Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mendikbud Nadiem Makarim Tetapkan Pramuka Bukan Lagi Ekskul Wajib di Sekolah, Begini Sejarah Kepramukaan

image-gnews
Ilustrasi Pramuka. dok/Dasril Roszandi
Ilustrasi Pramuka. dok/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pertanggal 27 Maret 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia secara resmi menerapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional untuk semua jenjang pendidikan. Mendikbudristek Nadiem Makarim mencabut Permendikbud yang mengatur Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Pramuka lewat pemberlakuan Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024.

Keputusan ini didasarkan pada Peraturan Mendikbudristek (Permendikbudristek) Nomor 12 Tahun 2024. Sejalan dengan kurikulum itu, terjadi perubahan signifikan terkait ekstrakurikuler atau ekskul wajib, termasuk Pendidikan Kepramukaan.

Dalam peraturan baru itu mengatur bahwa keikutsertaan murid dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah bersifat sukarela, tak lagi sebagai ekskul wajib seperti sebelumnya.

Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah membawa dampak yang signifikan dalam membentuk karakter generasi muda sejak awal berdirinya. Sejarah panjangnya mencerminkan perjalanan perjuangan dan pembentukan identitas nasional. Berikut adalah perjalanan Gerakan Pramuka di Indonesia.

Organisasi Awal

Dikutip dari Pramuka.or.id, gerakan kepanduan di Indonesia muncul pada zaman Hindia-Belanda pada tahun 1912, ketika sekelompok pandu di Batavia mulai melakukan latihan di bawah naungan Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).

Dua tahun kemudian, organisasi ini menjadi cabang Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda. Di samping itu, berdiri pula organisasi kepanduan bumiputera seperti Javaansche Padvinders Organisatie yang diprakarsai oleh Mangkunegara VII.

Kemudian pada 1923, gerakan Pramuka di Indonesia dimulai dengan didirikannya NPO di Bandung, dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) di Jakarta.

Kedua organisasi ini kemudian bergabung menjadi Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) pada 1926. Ini merupakan langkah awal dalam pembentukan organisasi kepanduan yang menjadi cikal bakal Gerakan Pramuka di Indonesia.

Masa Kemerdekaan Indonesia

Dilansir dari situs Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945, tokoh-tokoh kepanduan berkumpul di Yogyakarta pada Agustus 1945 untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia pun diadakan di Surakarta pada 27-29 Desember 1945 untuk menetapkan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia.

Namun, pada saat Belanda melakukan agresi militer pada 1948, Pandu Rakyat dilarang berdiri di daerah-daerah yang dikuasai Belanda. Hal ini mendorong munculnya organisasi kepanduan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Lahirnya Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka akhirnya lahir pada 1961, yang ditandai dengan serangkaian peristiwa penting. Pada 9 Maret 1961, Presiden RI memimpin pertemuan tokoh dan pimpinan organisasi kepanduan di Istana Negara, yang dikenal sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka.

Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 pada 20 Mei 1961 menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia, dengan Anggaran Dasar yang dijadikan pedoman untuk pengelolaan organisasi.

Pernyataan wakil organisasi kepanduan di Indonesia untuk meleburkan diri ke dalam Gerakan Pramuka dilakukan pada 30 Juli 1961, yang disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia. Acara ini melibatkan lebih dari 10.000 anggota Pramuka yang mengadakan Apel Besar di Jakarta, yang dihadiri oleh Presiden RI. Hari inilah yang kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka setiap tahunnya.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | IRSYAN HASYIM

Pilihan Editor: Kwarnas Pramuka Minta Menteri Nadiem Tinjau Ulang Keputusan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

2 jam lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim saat menghadiri agenda perilisan Peraturan Mendikbudristek tentang Kurikulum pada Jenjang PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, di Gedung Kemdikbud, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.


Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

4 jam lalu

Suasana 8000 peserta yang terdiri dari siswa semua jenjang, mahasiswa, guru, dan dosen dalam Puncak Perayaan Hardiknas 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek di Indonesia Arena, Kawasan GBK Senayan Jakarta pada Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty.
Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.


Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

7 jam lalu

Siswa SDN 295 Pinrang, Sulawesi Selatan, sedang belajar bahasa daerah aksara Lontara Bugis, Sabtu 13 Februari 2021. TEMPO | Didit Hariyadi
Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

Kemendikbudristek menggelar festival bahasa ibu nasional. Berisi talenta penjaga bahasa etnis dari berbagai wilayah.


Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

9 jam lalu

Siswa menerbangkan balon yang berisi harapan di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 2 Mei 2024. Kegiatan tersebut dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2024 dengan tema Lanjutkan Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.


Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

13 jam lalu

Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 2 Mei 2023. Peringatan Hardiknas 2023 tersebut bertema
Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.


Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

14 jam lalu

Kampus Universitas Jember. Sumber foto : unej.co.id KOMUNIKA ONLINE
Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.


FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

1 hari lalu

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024


Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

1 hari lalu

Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri) dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) menyampaikan pidato sambutannya saat meresmikan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Desa Lembar,  Kecamatan Lembar, Lombok Barat, NTB, Kamis 2 Amei 2024.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?


Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

1 hari lalu

Ilustrasi peringatan hari pendidikan nasional di Y.A.I.
Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

Hari Pendidikan Nasional menjadi salah satu hari bersejarah yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara.


Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Anis Hidayah memaparkan catatan penegakan hak asasi manusia (HAM) sepanjang 2023 di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 25 Januari 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin.
Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.