Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nyamuk Wolbachia Bakal Disebar di Jakarta Barat, Ini Tujuannya

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Pernah ditolak, ini tujuan dari rencana pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia di Jakarta Barat. Sebaiknya selalu waspada. Foto: Canva
Pernah ditolak, ini tujuan dari rencana pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia di Jakarta Barat. Sebaiknya selalu waspada. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menyusun agenda pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia di Jakarta Barat. Sesuai dengan rencana, nyamuk wolbachia akan dirilis pertama kali di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. 

“Saat ini, belum kami mulai, masih persiapan. Apabila semuanya siap, termasuk masyarakat, baru kami akan melepaskan nyamuknya,” kata Kepala Dinas DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Minggu, 9 Juni 2024. 

Tujuan Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat

Ani menjelaskan, penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia menjadi salah satu usaha untuk mengendalikan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta. Tercatat, kasus DBD di Jakarta pada Mei 2024 mencapai 2.900 kasus. 

Jakarta diketahui menjadi satu dari lima kota yang menjadi target penanggulangan DBD melalui pelepasan nyamuk wolbachia. Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. 

“Sudah mulai dilakukan di Bandung, Kupang, Bontang, Jakarta, dan satu lagi di Semarang,”  ucap Budi saat ditemui awak pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. 

Melansir laman resmi Kemenkes, teknologi wolbachia menjadi bagian dari strategi pengendalian demam berdarah di Indonesia. Inisiatif itu tertuang dalam Keputusan Menkes Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Implementasi Wolbachia sebagai Inovasi Penanggulangan Demam Berdarah. 

Bakteri wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh Aedes aegypti. Dengan mekanisme kawin silang, di mana nyamuk jantan yang mengandung wolbachia dapat menahan virus penyebab DBD pada nyamuk betina, dan sebaliknya. Kemudian, nyamuk betina memproduksi telur yang mengandung bakteri yang sama. 

Penerapan teknologi wolbachia di Indonesia menggunakan metode penggantian, yaitu nyamuk jantan dan nyamuk betina yang mengandung bakteri tersebut dilepaskan ke alam. 

Metode itu bertujuan agar keturunan nyamuk di alam juga mengandung wolbachia, sehingga menciptakan perlindungan yang berkelanjutan. 

Pernah Ditolak

Sebelumnya, rencana pelepasan nyamuk wolbachia di Jakarta pernah mendapat penolakan. Penolakan datang dari sekelompok orang yang mengatasnamakan Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia. 

Pakar epidemiologi, Tifauzia Tyassuma alias dokter Tifa menuturkan bahwa wacana menekan angka DBD menggunakan nyamuk ber-wolbachia keliru. Dia menuding rencana itu sebenarnya adalah proyek penelitian. 

“Ini adalah isu yang seharusnya diluruskan kepada masyarakat. Karena ini adalah sebuah proyek dari sebuah institusi di Indonesia yang bekerja sama dengan lembaga lain,” ujar Tifa dalam konferensi pers Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia di Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu, 26 November 2023. Namun, dia tidak menyebut institusi yang disinggungnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tifa mendesak transparansi di balik agenda pemerintah dalam menyelenggarakan program itu. Apalagi, menurut dia, proyek penelitian nyamuk wolbachia yang disebutnya itu telah berlangsung lebih dari 10 tahun. 

“Sehingga, saat proyek penelitian diberlakukan, masyarakat harus tahu. Ini kan sudah 12 tahun berjalan, mengapa masyarakat baru tahu,” katanya. 

Tifa mengungkapkan upaya pencegahan DBD di Indonesia kini sudah terkendali. Masyarakat pun dinilainya sudah cerdas dan dapat menjaga diri. 

Dia mencontohkan, jika dulu angka kematian akibat kasus demam berdarah mencapai satu persen, lanjut dia, sekarang sudah di angka 0,6 persen. 

“Artinya, sebetulnya dengan pengendalian diri masyarakat dan usaha bersama, sebenarnya sudah cukup terkendali,” ucapnya. 

Selain itu, Tifa menduga tidak ada jaminan apapun dari program nyamuk ber-wolbachia apabila nantinya bakal menimbulkan dampak negatif pada kesehatan masyarakat. 

“Saya tidak pernah dengar selama 12 tahun ada asuransinya. – Yang harus kami lakukan adalah tolak dan hentikan proyek penelitian ini di Indonesia,” ujarnya. 

Efek negatif lain yang mungkin muncul dari program nyamuk wolbachia, lanjut dia, adalah ketidakseimbangan ekosistem. 

“Ketika di suatu daerah disebarkan nyamuk ratusan juta, keseimbangan itu sontak akan tercederai. Tekanan terhadap nyamuk-nyamuk berjenis lain. Nanti akan meningkat jumlah nyamuk dan mungkin lebih beresiko menjadi penyakit lain,” kata Tifa. 

MELYNDA DWI PUSPITA 

Pilihan Editor: Tanggulangi DBD, Menkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Lima Kota

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Upaya Masyarakat Balikpapan Tekan Demam Berdarah Dengue dengan Vaksinasi Massal

13 jam lalu

Konferensi Pers Indonesia Dengue Summit 2024 pada 23 Juni 2023/PT Takeda Innovative Medicines
Upaya Masyarakat Balikpapan Tekan Demam Berdarah Dengue dengan Vaksinasi Massal

Dinkes Kalimantan Timur laksanakan pilot program imunisasi demam berdarah dengue di kota Balikpapan dengan target 9.800 anak usia 6-14 tahun.


Dokter Ingatkan Penanganan Segera Pasien DBD untuk Cegah Komplikasi

17 jam lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Dokter Ingatkan Penanganan Segera Pasien DBD untuk Cegah Komplikasi

Praktisi kesehatan mengatakan pasien DBD harus segera ditangani demi mencegah risiko kejang dan penyakit komplikasi.


Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

2 hari lalu

Tes darah sebelum menguji coba vaksin Demam Berdarah Dengue. Tempo/Tony Hartawan
Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

Masyarakat yang memutuskan untuk disuntik vaksin dengue demi memiliki kekebalan imunitas terhadap DBD maka harus memenuhi dosis lengkap.


Kemenkes Ingatkan Peran Kunci Orang Tua dalam Menangani Anak DBD

2 hari lalu

Ilustrasi anak demam. saidsupport.org
Kemenkes Ingatkan Peran Kunci Orang Tua dalam Menangani Anak DBD

Kewaspadaan orang tua adalah kunci keberhasilan dalam penanganan DBD pada anak. Berikut yang perlu dilakukan.


Makna Istilah KLMNOPR untuk Mengetahui Gejala Demam Berdarah

3 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Makna Istilah KLMNOPR untuk Mengetahui Gejala Demam Berdarah

Pada demam berdarah, terdapat sejumlah gejala yang perlu diwaspadai, yang disingkat sebagai KLMNOPR. Apa itu?


Kebiasaan Masyarakat yang Ikut Memicu Penyebaran Demam Berdarah

5 hari lalu

Petugas fogging Puskesmas Palmerah melakukan foging di kawasan Palmerah, Jakarta, Selasa 14 Mei 2024. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyebut ada mekanisme dalam proses pengasapan atau fogging untuk mencegah meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD). Kasus DBD di DKI terbanyak di wilayah Jakarta Barat, ada 526 kasus DBD terjadi pada anak-anak hingga dewasa. TEMPO/Subekti.
Kebiasaan Masyarakat yang Ikut Memicu Penyebaran Demam Berdarah

Dokter menyebut kebiasaan sering menampung air dan kurang menerapkan kebersihan menjadi salah satu faktor risiko penyebaran demam berdarah.


Solusi Inovatif Sangat Diperlukan untuk Tekan Kasus Demam Berdarah Dengue

5 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Solusi Inovatif Sangat Diperlukan untuk Tekan Kasus Demam Berdarah Dengue

Kasus demam berdarah dengue masih menghantui Indonesia. Tingginya kasus DBD menjadi alarm bagi masyarakat semua untuk dapat mencari solusi inovatif.


Musim Kemarau Segera Tiba, Waspada Potensi Penyakit Demam Berdarah Meningkat

7 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Musim Kemarau Segera Tiba, Waspada Potensi Penyakit Demam Berdarah Meningkat

Musim kemarau diprediksi terjadi mulai Juli 2024. Nyamuk menggigit 5 kali sehari di suhu di atas 25 derajat celcius.


3 Faktor Demam Berdarah Jadi Penyakit Endemik di Wilayah ASEAN

9 hari lalu

Dunia tanpa Nyamuk (Keseharian):Dua pria tua bersongkok putih menutup hidung pada saat dilakukan pengasapan untuk mencegah berkembangnya nyamuk demam berdarah di daerah Duren Sawit, Jakarta, 10 Mei 2008. Serangan wabah penyakit mematikan itu sering muncul di Indonesia saat peralihan musim. Fotografer ingin memperlihatkan salah satu suasana khas Indonesia: pengasapan yang rutin. Ketidakacuhan tecermin dalam sikap kedua orang tua itu.(Juara 1: ACHMAD IBRAHIM/AP)
3 Faktor Demam Berdarah Jadi Penyakit Endemik di Wilayah ASEAN

WHO dan ASEAN konsolidasi untuk menangani penyakit demam berdarah yang selalu marak di Asia Tenggara.


Tak Hanya Jambu Biji, Ini 5 Obat Alami untuk Tangani Demam Berdarah

9 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Tak Hanya Jambu Biji, Ini 5 Obat Alami untuk Tangani Demam Berdarah

Selain mengandalkan pengobatan medis, demam berdarah juga kerap ditangani dengan bahan-bahan alami berkhasiat