya yang sangat baik dibuktikan oleh para pengguna yang, disebutkan Dian, bangga memamerkan hasil kuisnya di media sosial. "Sejumlah influencer menghubungi kami dan meminta link untuk mereka share dengan sukarela, karena mereka rupanya melihat bahwa tool ini berguna bagi orang muda,” kata Dian.
Rekap Pilihan Pengguna Aplikasi Tak Akan Dibagikan
Banyak pula yang kemudian menanyakan hasil rekap dari jawaban pengguna aplikasi. Namun Dian menegaskan tidak akan memberikannya. Alasan dia, kuis bukan bertujuan mendapatkan rekapnya, tapi untuk memberi kesempatan kepada pemilih supaya bisa mempelajari dan membandingkan visi dan misi setiap pasangan calon capres-cawapres untuk kemudian menyelaraskan yang paling dekat dengan dirinya sendiri.
"Kenyataannya, ketika orang muda diberi informasi, mereka akan mampu membuat keputusan. Ini bagian dari kedewasaan berpikir dan berpolitik,” kata Dian menuturkan.
Pilihan Editor: BMKG Sebut Jawa Tengah Masih Berpotensi Hujan Lebat, BRIN Terangkan Sebabnya