Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jarang Disadari, Ini Alasan Pintu Pesawat Selalu Terletak di Sebelah Kiri

Editor

Nurhadi

image-gnews
Pesawat udara maskapai penerbangan Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ939 lepas landas menuju Singapura di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu 16 Februari 2022. Bandara Bali kembali melayani penerbangan reguler perdana rute Singapura-Bali-Singapura oleh maskapai Singapore Airlines, usai dibukanya kembali pintu masuk internasional di bandara tersebut setelah sempat ditutup akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Pesawat udara maskapai penerbangan Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ939 lepas landas menuju Singapura di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu 16 Februari 2022. Bandara Bali kembali melayani penerbangan reguler perdana rute Singapura-Bali-Singapura oleh maskapai Singapore Airlines, usai dibukanya kembali pintu masuk internasional di bandara tersebut setelah sempat ditutup akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi orang yang sering bepergian ke luar kota atau luar negeri, pesawat merupakan transportasi yang biasanya digunakan. Sebelum terbang ke tujuan, para penumpang akan masuk melewati pintu di sebelah kiri pesawat. Ternyata letak posisi pintu pesawat ini memiliki alasannya sendiri. 

Alasan pintu penumpang di sebelah kiri berdasarkan tradisi sejarah, sebelum akhirnya dilanjutkan dengan alasan efisiensi. Seorang redaktur pelaksana The Aviation Historian, Michael Oakley, memberikan penjelasannya mengenai letak posisi pintu pesawat yang juga dipertanyakan oleh sebagaian orang. 

"Banyak terminologi penerbangan berasal dari pengetahuan maritim (kemudi, kokpit, kabin, sekat, simpul, dan lain-lain), dan demikian pula cara-cara penerbangan dalam melakukan berbagai hal sangat dipengaruhi oleh  pelayaran," kata Michael.

Ia melanjutkan bahwa sistem pesawat terbang pun ditetapkan dengan berkaca pada perahu dan kapal. "Sama seperti perahu dan kapal yang memiliki sisi pelabuhan, sisi kapal yang biasanya berdekatan dengan dermaga saat berada di pelabuhan, demikian pula pada pesawat terbang. Dengan bijaksana, orang-orang memutuskan untuk terus naik di sisi pelabuhan (atau kiri)," jelasnya. 

Untuk diketahui, kapal dirancang seperti ini karena dayung kemudi ditempatkan di sisi kanan kapal, sehingga menjadi hal yang biasa bagi penumpang dan kargo untuk dimuat ke sisi yang berlawanan. Hal ini kemudian diadaptasi untuk sistem pesawat terbang, hingga United Airlines pada 1930-1940an mencoba menempatkan pintunya di sebelah kanan. 

Namun, karena semakin banyak orang yang menggunakan pesawat untuk bepergian, hal ini dinilai akan lebih mudah dan efisien jika semua orang naik pesawat yang berbeda di sisi yang sama dan menggunakan terminal yang sama. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sejak pilot duduk di sebelah kiri, bandara mulai dibangun dengan gerbang di sebelah kiri sehingga pilot dapat menilai jarak dengan lebih baik saat mereka meluncur ke gerbang,” kata Matthew Burchette, kurator senior di Museum Penerbangan di Tukwila, Washington.

"Segera setelah bandara yang lebih kompleks dikembangkan, dengan penumpang menggunakan Jetways sebagai sarana untuk berjalan langsung dari terminal, operasi darat menjadi jauh lebih mudah jika setiap pesawat melakukan hal yang sama dalam arah yang sama," tambah Matthew. 

Saat ini standarisasi juga telah diterapkan, yang berarti seluruh staf bandara dapat bekerja jauh lebih mudah. Mereka dapat berada di sisi kanan dan jauh dari penumpang. Begitu pula penumpang juga jauh dari mesin sehingga kedua pihak tidak saling menghalangi pekerjaan masing-masing. 

METRO.CO.UK | THE MIRROR

Pilihan Editor: Mau Duduk di Kursi Dekat Pintu Darurat Pesawat, Penumpang Harus Siap Melakukan Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar IPB Ungkap Sebab Industri Pesawat Terbang Tak Lanjut Berkembang di Indonesia

23 jam lalu

Acara bedah buku
Guru Besar IPB Ungkap Sebab Industri Pesawat Terbang Tak Lanjut Berkembang di Indonesia

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Didin S Damanhuri, membeberkan alasan industri pesawat terbang tidak lanjut berkembang di Indonesia.


Daftar Diskon Epic Brand Day di Traveloka, Turkish Airlines hingga Ascott Hotel

1 hari lalu

Putri Titian memanfaatkan diskon akomodasi dan transportasi agar bisa berlibur hemat bersama keluarha. Foto: @bebeclub
Daftar Diskon Epic Brand Day di Traveloka, Turkish Airlines hingga Ascott Hotel

Traveloka menggelar diskon penerbangan dan hotel.


Ukuran Koper untuk Dibawa Masuk Kabin Pesawat

2 hari lalu

Ilustrasi koper di kabin pesawat. Shutterstock
Ukuran Koper untuk Dibawa Masuk Kabin Pesawat

Tidak semua koper bisa dibawa ke kabin karena keterbatasan ruang. Selain ukuran, berat barang bawaan juga dibatasi.


Presiden Israel Sempat Tertahan 40 Menit di Pesawat setelah Tiba di Paris, Ini Sebabnya

2 hari lalu

Presiden Israel, Isaac Herzog. SAUL LOEB/Pool via REUTERS
Presiden Israel Sempat Tertahan 40 Menit di Pesawat setelah Tiba di Paris, Ini Sebabnya

Presiden Israel Isaac Herzog dan delegasinya ditahan selama 40 menit saat mendarat bandara Paris Charles de Gaulle karena masalah keamanan


Diduga Selundupkan Paspor, 2 Warga Negara Malaysia Ditangkap Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta

2 hari lalu

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta merilis pengungkapan sindikat penyelundupan paspor  Malaysia ke Indonesia, Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/AYU CIPTA
Diduga Selundupkan Paspor, 2 Warga Negara Malaysia Ditangkap Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta

Pelaku diduga mencuri 12 paspor itu.


Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

2 hari lalu

Pemandangan menunjukkan puing-puing pesawat Saurya Airlines yang terbakar setelah tergelincir dari landasan saat lepas landas di Bandara Internasional Tribhuvan, di Kathmandu, Nepal, 24 Juli 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

Sebanyak 18 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Saurya Airlines di Ibu Kota Nepal, dengan sang poilot menjadi satu-satunya korban selamat


Bisakah Kelapa Diolah Menjadi Bahan Bakar Pesawat Seperti Keinginan Presiden Jokowi?

3 hari lalu

Ilustrasi minyak kelapa untuk  Bioavtur. antaranews.com
Bisakah Kelapa Diolah Menjadi Bahan Bakar Pesawat Seperti Keinginan Presiden Jokowi?

Kelapa dapat diolah dengan menghasilkan minyak kelapa yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar pesawat ramah lingkungan atau bioavtur.


Pengamat Wanti-wanti Pemerintah soal Ketersediaan Bioavtur Minyak Kelapa untuk Pesawat

3 hari lalu

Pesawat jenis CN235 milik PT Dirgantara Indonesia yang digunakan untuk uji bioavtur buatan dalam negeri, Senin 6 Semptember 2021.  PTDI
Pengamat Wanti-wanti Pemerintah soal Ketersediaan Bioavtur Minyak Kelapa untuk Pesawat

Pengamat penerbangan Gerry Soejatma menyoroti wacana pemanfaatan minyak kelapa menjadi bahan bakar pesawat ramah lingkungan atau bioavtur.


Boeing AS dan Antonov Ukraina Sepakati Kerja Sama Pertahanan

3 hari lalu

Private Jet Villa yang dibuat dari pesawat Boeing 737 bekas di Uluwatu, Bali (privatejetvilla.com)
Boeing AS dan Antonov Ukraina Sepakati Kerja Sama Pertahanan

Perusahaan kedirgantaraan Amerika Serikat Boeing dan perusahaan manufaktur pesawat terbang milik negara Ukraina, Antonov, teken kerja sama pertahanan


Pengolahan Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat, Kementerian ESDM: Secara Teknis Memungkinkan

3 hari lalu

Ilustrasi minyak kelapa untuk  Bioavtur. antaranews.com
Pengolahan Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat, Kementerian ESDM: Secara Teknis Memungkinkan

BRIN menyatakan bahwa kelapa non-standar sudah diakui kelayakannya oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.