TEMPO.CO, Jakarta - Penghargaan Paritrana diberikan kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) karena telah mendukung penuh pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan di lingkungan kampus.
“UGM itu menjadi satu-satunya universitas pada tahun lalu (2023) berhasil mengcover lebih dari 3.500 tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) untuk ikut jaminan sosial ketenagakerjaan,” kata ketua Tim Penilai Paritrana Award Dinna Prapto Raharja, usai menyerahkan penghargaan Paritrana Award kepada Rektor UGM, pada Selasa, 6 Februari 2024, di Gedung Pusat UGM, dikutip dari laman ugm.ac.id.
Selain tenaga kependidikan, Dinna mengungkapkan, UGM pun ikut mendaftarkan perlindungan sosial ketenagakerjaan untuk para pedagang yang berjualan di dalam dan sekitar area kampus. “UGM membuat perlindungan buat para pedagang pula,” ujarnya.
Dinna menyatakan, salah satu keunggulan jaminan perlindungan sosial ketenagakerjaan yang diberikan UGM tidak hanya untuk program jaminan kecelakaan dan kematian, tetapi juga jaminan program hari tua dan pensiun. “Yang di-cover bukan hanya dua program, melainkan empat program,” kata Dinna.
Dari penghargaan Paritrana yang diberikan kepada UGM, Dinna berharap bisa menginspirasi bagi perguruan tinggi lainnya di Indonesia untuk memberikan perlindungan ketenagakerjaan bagi seluruh sivitas akademika di lingkungan kampus.
Paritrana Award yang diberikan kepada UGM diapresiasi Rektor Ova Emilia. Ia menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih terhadap penghargaan ini lantaran telah berupaya menciptakan perlindungan sosial ketenagakerjaan di kalangan sivitas akademika.
“Terima kasih atas penghargaan yang diberikan sehingga makin memotivasi kita untuk memberikan perlindungan terbaik untuk sosial ketenagakerjaan pada warga UGM,” kata Ova.
Menurut Ova, pihaknya juga akan selalu berkomitmen memberikan prioritas untuk memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dan perlindungan kesehatan bagi warga kampus. Tak hanya itu, perlindungan tersebut juga disertai dengan upaya promosi dan pelayanan pencegahan di bidang kesehatan melalui kegiatan edukasi dan peningkatan literasi.
“Kita tengah melakukan perluasan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh untuk kalangan dosen dan mahasiswa serta menekankan pentingnya upaya pencegahan penyakit,” kata dia.
Mengenai pemberian perlindungan sosial ketenagakerjaan bagi mahasiswa KKN PPM, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Arie Sujito angkat suara. Ia mengatakan, pemberian perlindungan sosial ketenagakerjaan tersebut menjadi upaya antisipasi atas risiko kerja yang dihadapi mahasiswa dalam menjalankan program di lapangan.
“Kita menerjunkan mahasiswa KKN PPM UGM hingga empat kali dalam setahun. Kita juga mengajak perguruan tinggi lain ikut memberikan perlindungan yang sama pada mahasiswa KKN. Sebagai bentuk kepedulian kita pada jaminan sosial ketenagakerjaan,” kata Arie.
Pilihan Editor: Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan