Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 3 Tekno: Turbulensi Singapore Airlines, Beda Penerapan UKT, dan Alokasi Dana Subak

image-gnews
Interior pesawat Singapore Airlines penerbangan SQ321 digambarkan setelah pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, 21 Mei 2024. REUTERS/Stringer
Interior pesawat Singapore Airlines penerbangan SQ321 digambarkan setelah pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, 21 Mei 2024. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Terkini, Ahad,26 Mei 2024, diawali dengan ulasan soal clear air turbulance (CAT) yang ditengarai menyebabkan guncangan dahsyat pada penerbangan Singapore Airlines di wilayah udara Myanmar. Turbulensi cuaca cerah ini bukan fenomena biasa yang terjadi sehari-hari. Ada sejumlah pemicu CAT di atmosfer.

Dalam artikel kedua, Pengamat pendidikan menduga uang kuliah tunggal (UKT) melonjak setelah banyaknya kampus yang berlomba menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH). Kampus negeri PTNBH bisa memiliki otonomi keuangan sendiri, namun bantuan anggaran dari pemerintah berkurang. Biaya yang harus dibayar mahasiswa itu tidak naik di kampus non PTNBH.

Berita selanjutnya mengenai Pemerintah Bali yang memastikan kelestarian subak, sistem irigasi khas Bali. Regulator Pulau Dewata menanggapi kritik Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali, bertepatan dengan World Water Forum ke-10, mengenai proyek infrastruktur yang bisa mengancam kemakmuran air

1. Singapore Airlines Alami Turbulensi Ekstrem, Apa Itu Clear Air Turbulence yang Diduga Jadi Penyebabnya?

Penyebab turbulensi ekstrem pesawat Boeing 777-300ER milik Singapore Airlines di langit Myanmar pada 21 Mei lalu belum dapat dipastikan. Namun, pakar aviasi menduga pesawat bernomor penerbangan SQ321 itu terganggu turbulensi cuaca cerah CAT.

Peneliti klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, mengatakan CAT adalah pergerakan massa udara yang bergejolak tanpa adanya petunjuk visual seperti awan. Pemicunya adalah pertemuan dua massa udara yang berbeda, sehingga membentuk arus angin.

“Udara yang lembab bertemu dengan udara yang kering, atau udara yang terlalu dingin bertemu dengan udara yang terlalu panas," kata Erma kepada Tempo, Jumat, 24 Mei 2024. Wilayah atmosfer yang paling rentan terhadap CAT adalah troposfer, berada di ketinggian 7.000-12.000 meter dari permukaan bumi.

2. Perbedaan PTNBH dengan Jenis Status Perguruan Tinggi Lainnya Soal UKT

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Semarang, Edi Subkhan, menyebut lonjakan UKT disebabkan banyaknya kampus negeri yang berlomba menjadi PTNBH. Kampus terbuai otoritasi keuangan secara mandiri, namun akibatnya anggaran dari pemerintah berkurang. “Kampus hanya mendapat subsidi kisaran 30 persen. Selebihnya harus mencari sumber dana sendiri,” kata dia.

Lonjakan UKT tidak terjadi pada kampus yang bukan berstatus PTNBH. Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU), misalnya, memiliki tingkat otonomi lebih rendah daripada PTNBH.

3. Menjawab Kritik Walhi, Penjabat Gubernur Bali: Ada Alokasi Dana Bantuan Khusus Subak

Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, menanggapi kritik Walhi mengenai ancaman proyek infrasturuktur, seperti jalan tol, terhadap subak yang merupakan warisan budaya sistem irigasi khas Bali. Dia memastikan lembaga pemerintah merumuskan aksi nyata, seperti pengalokasian dana bantuan keuangan khusus untuk 2.696 subak atau subak abian desa, dan 162 subak atau subak abian kelurahan

"Saat ini di Bali terdapat 2.697 subak/subak abian desa dan 162 subak/subak abian kelurahan," katanya kepada Tempo pada 24 Mei lalu.

Pilihan Editor: Survei Lonjakan UKT, Ratusan Mahasiswa ITB Keluhkan Biaya Hidup Terbebani

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN Peringatkan Peningkatan Curah Hujan, Sepaku IKN Banjir Setinggi 2 Meter

52 menit lalu

Banjir merendam Kampung Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 24 Juni 2024. (Foto: Istimewa)
Peneliti BRIN Peringatkan Peningkatan Curah Hujan, Sepaku IKN Banjir Setinggi 2 Meter

Hujan dengan intensitas lebat pada 23 Juni 2024 membuat Kampung Sepaku terendam banjir dengan ketinggian air mencapai dua meter.


Qatar Airways jadi Maskapai Terbaik 2024 di World Airline Awards, Geser Singapore Airlines

3 jam lalu

Qatar Airways.
Qatar Airways jadi Maskapai Terbaik 2024 di World Airline Awards, Geser Singapore Airlines

Penghargaan sebagai maskapai terbaik dunia ini merupakan kali kedelapan untuk Qatar Airways dalam 25 tahun. Garuda Indonesia urutan berapa?


Daftar Kampus Prodi Kedokteran dengan UKT Jalur Mandiri di Bawah Rp 20 Juta

5 jam lalu

Kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. TEMPO/Aris Andrianto
Daftar Kampus Prodi Kedokteran dengan UKT Jalur Mandiri di Bawah Rp 20 Juta

5 PTN yang membuka seleksi jalur mandiri S1 Kedokteran dengan UKT di bawah Rp 20 juta pada 2024


Raffi Ahmad Mundur, Aktivis Tak Yakin Proyek Beach Club Gunungkidul Dihentikan

15 jam lalu

Rencana Beach Club yang awalnya melibatkan Raffi Ahmad di Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dok. Instagram
Raffi Ahmad Mundur, Aktivis Tak Yakin Proyek Beach Club Gunungkidul Dihentikan

Pembangunan proyek beach club Gunungkidul ini dilakukan melalui PT Agung Rans Bersahaja Indonesia (ARBI) yang tidak hanya berisi Raffi Ahmad.


Soal Legalisasi Kratom, Anggota DPR Minta Tunggu Penelitian

15 jam lalu

Warga memetik daun kratom atau daun purik saat panen di perkarangan rumahnya di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu, 10 Februari 2024. Tanaman kratom (mitragyna speciosa) yang merupakan bahan baku minuman sejenis jamu khas Kabupaten Kapuas Hulu tersebut dijual warga setempat dalam bentuk daun mentah/basah seharga Rp2.500 - Rp3.000 per kilogram, dan remahan atau cacahan seharga Rp12 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
Soal Legalisasi Kratom, Anggota DPR Minta Tunggu Penelitian

Anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto legalisasi kratom masih menunggu penelitian dari BRIN yang didampingi BPOM.


Soroti Klaim BRIN soal Publikasi Jurnal Ilmiah, KIKA Minta Kualitas Karya Diperhatikan

15 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Soroti Klaim BRIN soal Publikasi Jurnal Ilmiah, KIKA Minta Kualitas Karya Diperhatikan

KIKA mengkritik banyaknya peneliti dan akademisi Indonesia yang menerbitkan publikasi di jurnal predator dengan jaminan kualitas yang buruk.


Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti 2024

16 jam lalu

Dengan membawa foto pahlawan reformasi, mahasiswa Trisakti mengenang tragedi penembakan terhadap 4 mahasiswa. Upacara ini diadakan di halaman kampus Universitas Trisakti. Jakarta, 12 Mei 2015. TEMPO/Subekti
Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti 2024

Universitas Trisakti membuka seleksi jalur ujian saringan masuk (USM), termasuk S1 Pendidikan Dokter


Kelompok Nelayan Menolak Reklamasi Teluk Manado

19 jam lalu

Ilustrasi unjuk rasa penolakan Reklamasi. ANTARA FOTO
Kelompok Nelayan Menolak Reklamasi Teluk Manado

Sejumlah nelayan menolak proyek reklamasi Teluk Manado. Dinilai merusak lingkungan dan sumber penghidupan nelayan.


Biaya Kuliah Kedokteran UGM 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

21 jam lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Biaya Kuliah Kedokteran UGM 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian UKT dan IPI S1 Kedokteran UGM 2024 jalur SNBP, SNBT, dan seleksi mandiri.


BRIN Kembangkan PLTS Terapung Mobile Pertama di Indonesia

23 jam lalu

Teknisi memeriksa solar panel pada proyek PLTS Terapung di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa 26 September 2023. PT PLN Nusantara Power akan menguji coba PLTS Terapung Cirata yang merupakan PLTS apung terbesar di Asia Tenggara pada Oktober 2023 sebelum diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada November 2023. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
BRIN Kembangkan PLTS Terapung Mobile Pertama di Indonesia

BRIN mengembangkan PLTS terapung mobile pertama. Memanfaatkan potensi besar energi surya dan mengatasi keterbatasan lahan.