TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Terkini, Ahad,26 Mei 2024, diawali dengan ulasan soal clear air turbulance (CAT) yang ditengarai menyebabkan guncangan dahsyat pada penerbangan Singapore Airlines di wilayah udara Myanmar. Turbulensi cuaca cerah ini bukan fenomena biasa yang terjadi sehari-hari. Ada sejumlah pemicu CAT di atmosfer.
Dalam artikel kedua, Pengamat pendidikan menduga uang kuliah tunggal (UKT) melonjak setelah banyaknya kampus yang berlomba menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH). Kampus negeri PTNBH bisa memiliki otonomi keuangan sendiri, namun bantuan anggaran dari pemerintah berkurang. Biaya yang harus dibayar mahasiswa itu tidak naik di kampus non PTNBH.
Berita selanjutnya mengenai Pemerintah Bali yang memastikan kelestarian subak, sistem irigasi khas Bali. Regulator Pulau Dewata menanggapi kritik Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali, bertepatan dengan World Water Forum ke-10, mengenai proyek infrastruktur yang bisa mengancam kemakmuran air
Penyebab turbulensi ekstrem pesawat Boeing 777-300ER milik Singapore Airlines di langit Myanmar pada 21 Mei lalu belum dapat dipastikan. Namun, pakar aviasi menduga pesawat bernomor penerbangan SQ321 itu terganggu turbulensi cuaca cerah CAT.
Peneliti klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, mengatakan CAT adalah pergerakan massa udara yang bergejolak tanpa adanya petunjuk visual seperti awan. Pemicunya adalah pertemuan dua massa udara yang berbeda, sehingga membentuk arus angin.
“Udara yang lembab bertemu dengan udara yang kering, atau udara yang terlalu dingin bertemu dengan udara yang terlalu panas," kata Erma kepada Tempo, Jumat, 24 Mei 2024. Wilayah atmosfer yang paling rentan terhadap CAT adalah troposfer, berada di ketinggian 7.000-12.000 meter dari permukaan bumi.
2. Perbedaan PTNBH dengan Jenis Status Perguruan Tinggi Lainnya Soal UKT
Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Semarang, Edi Subkhan, menyebut lonjakan UKT disebabkan banyaknya kampus negeri yang berlomba menjadi PTNBH. Kampus terbuai otoritasi keuangan secara mandiri, namun akibatnya anggaran dari pemerintah berkurang. “Kampus hanya mendapat subsidi kisaran 30 persen. Selebihnya harus mencari sumber dana sendiri,” kata dia.
Lonjakan UKT tidak terjadi pada kampus yang bukan berstatus PTNBH. Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU), misalnya, memiliki tingkat otonomi lebih rendah daripada PTNBH.
3. Menjawab Kritik Walhi, Penjabat Gubernur Bali: Ada Alokasi Dana Bantuan Khusus Subak
Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, menanggapi kritik Walhi mengenai ancaman proyek infrasturuktur, seperti jalan tol, terhadap subak yang merupakan warisan budaya sistem irigasi khas Bali. Dia memastikan lembaga pemerintah merumuskan aksi nyata, seperti pengalokasian dana bantuan keuangan khusus untuk 2.696 subak atau subak abian desa, dan 162 subak atau subak abian kelurahan
"Saat ini di Bali terdapat 2.697 subak/subak abian desa dan 162 subak/subak abian kelurahan," katanya kepada Tempo pada 24 Mei lalu.
Pilihan Editor: Survei Lonjakan UKT, Ratusan Mahasiswa ITB Keluhkan Biaya Hidup Terbebani