Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Peretas Berikan Kunci Dekripsi pada Situs Anak Disabilitas yang Kena Ransomware

image-gnews
ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Keamanan Siber dan Forensik Digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, membagikan pengalamannya diberikan kunci dekripsi secara gratis oleh peretas ransomware. Kejadian ini berlangsung pada Mei 2023 lalu, saat Vaksincom diminta oleh kliennya yang mengalami serangan siber dari kelompok peretas bernama Mallox.

Kala itu situs yang diretas oleh Mallox merupakan buatan dari anak-anak disabilitas. Situs itu tidak dilengkapi dengan proteksi tambahan untuk mengamankan file, akibatnya rentan terkena serangan siber. "Situs yang membantu anak disabilitas menjadi korban ransomware dan filenya diretas oleh Mallox," kata Alfons, Rabu, 10 Juli 2024, dikutip dari keterangan video yang dibagikannya.

Vaksincom, kata Alfons, awalnya cukup kebingungan untuk membuka data enkripsi atau terkunci akibat peretasan. Jenis serangan serupa ini biasanya dilakukan oleh peretas yang ujung-ujungnya bakal meminta tebusan berupa uang atau sejenisnya. "Sangat mustahil untuk bisa membuka file terenkripsi. Situs itu juga tidak dibekali backup data dan proteksi keamanan."

Karena merasa mustahil, Alfons mengambil tindakan untuk menghubungi Mallox melalui dark web atau pasar gelap. Saat komunikasi terjalin via pesan singkat, Mallox tidak percaya kalau situs yang diretasnya itu dibuat oleh anak-anak disabilitas dan meminta buktinya. Alfons menyebut, Vaksincom memberikan semua bukti yang dibutuhkan.

"Mallox langsung memberikan kunci dekripsinya secara gratis. Tidak lupa Mallox juga memberikan nasihat dan saran bagaimana mengamankan sistem dari serangan ransomware. Kami sudah mencoba kunci yang diberikan dan ternyata berfungsi," ujar Alfons.

Beberapa waktu lalu Indonesia mengalami serangan siber jenis ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2 di Surabaya. Ratusan data instansi pusat dan daerah dikunci dan tidak bisa diakses. Peretas bernama Brain Cipher sudah memberikan kunci PDNS 2 secara gratis tanpa imbalan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Insiden pemberian kunci ini pun dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai pengalihan isu atau akal-akalan pemerintah. Sebagian menduga uang tebusan atau semacamnya sudah diberikan, namun ditutupi supaya terkesan hacker memberikan kunci secara gratis. Merespons konspirasi ini, Alfons menyebut bahwa peretas bisa saja memberikan kunci dekripsi secara gratis dengan alasan-alasan tertentu.

"Anda tidak percaya kalau ransomware juga bisa peduli dan memberikan kunci dekripsi secara gratis? Kalau memang tidak mengalami langsung, memang hal ini sulit dipercaya," ujar Alfons, seraya menyebut, "Vaksincom mengalami sendiri, dan kami sudah berkecimpung di dunia sekuriti sejak 25 tahun lamanya."

Sementara itu, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSREC, Pratama Persadha, membeberkan kalau kunci dekripsi yang diberikan oleh kelompok Brain Cipher memang bisa digunakan untuk memperbaiki PDNS. Namun, menurut dia, diperlukan proses yang lama untuk memulihkan seluruh data ini.

"Info terbaru sudah bisa digunakan, tapi masih butuh proses yang lama karena besarnya data dan banyaknya server di PDNS," kata Pratama saat dihubungi Tempo, Selasa.

Pilihan Editor: Fitur Baru YouTube Mampu Hapus Audio dengan Hak Cipta Berkat Teknologi AI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Server Indodax Diserang Kelompok Hacker Korea Utara, Bagaimana Nasib Aset Kripto Pengguna?

2 hari lalu

Ilustrasi kripto. Pexels/Alesia Kozik
Server Indodax Diserang Kelompok Hacker Korea Utara, Bagaimana Nasib Aset Kripto Pengguna?

Peretasan oleh kelompok hacker asal Korea Utara melumpuhkan layanan Indodax sejak Rabu, 11 September 2024.


Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

2 hari lalu

CEO Indonesia Digital Asset Exchane atau Indodax (sebelumnya bernama Bitcoin Indonesia) Oscar Darmawan bersama COO Indodax Edita Purnamasari saat konferensi pers soal pergantian nama perusahaannya di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018. Tempo/Adam Prireza
Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

Serangan sistem keamanan Indodax pada Rabu, 11 September 2024 dinilai terafiliasi dengan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara.


Dugaan Catut KTP untuk Pilgub Jakarta dan Sederet Kasus Data Pribadi Bobol

30 hari lalu

Ilustrasi KTP. Shutterstock
Dugaan Catut KTP untuk Pilgub Jakarta dan Sederet Kasus Data Pribadi Bobol

Tak hanya untuk pemilu, setiap lembaga, instansi, maupun perusahaan mampu mendapatkan data KTP seseorang dalam waktu singkat untuk aneka kepentingan.


Google Tuding Peretas Terkait Iran Targetkan Kampanye Pilpres Biden dan Trump

32 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Presiden AS Joe Biden mendengarkan kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat mereka di Atlanta, Georgia, AS, 27 Juni 2024. REUTERS/Brian Snyder
Google Tuding Peretas Terkait Iran Targetkan Kampanye Pilpres Biden dan Trump

Google menuding sebuah kelompok peretasan yang terkait dengan Iran menargetkan kampanye pilpres Trump dan Biden


Darurat Kebocoran Data di Indonesia, Pakar Siber: Keledai Saja Tidak Jatuh Berulang Kali

34 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Darurat Kebocoran Data di Indonesia, Pakar Siber: Keledai Saja Tidak Jatuh Berulang Kali

Dalam kasus terbaru, data ASN menjadi sasaran peretasan dan dijual melalui BreachForums seharga US$10 ribu atau Rp 160 juta.


4,7 Juta Data NIP dan NIK ASN Diduga Bocor, Pemerintah Sarankan Ganti Kata Sandi

34 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
4,7 Juta Data NIP dan NIK ASN Diduga Bocor, Pemerintah Sarankan Ganti Kata Sandi

BKN menyarankan masyarakat mengganti kata kunci menyusul dugaan kebocoran data ASN. Informasi penting ASN itu dijajakan di BreachForums.


AS Tawarkan Hadiah US$10 Juta untuk Tangkap Kelompok Peretas Iran

37 hari lalu

Gambar kombinasi menunjukkan enam warga Iran yang terdaftar oleh AS karena aktivitas dunia maya yang berbahaya. (Foto X)
AS Tawarkan Hadiah US$10 Juta untuk Tangkap Kelompok Peretas Iran

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menawarkan hadiah hingga US$10 juta untuk informasi tentang 'CyberAv3ngers,' sebuah kelompok peretas dari Iran.


Peneliti Microsoft Tuding Peretas Iran Targetkan Pejabat AS sebelum Pilpres

38 hari lalu

Ilustrasi Logo Microsoft. REUTERS/Dado Ruvic
Peneliti Microsoft Tuding Peretas Iran Targetkan Pejabat AS sebelum Pilpres

Peneliti Microsoft mengatakan peretas yang terkait dengan pemerintah Iran mencoba membobol akun seorang "pejabat tinggi" dalam kampanye pilpres AS


Terungkap, Hacker Ikut Manfaatkan AI untuk Permudah Bobol Passwords

38 hari lalu

Ilustrasi hacker. foxnews.com
Terungkap, Hacker Ikut Manfaatkan AI untuk Permudah Bobol Passwords

Bentuk dari program AI yang bisa dimanfaatkan hacker untuk serangan ke pengguna perangkat adalah seperti ChatGPT.


3 Manfaat Password Manager, Bisa Melindungi Data Pribadi

41 hari lalu

Ilustrasi Password. Kredit: the Register
3 Manfaat Password Manager, Bisa Melindungi Data Pribadi

Manfaat password manager yakni untuk membantu pengguna menjaga keamanan dan efisiensi dalam mengelola sandi. Berikut ini informasinya.